39
tahun. c. Hak Guna Bangunan dapa t beralih dan dialihkan kepada pihak
lain. Menurut A.P. Parlindungan, pembatasan dari Hak Guna Bangunan ini
adalah untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri.
71
Dari defenisi tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan bangunan di atas tanah yang bukan miliknya sendiri
dengan jangka waktu selama 30 tahun, apabila jangka waktunya berakhir, dapat diperpanjang paling lama 20 tahun serta dapat beralih dan dialihkan kepada pihak
lain.
2. Subyek dan obyek Hak Guna Bangunan
a. Subyek Hak Guna Bangunan
Subyek Hak Guna Bangunan menurut UUPA Pasal 36 juncto Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak
Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah adalah Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia. Menurut Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja tentang badan hukum
yang dapat memperoleh Hak Guna Bangunan, dua ketentuan tersebut yaitu
didirikan menurut ketentuan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia
71
A.P. Parlindungan, Op.Cit , hlm 181.
Universitas Sumatera Utara
40
adalah dua unsur yang secara bersama-sama harus ada, jika badan hukum tersebut ingin mempunyai Hak Guna Bangunan di Indonesia.
72
b. Obyek Hak Guna Bangunan
Tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Bangunan menurut ketentuan Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah menentukan bahwa:
73
Tanah yang dapat diberikan dengan Hak Guna Bangunan adalah : 1. Tanah Negara;
2. Tanah Hak Pengelolaan; 3. Tanah Hak Milik.
Lebih lanjut mengenai terjadinya Hak Guna Bangunan atas Tanah Negara dan Tanah Hak Pengelolaan dapat dilihat pada Pasal 22 Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah, yang menyebutkan bahwa:
74
a. Hak Guna Bangunan atas tanah negara diberikan dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri atau pejabat yang
ditunjuk. b. Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan diberikan
dengan keputusan pemberian hak oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk berdasarkan usul pemegang Hak Pengelolaan.
72
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Op.Cit, hlm 191-192.
73
Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
74
Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
Universitas Sumatera Utara
41
Sedangkan terjadinya Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik tercantum dalam Pasal 24 ayat 1 yang menyebutkan bahwa:
75
“Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik terjadi dengan pemberian oleh pemegang Hak
Milik dengan akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah”.
3. Hak dan Kewajiban pemegang Hak Guna Bangunan