41
Sedangkan terjadinya Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik tercantum dalam Pasal 24 ayat 1 yang menyebutkan bahwa:
75
“Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik terjadi dengan pemberian oleh pemegang Hak
Milik dengan akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah”.
3. Hak dan Kewajiban pemegang Hak Guna Bangunan
a. Hak pemegang Hak Guna Bangunan
Hak pemegang Hak Guna Bangunan dalam hal ini kewenangan secara umum dan kewenangan secara khusus.
Kewenangan secara umum dapat dilihat pada Pasal 4 ayat 2 UUPA yang menyebutkan bahwa: “hak-hak atas tanah memberi wewenang untuk
mempergunakan tanah yang bersangkutan untuk kepentingan yang
langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut Undang-Undang ini dan peraturan-peraturan hukum lain yang
lebih tinggi”.
Kewenangan secara khusus dapat dilihat pada Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah yang berbunyi: “Pemegang Hak Guna Bangunan berhak menguasai dan mempergunakan tanah yang
diberikan dengan Hak Guna Bangunan selama waktu tertentu untuk mendirikan dan mempunyai bangunan untuk keperluan pribadi atau
usahanya serta untuk mengalihkan hak tersebut kepada pihak lain dan membebaninya”.
b. Kewajiban pemegang Hak Guna Bangunan
Kewajiban pemegang Hak Guna Bangunan dapat dilihat pada Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak
Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah yang menyebutkan bahwa:
75
Pasal 24 ayat 1 Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
Universitas Sumatera Utara
42
1 Membayar uang pemasukan yang
jumlah dan
cara pembayarannya ditetapkan dalam keputusan pemberian haknya;
2 Menggunakan tanah sesuai dengan peruntukannya dan Persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan dan
perjanjian pemberiannya; 3 Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada di
atasnya serta menjaga kelestarian lingkungan hidup; 4 Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan Hak
Guna Bangunan kepada Negara, pemegang Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik sesudah Hak Guna Bangunan itu
hapus; 5 menyerahkan sertifika t Hak Guna Bangunan yang telah
hapus kepada Kepala Kantor Pertanahan. Pengaturan lebih lanjut mengenai kewajiban pemegang Hak Guna
Bangunan tercantum dalam Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
yang menyebutkan bahwa: “Jika tanah Hak Guna Bangunan karena keadaan geografis atau
lingkungan atau sebab-sebab lain letaknya sedemikian rupa sehingga mengurung atau menutup pekarangan atau bidang tanah lain dari lalu
lintas umum atau jalan air, pemegang Hak Guna Bangunan wajib memberikan jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi
pekarangan atau bidang tanah yang terkurung itu”.
4. Peralihan Hak Guna Bangunan