Kemandirian Kelompok Tani Pendekatan Teoritis 1. Tinjauan Pustaka

21 behavioral autonomy dan kemandirian nilai values autonomy. Harigust 1972 menambahkan kemandirian terdiri dari beberapa aspek yaitu: emosi, ekonomi, intelektual dan sosial. Soedijanto 2001 kegiatan penyuluhan pertanian dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis harus memiliki sasaran tercapainya kemandirian petani dan perilaku agribisnis lainnya yang meliputi kemandirian material, kemandirian intelektual dan kemandirian pembinaan. Menurut Badan Pengembangan Sumberdaya Koperasi dan PKM dan LPM UNIBRAW, 2001 dalam Marliati, 2008 kemandirian petani dalam beragribisnis dicirikan oleh empat elemen pokok, yaitu terdiri dari : kemandirian intelektual, kemandirian sikap mental, kemandirian manajemen dan kemandirian material.

2.1.1.5. Karakteristik individu

Faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan tingkat dinamika kelompok tani dan kemandirian anggota kelompok petani adalah karakteristik individuanggota. Karakteristik adalah sifat-sifat atau ciri-ciri yang melekat pada sesuatu benda, orang atau mahluk hidup lainya yang berhubungan dengan berbagai aspek kehidupannya Mardikanto, 1993. Lebih jauh, Mardikanto 1993 memberikan contoh tentang karakteristik individu, yaitu sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang yang berhubungan dengan berbagai aspek kehidupannya, antara lain umur, jenis kelamin, pendidikan, jabatan, status sosial dan agama. Lionberger 1960 mengemukakan bahwa karakteristik individu atau personal adalah semua faktor yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan dan lingkungan, yaitu umur, pendidikan dan karaktersitik psikologis. Karakteristik psikologis ialah rasionalitas, fleksibilitas mental, orientasi pada usahatani sebagai bisnis, dan kemudahan menerima inovasi. Merujuk pada pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan karakteristik individu adalah ciri-ciri atau sifat-sifat pribadi yang dimiliki seseorang yang diwujudkan dalam pola pikir, sikap dan tindakannya terhadap lingkungan. Karakteristik individu atau petani dalam penelitian ini adalah 1umur, 2pendidikan formal, 3pendidikan non formal, 4jumlah tanggungan keluarga, 5luas lahan usahatani, 6pengalaman berusahatani, 7lamanya menjadi anggota dan 8kekosmopolitan. 22 Menurut Padmowihardjo 2002 menyatakan bahwa umur bukan merupakan faktor psikologis. Terdapat dua faktor yang menentukan kemampuan seseorang berhubungan dengan umur. Faktor pertama adalah mekanisme belajar dan kematangan otak, organ-organ sensual dan otot organ-organ tertentu. Faktor kedua adalah akumulasi pengalaman dan bentuk-bentuk proses belajar lainnya. Umur menggambarkan pengalaman dalam diri seseorang sehingga terdapat keragaman tindakannya berdasarkan usia yang dimiliki. Dapat dikatakan bahwa umur merupakan suatu indikator tentang kapan sutau perubahan harus terjadi. Mardikanto 1993 menyatakan bahwa pendidikan petani umumnya mempengaruhi cara dan pola pikir petani dalam mengelola usahatani. Pendidikan yang relatif tinggi dan umur yang muda menyebabkan petani lebih dinamis. Salah satu faktor yang dapat mengubah pola pikir dan daya nalar petani adalah pendidikan Soekartawi, 1986. Menurut Tjondronegoro Sastraatmaja, 1986, bahwa pendidikan non formal merupakan perpaduan dari kegiatan mengubah minat atau keinginan, menyebarkan pengetahun, ketrampilan dan kecakapan sehingga diharapkan terjadinya perubahan perilaku sikap, tindakan dan pengetahuan. Menurut Kusnadi 2006, pendidikan formal memiliki hubungan yang nyata terhadap efektivitas kelompok tani. Jumlah tanggungan keluarga merupakan banyaknya orang yang menjadi tanggungan baik keluarga maupun bukan yang tinggal serumah dan menjadi tanggungjawabnya Soekartawi, 1986. Jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu keluarga Asdi, 1996. Menurut Istiyanti dan Hadidarwanto 1999, bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh nyata terhadap perilaku petani terutama terhadap pengambilan resiko dalam berusaha tani. Lahan merupakan sarana produksi bagi usahatani, termasuk salah satu faktor produksi dan pabrik hasil pertanian. Lahan adalah sumberdaya alam fisik yang mempunyai peranan penting dalam berbagai segi kehidupan manusia khususnya petani Mosher, 1986. Lahan usahatani merupakan aset bagi petani dalam menghasilkan produksi dan sekaligus sumber kehidupan. Mosher 1986 mengemukakan bahwa pengalaman berusahatani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi dan aktivitas petani