Kurva Laffer menunjukkan dua bagian dari kurva, yaitu “good side” pada bagian kiri dari kurva dan “wrong side” pada bagian kanan dari kurva. Pada
bagian “good side” menunjukkan kondisi peningkatan nilai pembayaran pinjaman luar negeri, sedangkan bagian “wrong side” menunjukkan kondisi dimana negara
tidak memiliki kemampuan untuk membayar pinjaman secara penuh dan pembayaran aktual tergantung pada pelaksanaan kebijakan ekonomi.
2.4.3. Ricardian Equivalence
Menurut pandangan Ricardian yang disebut ekuivalensi Ricardian Ricardian equivalence, pemotongan pajak yang didanai oleh pinjaman luar
negeri tidak mendorong pengeluaran konsumen karena sumber daya konsumen tidak meningkat secara keseluruhan. Pemotongan pajak tersebut hanya akan
menunda penarikan pajak yang seharusnya dilakukan saat ini menjadi penarikan pajak pada masa akan datang.
Secara sederhana, Ricardian equivalence menjelaskan bahwa pinjaman luar negeri akan menurunkan penerimaan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah
dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang akan meningkatkan penerimaan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah, karena untuk periode waktu
mendatang pemerintah memerlukan dana pembiayaan yang lebih besar untuk membiayai pengeluaran pemerintah, termasuk pembiayaan cicilan pokok dan
bunga pinjaman sebagai tambahan bagi pengeluaran pemerintah.
2.4.4. Konsep Suku Bunga Internasional
Suku bunga internasional atau London Inter Bank Offer Rate LIBOR, yaitu rate atau tingkat bunga pinjaman yang berlaku antarbank di London yang
menjadi patokan atau dasar untuk menentukan tingkat bunga pinjaman pada pasar uang internasional. Suku bunga internasional memiliki jangka waktu antara lain
satu bulan, tiga bulan, enam bulan, dan satu tahun. Bank-bank di dunia jika jenis surat atau jenis tabungan itu didominasi oleh mata uang asing atau dalam bentuk
dolar Amerika. Suku bunga yang diberikan atas jenis tabungan atau surat berharga ini juga akan diukur sesuai denga pergerakan nilai dolar Amerika.
Suku bunga internasional memiliki hubungan yang negatif terhadap pinjaman luar negeri. Hal ini dijelaskan dalam Gambar 2.2 yang menunjukkan
tingkat suku bunga internasional dalam perekonomian terbuka kecil. Tingkat S
Bunga Riil Surplus NX
r
2
r
1
Ir Defisit NX
Investasi, Tabungan
Sumber: Mankiw, 2006
Gambar 2.2 Kurva Suku Bunga Internasional Tingkat suku bunga internasional ditentukan dalam pasar keuangan dunia.
Tingkat suku bunga internasional menentukan neraca perdagangan, dimana terjadi selisih antara tabungan dan investasi Mankiw, 2006. Saat tingkat suku bunga
internasional rendah atau berada pada titik r
1
, akan terjadi defisit neraca
perdagangan Defisit NX dimana investasi I melebihi tabungan S, maka untuk menutupi defisit neraca perdagangan, pemerintah akan memanfaatkan pinjaman
luar negeri lebih besar. Saat tingkat suku bunga internasional tinggi atau berada pada titik r
2
, akan terjadi surplus neraca perdagangan Surplus NX dimana tabungan S melebihi investasi I, sehingga pemerintah akan mengurangi
pinjaman luar negeri. Saat tingkat suku bunga rendah pemerintah akan memanfaatkan pinjaman luar negeri lebih besar dibanding saat suku bunga
internasional tinggi, karena tingkat pengembalian pinjaman akan lebih kecil.
2.5. Teori VAR - VECM