Pengujian Pra Estimasi Metode Analisis dan Pengolahan Data

3.3.3. Metode Vector Error Correction Model VECM

Data stasioner atau tidak mengandung unit root merupakan syarat pertama dalam metode VAR. Namun pada umumnya, data time series tidak stasioner pada level, dan baru stasioner pada perbedaan pertama atau first difference, yang menyebabkan hilangnya informasi jangka panjang. Model VECM dapat digunakan untuk mengantisipasi hilangnya informasi jangka panjang, dan apabila terdapat minimal satu persamaan yang terkointegrasi. Model umum VECM sebagai berikut Achsani et al, 2005: ∆X t = µ t + πX t -1 + ∑ Г i ∆X t-i + t Dimana π dan Г merupakan fungsi dari A i pada model umum VAR. Matriks π dapat dipecah menjadi dua matriks dan β dengan dimensi n x r. π = β τ , dimana merupakan matriks penyesuaian, β merupakan vector kointegrasi, dan τ merupakan rank kointegrasi.

3.3.4. Pengujian Pra Estimasi

3.3.4.1.Uji Stasioneritas Data Uji stasioneritas data atau sering disebut dengan unit root test, merupakan langkah awal yang dilakukan untuk mengestimasi sebuah model yang akan digunakan. Unit root test dapat dilakukan dengan uji Augmented Dicky-Fuller ADF dan menggunakan taraf nyata lima persen. Menurut Gujarati 2003, ADF dapat diuji dengan persamaan sebagai berikut: ∆Y t = β 1 + β 2 t + δY t -1 + α i ∑ ∆Y t -1 + t ; dimana t = pure white noise error term, ∆Y t -1 = Y t -1 - Y t -2 dan seterusnya. Selain itu, perlu dilakukan juga ujia nilai t-statistik dari estimasi δ, untuk mengetahui apakah data time series bersifat stasioner atau tidak. Uji statistik memiliki rumus sebagai berikut: t hit = δ S δ Dengan pengujian hipotesis yaitu H = δ = 0 tidak stasioner dengan hipotesis alternatifnya yaitu H 1 = δ 0 stasioner. Apabila nilai t-statistik lebih kecil dari nilai statistik ADF, maka hasil yang didapat adalah tolak H . Dimana, jika H ditolak dan menerima H 1 , maka data yang digunakan bersifat stasioner atau tidak mengandung unit root , dan begitu juga sebaliknya. 3.3.4.2.Uji Lag Optimal Uji ini dilakukan untuk membentuk model VAR yang baik dengan penentuan panjang lag yang optimal yang digunakan dalam model. Penentuan jumlah lag optimal yang akan digunakan dalam model VAR dapat ditentukan berdasarkan kriteria Akaike Information Criterion AIC, Schwarz Information Criterion SC dan Hannan Quinnon Criterion HQ. Menurut Gujarati 2003, lag yang akan dipilih adalah model dengan nilai yang paling kecil. Karena, jika terlalu banyak panjang lag, maka akan mengurangi degree of freedom atau derajat bebas, sehingga lag yang lebih kecil disarankan untuk dapat memperkecil spesifikasi error. Rumus untuk menghitung nilai AIC, SC dan HQ adalah: AIC = - 2 T + 2 T SC = - 2 T + logT T HQ = - 2 T + 2 loglogT T 3.3.4.3.Uji Stabilitas VAR Metode analisis yang akan digunakan untuk melakukan analisis hubungan guncangan variabel kebijakan fiskal seperti pengeluaran pemerintah dan pajak, pertumbuhan ekonomi, dan suku bunga internasional terhadap pinjaman luar negeri adalah analisis impuls respon IRF dan analisis peramalan dekomposisi ragam galat FEVD. Kedua analisis tersebut dapat digunakan setelah uji stabilitas VAR dilakukan. Melalui VAR stability condition check, dengan menghitung akar- akar fungsi polinominal atau roots of characteristic polinominal. Jika semua akar dari fungsi polinominal tersebut berada di dalam unit circle atau jika nilai absolutnya lebih kecil dari 1, maka model VAR tersebut dianggap stabil, sehingga IRF dan FEVD yang dihasilkan dianggap valid Windarti, 2004.

3.3.5. Uji Kointegrasi