Karakteristik individu Pendekatan Teoritis 1. Tinjauan Pustaka
22 Menurut Padmowihardjo 2002 menyatakan bahwa umur bukan merupakan
faktor psikologis. Terdapat dua faktor yang menentukan kemampuan seseorang berhubungan dengan umur. Faktor pertama adalah mekanisme belajar dan
kematangan otak, organ-organ sensual dan otot organ-organ tertentu. Faktor kedua adalah akumulasi pengalaman dan bentuk-bentuk proses belajar lainnya. Umur
menggambarkan pengalaman dalam diri seseorang sehingga terdapat keragaman tindakannya berdasarkan usia yang dimiliki. Dapat dikatakan bahwa umur
merupakan suatu indikator tentang kapan sutau perubahan harus terjadi. Mardikanto 1993 menyatakan bahwa pendidikan petani umumnya
mempengaruhi cara dan pola pikir petani dalam mengelola usahatani. Pendidikan yang relatif tinggi dan umur yang muda menyebabkan petani lebih dinamis. Salah
satu faktor yang dapat mengubah pola pikir dan daya nalar petani adalah pendidikan Soekartawi, 1986. Menurut Tjondronegoro Sastraatmaja, 1986,
bahwa pendidikan non formal merupakan perpaduan dari kegiatan mengubah minat atau keinginan, menyebarkan pengetahun, ketrampilan dan kecakapan
sehingga diharapkan terjadinya perubahan perilaku sikap, tindakan dan pengetahuan. Menurut Kusnadi 2006, pendidikan formal memiliki hubungan
yang nyata terhadap efektivitas kelompok tani. Jumlah tanggungan keluarga merupakan banyaknya orang yang menjadi
tanggungan baik keluarga maupun bukan yang tinggal serumah dan menjadi tanggungjawabnya Soekartawi, 1986. Jumlah anggota keluarga berpengaruh
terhadap kegiatan ekonomi suatu keluarga Asdi, 1996. Menurut Istiyanti dan Hadidarwanto 1999, bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh nyata
terhadap perilaku petani terutama terhadap pengambilan resiko dalam berusaha tani.
Lahan merupakan sarana produksi bagi usahatani, termasuk salah satu faktor produksi dan pabrik hasil pertanian. Lahan adalah sumberdaya alam fisik
yang mempunyai peranan penting dalam berbagai segi kehidupan manusia khususnya petani Mosher, 1986. Lahan usahatani merupakan aset bagi petani
dalam menghasilkan produksi dan sekaligus sumber kehidupan. Mosher 1986 mengemukakan bahwa pengalaman berusahatani
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi dan aktivitas petani
23 dalam usahataninya. Menurut Padmowihardjo 2002 bahwa pengalaman, baik
yang menyenangkan maupun yang mengecewakan akan berpengaruh pada proses belajar seseorang. Seseorang yang pernah mengalami keberhasilan dalam proses
belajar, maka ia telah memiliki perasaan optimis akan keberhasilan di masa mendatang, Sebaliknya, seseorang yang pernah memiliki pengalaman
mengecewakan, maka dia telah memiliki perasaan pesimis untuk dapat berhasil. Pengalaman seseorang bertambah sejalan dengan bertambahnya usia.
Kusnadi 2006 berpendapat bahwa masa keanggotaan memiliki hubungan yang nyata terhadap efektivitas kelompok tani. Lamanya seorang petani menjadi
anggota kelompok akan berdampak kepada pengalaman yang dimiliki sebagai anggota kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki masa keanggotaan yang
dapat bersamaan dan juga dapat berbeda-beda. Menurut Rogers dan Shoemoker 1995 sikap kekosmopolitan akan dapat
mempertinggi kemampuan empati dan daya empati. Kekosmopolitan dapat diartikan sebagai sifat-sifat keterbukaan petani terhadap dunia luar dan dapat
dengan mudah menerima bentuk ide-ide baru dalam rangka pembaharuan.