3. Penelitian dengan menggunakan metode VAR harus mempunyai data atau pengamatan yang relatif banyak, karena ketika variabel terlalu banyak dengan
lag panjang, maka parameter juga akan terlalu panjang dan akan mengurangi degree of freedom.
4. Semua variabel harus stasioner. Jika tidak, data harus ditransformasi dengan benar misalnya, diambil first difference nya, namun hubungan jangka
panjang yang diperlukan dalam analisis akan hilang dalam transformasi. 5. Impulse Response Function, yang merupakan inti dari analisis dalam
menggunakan metode VAR masih diperdebatkan oleh para peneliti, karena pada hakikatnya IRF menelusuri respon dependen variabel terhadap shock
pada error term. Vector Error Correction Model VECM adalah bentuk VAR yang
terestriksi yang digunakan untuk variabel yang tidak stasioner pada level tetapi memiliki kemungkinan untuk terkointegrasi. Kointegrasi adalah terdapatnya
kombinasi linear antara variabel yang tidak stasioner yang terkointegrasi pada ordo yang sama Enders, 2004. VECM digunakan untuk mengantisipasi
hilangnya informasi jangka panjang apabila data yang diperoleh memiliki derajat stasioneritas.
2.6. Studi Penelitian Terdahulu
Penelitian Harahap 2007 menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi utang luar negeri Indonesia pada periode tahun 1980 sampai tahun 2004. Dari
hasil penelitian yang didapat menunjukkan pengaruh pendapatan nasional negatif dan signifikan terhadap utang luar negeri, sedangkan pengeluaran dalam negeri
dan defisit anggaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap utang luar negeri.
Penelitian Atmadja 2000 mengenai perkembangan dan dampak dari pinjaman luar negeri pemerintah Indonesia menunjukkan dalam jangka pendek
pinjaman luar negeri sangat membantu pemerintah untuk menutupi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, sehingga laju pertumbuhan ekonomi
dapat dipacu sesuai target yang telah ditetapkan. Tetapi dalam jangka panjang, pinjaman luar negeri menimbulkan berbagai persoalan ekonomi di Indonesia,
seperti pada masa krisi ekonomi, pemerintah Indonesia harus menambah pinjaman luar negeri untuk membayar pinjaman luar negeri yang telah jatuh tempo.
Penelitian Sihombing 2010 menujukkan pengaruh pinjaman luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil estimasi menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekonomi sebelum dan sesudah krisis dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel pinjaman luar negeri dan variabel-variabel lain yang tidak
terdapat dalam model. Pinjaman luar negeri dan krisis ekonomi dummy memilki pengaruh nyata dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian Daryanto 2004 menunjukkan pengaruh pinjaman luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi pada periode 1977 – 2001. Hasil penelitian
menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan dari pinjaman luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pengelolaan pinjaman luar negeri pemerintah
pada Orde Reformasi cenderung lebih baik dibandingkan pada Orde Baru, walaupun pinjaman luar negeri pada Orde Baru berpengaruh negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Penelitan Hernatasa 2004 menunjukkan pinjaman luar negeri berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode
1970 - 2003. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan investasi dan lag pendapatan per kapita berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Investasi dan keterbukaan ekonomi merupakan faktor yang signifikan memacu pertumbuhan ekonomi. Sedangkan lag pendapatan per kapita berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan terms of trade berpengaruh positif meskipun tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pinjaman luar negeri
memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi hingga mencapai titik batas akumulasi pinjaman.
Penelitian Adi 2003 menunjukkan pengaruh pertumbuhan pinjaman luar negeri pemerintah dan pinjaman luar negeri swasta terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia pada periode 1975 - 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek pinjaman luar negeri swasta yang berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan pada jangka panjang, pinjaman luar negeri pemerintah dan pinjaman luar negeri swasta tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penelitian Listiani 2006 menunjukkan pengaruh pinjaman luar negeri
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa faktor-faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi selain
pinjaman luar negeri adalah kondisi tabungan domestik, ekspor, dan kondisi perekonomian pada saat krisis ekonomi. Dengan kondisi pinjaman luar negeri
Indonesia yang sudah melewati batas indikator internasional maka diperlukan
suatu pengelolaan dana pinjaman yang ada sehingga dapat digunakan dengan baik dan dapat dirasakan manfaat oleh masyarakat Indonesia secara langsung.
Penelitian Arfina 2007 menganalisis pengaruh pinjaman luat negeri dan variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun
1993 - 2006. Dari hasil estimasi persamaan jangka panjang diketahui bahwa variabel investasi dan tabungan masyarakat memiliki pengaruh positif dan
signifikan, pinjaman luar negeri memiliki pengaruh negatif dan signifikan, dan variabel net export memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari hasil estimasi persamaan jangka pendek diketahui bahwa variabel investasi dan net export memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel pinjaman luar negeri dan tabungan masyarakat memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian Hakim 2005 menunjukkan pengaruh pinjaman luar negeri,
kebijakan fiskal terhadap konsumsi masyarakat dalam Ricardian equivalence pada tahun 1990 - 2004. Hasil penelitian secara umum mendukung teori Ricardian
equivalence dimana pinjaman luar negeri memiliki pengaru terhadap konsumsi masyarakat. Namun tidak sesuai dengan teori Ricardian equivalence yang
mengatakan bahwa kebijakan fiskal tidak berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat, karena dari hasil penelitian kebijakan fiskal memiliki pengaruh yang
kuat terhadap konsumsi masyarakat. Penelitian Hartati 2008 menunjukkan pengaruh pinjaman luar negeri dan
tabungan domestik terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN pada periode 2000 - 2005, dengan sebuah aplikasi panel data. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan yaitu pinjaman luar negeri per kapita dan rasio tabungan domestik per PDB mempunyai hubungan
yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN, yaitu Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Sedangkan hasil estimasi model fixed effect menunjukkan bahwa antara variabel pinjaman luar negeri per kapita dan rasio tabungan domestik per PDB tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
2.7. Kerangka Pemikiran