Melunasi Biaya Pemakaian Tanah Hak Pengelolaan

74 Pemerintah Kota Pekanbaru sebagai Pemegang Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru diharuskan untuk mengajukan permohonan kembali permohonan perjanjian kepada Pemerintah Kota Pekanbaru, dengan ketentuan pihak ketiga bersedia menerima persyaratan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru sebagai pemegang Hak Pengelolaan.

B. Melunasi Biaya Pemakaian Tanah Hak Pengelolaan

Biaya Pemakaian Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh pihak ketika selama pihak ketiga ditunjuk sebagai pemakai Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru, hal ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah Pekanbaru Nomor 3 Tahun 2000 Tentang Uang Pemasukan Tanah Bagian Hak Pengelolaan tanggal 31 Oktober 2000. Berdasarkan wawancara dengan Louis Utomo yang telah memperoleh Perpanjangan Pemakaian Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru diperoleh keterangan bahwa biaya-biaya yang harus dibayar untuk mengajukan permohonan perpanjangan pemakaian tanah hak pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru, antara lain: 97 1. Biaya administrasi perpanjangan pemakaian tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru. 2. Uang pemasukan tanah bagian hak pengelolaan yang disetorkan ke Kas Daerah Kota Pekanbaru. 97 wawancara dengan Louis Utomo pada tanggal 22 Januari 2012 Universitas Sumatera Utara 75 3. Denda atas keterlambatan pembayaran uang pemasukan tanah bagian hak pengelolaan sebesar 3 tiga per seratus per tahun. Disamping itu diperoleh keterangan dari Louis Utomo bahwa setelah membuat Surat Permohonan dan Surat Pernyataan, terlebih dahulu diwajibkan untuk membayar lunas uang pemasukan atas penerimaan Bagian Tanah Hak Pengeloaan yang terutang beserta dendanya. Kewajiban yang harus dibayar menurut Louis Utomo mulai dari tahun 1987 sampai dengan tahun 2008 sebesar Rp. 29.782.400,- dua puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh dua ribu empat ratus rupiah yaitu jumlah uang pemasukan yang terutang ditambah dengan denda sebesar 3 tiga persen per tahun untuk setiap yang terutang. Berikut ini perhitungan pembayaran uang pemasukan beserta denda yang harus dibayarkan oleh Louis Utomo ke Kas Daerah Pemerintah Kota Pekanbaru . Tabel 2 Pembayaran uang pemasukan dan denda Louis Utomo ke Kas Daerah Tahun 1987 – 2008 Tahun Setoran ke Kas Daerah dan denda Jumlah 1987 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1988 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1989 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- Universitas Sumatera Utara 76 1990 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1991 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1992 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1993 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1994 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1995 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1996 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1997 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1998 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 1999 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 2000 164 M² x Rp. 1.250,- ……………………. Denda Rp. 205.000,- x 3 x 12 Bulan …… Rp. 205.000,- Rp. 73.800,- 2001 164 M² x Rp. 15.000,- …………………….. Denda Rp. 15.000,- x 3 x 12 Bulan …….. Rp. 2.460.000,- Rp. 885.600,- 2002 164 M² x Rp. 15.000,- …………………….. Denda Rp. 15.000,- x 3 x 12 Bulan …….. Rp. 2.460.000,- Rp. 885.600,- 2003 164 M² x Rp. 15.000,- …………………….. Denda Rp. 15.000,- x 3 x 12 Bulan …….. Rp. 2.460.000,- Rp. 885.600,- Universitas Sumatera Utara 77 2004 164 M² x Rp. 15.000,- …………………….. Denda Rp. 15.000,- x 3 x 12 Bulan …….. Rp. 2.460.000,- Rp. 885.600,- 2005 164 M² x Rp. 15.000,- …………………….. Denda Rp. 15.000,- x 3 x 12 Bulan …….. Rp. 2.460.000,- Rp. 885.600,- 2006 164 M² x Rp. 15.000,- …………………….. Denda Rp. 15.000,- x 3 x 12 Bulan …….. Rp. 2.460.000,- Rp. 885.600,- 2007 164 M² x Rp. 15.000,- …………………….. Denda Rp. 15.000,- x 3 x 12 Bulan …….. Rp. 2.460.000,- Rp. 885.600,- 2008 164 M² x Rp. 15.000,- …………………….. Denda Rp. 15.000,- x 3 x 12 Bulan …….. Rp. 2.460.000,- Rp. 885.600,- T O T A L Rp. 29.782.400,- Sumber : Louis Utomo, Perhitungan uang pemasukan atas pemakaian tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru tersebut diatas berbeda-beda besarnya, tergantung pada lokasi tanah tersebut dan luas tanah yang dimohonkan. Menurut Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 03 Tahun 2000 Tentang Uang Pemasukan Tanah Bagian Hak Pengelolaan tanggal 31 Oktober 2000, pada Pasal 8 menyatakan bahwa: a. Struktur tarif digolongkan berdasarkan lokasi tanah Hak Pengelolaan. b. Struktur dan besarnya tarif adalah : 1. Penyerahan penggunaan tanah atas bagian hak pengelolaan dilokasi pasar SukaramaiPusat Perbelanjaan jalan Jenderal Sudirman dan sekitarnya sebesar Rp. 15.000,- lima belas ribu rupiah untuk setiap meter persegi setahun. 2. Penyerahan penggunaan tanah atas bagian hak pengelolaan di lokasi Jalan Jenderal SudirmanKiai Haji Wahid Hasyim sebesar Rp. 15.000,- lima belas ribu rupiah untuk setiap meter persegi setahun. Universitas Sumatera Utara 78 3. Penyerahan penggunaan tanah atas bagian hak pengelolaan di lokasi Pasar Senapelan sebesar Rp. 12.000,- dua belas ribu rupiah untuk setiap meter persegi setahun. 4. Penyerahan penggunaan tanah atas bagian hak pengelolaan di lokasi Komplek Pertokoan Jalan Karet, Jl. Ir. Juanda dan sekitarnya sejumlah Rp. 9.000,- sembilan ribu rupiah untuk setiap meter persegi setahun. Berdasarkan ketentuan di atas, maka perhitungan uang pemasukan atas pemakaian tanah diatas Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan pembayaran uang pemasukan beserta denda-denda yang dibayar oleh pihak ketika merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh pihak ketiga untuk mengajukan permohonan perjanjian agar dapat ditunjuk sebagai pemegang Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru. Dengan telah melunasi uang pemasukan dan denda yang terutang atas pemakaian tanah diatas Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru, oleh Bagian Hukum dan Perundang-undangan Pemerintah Kota Pekanbaru dibuatkan Surat Perjanjian yang berjudul Surat Perjanjian Tentang Penyerahan Dan Penggunaan Bagian Tanah Diatas Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru yang dibuat dalam bentuk sedemikian rupa dan isinya baku atau standar. Menurut Sutan Remy Sjahdeini, yang dimaksud dengan perjanjian baku yaitu: 98 “Perjanjian baku ialah perjanjian yang hampir seluruh klausul-klausulnya sudah dibakukan oleh pemakainya dan pihak yang lain pada dasarnya tidak 98 Sutan Remi Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank Di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993, hlm. 66 Universitas Sumatera Utara 79 mempunyai peluang untuk merundingkan atau meminta perubahan. Yang belum dibakukan hanyalah beberapa hal saja, misalnya menyangkut jenis, harga, jumlah, warna, tempat, waktu dan beberapa hal lainnya yang spesifik dari obyek yang diperjanjikan”. Dari uraian di atas dapat bahwa surat perjanjian antara pihak ketiga dengan Pemerintah Kota Pekanbaru merupakan perjanjian standarbaku, karena klausula- klausula perjanjian tersebut telah dibakukan dan dituangkan dalam bentuk yang diinginkan oleh pihak Pemerintah Kota Pekanbaru. Pihak ketiga sebagai penerima bagian tanah diatas Hak Pengelolaan tinggal membubuhkan tandatangannya saja bila bersedia menerima isi perjanjian tersebut. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1337, suatu sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh undang-undang, atau apabila berlawanan dengan kesusilaan baik atau ketertiban umum. 99 Pasal ini dapat ditafsirkan bahwa isi atau klausul-klausul suatu perjanjian tidak boleh bertentangan dengan undang- undang, moral, dan atau ketertiban umum. 100 Bentuk Surat Perjanjian Tentang Penyerahan Dan Penggunaan Bagian Tanah diatas Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru yang dituangkan dalam bentuk standarbaku mengakibatkan kepentingan pihak ketiga kurang terlindungi, karena: a. Pihak Pemerintah Kota Pekanbaru sebagai pemegang Hak Pengelolaan menyiapkan isi surat perjanjian tersebut sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, dalam hal ini Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 Pasal 1 ayat 1 huruf c, yaitu menyerahkan bagian- 99 Subekti dan R. Tjitrosudibio, Op Cit, Pasal 1337, hlm. 342. 100 Sutan Remy Sjahdeini, Op Cit, hlm. 118. Universitas Sumatera Utara 80 bagian daripada tanah itu kepada pihak ketiga menurut persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan pemegang hak tersebut. Hal ini mengakibatkan pihak ketiga tidak memiliki posisi tawar menawar dalam menentukan isi dari perjanjian yang dibuat tersebut. b. Penentuan isi perjanjian yang menetapkan hak dan kewajiban antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan pihak ketiga telah dibakukan secara sepihak. Pihak ketiga yang bersangkutan karena tidak memiliki posisi tawar menawar yang seimbang, dengan terpaksa menerima isi surat perjanjian karena membutuhkan tanah tersebut. Pihak ketiga tidak memiliki posisi tawar menawar dalam menentukan isi perjanjian dan terpaksa menerima isi surat perjanjian karena membutuhkan tanah tersebut, tidaklah dapat dipungkiri bahwa pihak ketiga tersebut memperoleh keuntungan ekonomis, dari perjanjian itu karena : 1. Pesatnya perkembangan Kota Pekanbaru, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sarana dan prasarana mengakibatkan lokasi tanah Hak Pengelolaan tersebut menjadi strategis karena terletak di pusat kota yang juga merupakan pusat perdagangan. Pihak Ketiga sebagai penerima bagian tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru dapat mempergunakan tanah tersebut untuk kelangsungan usaha perdagangannya. 2 Pihak ketiga dapat melakukan perbuatan hukum berupa jual beli atas tanah tersebut. Lokasi tanah yang strategis menyebabkan nilai jual tanah dan bangunan terus naik. Pihak ketiga dengan izin dari Pemerintah Kota Universitas Sumatera Utara 81 Pekanbaru sebagai pemegang Hak Pengelolaan dapat menjual tanah tersebut kepada pihak lain. 3. Pihak ketiga dapat mengajukan permohonan kredit ke Bank dengan mengagunkan tanah tersebut sebagai jaminan kredit yang tentunya dengan persetujuan sebelumnya dari Pemerintah Kota Pekanbaru sebagai pemegang Hak Pengelolaan. Adanya kemungkinan pihak ketiga dapat melakukan peralihan hak berupa jual beli dapat dilihat pada Surat Perjanjian Tentang Penyerahan Dan Penggunaan Bagian Tanah diatas Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru, Pasal 8 menyatakan bahwa: Bagian tanah sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 di atas baik dalam keadaan kosong maupun sudah digunakan tidak dapat dialihkan oleh Pihak Kedua kepada pihak lainnya dengan dalih dan dalam bentuk apapun tanpa persetujuan dari Pihak Pertama. Untuk memperoleh persetujuan dari Pihak Pertama, maka : a Pihak Kedua harus memberikan pernyataan tertulis, alasan atau sebab peralihan tersebut. b Pihak Pertama berhak menolak pemberian persetujuan dan atas keputusan penolakan tersebut Pihak Kedua tidak mempunyai hak banding. c Segala biaya yang timbul dari dan dikarenakan oleh adanya peralihan tersebut adalah sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab pihak kedua. Sedangkan kemungkinan pembebanan Hak Guna Bangunan diatas tanah Hak Pengelolaan dengan Hak Tanggungan, ditegaskan melalui Surat Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor: 630.1.3433 tanggal 17 September 1998 yang pada intinya menyatakan bahwa Hak Guna Bangunan di atas Hak Pengelolaan dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak Tanggungan Universitas Sumatera Utara 82 dan hal itu memerlukan persetujuan pemegang Hak Pengelolaan. Logikanya adalah bahwa peralihan Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengelolaan itu memerlukan persetujuan tertulis pemegang Hak Pengelolaan. Oleh karena itu, dalam hal ada kemungkinan pengalihan Hak Guna Bangunan ketika terjadi eksekusi Hak Tanggungan atas Hak Guna Bangunan yang berada di atas Hak Pengelolaan tersebut, maka persetujuan pemegang Hak Pengelolaan terhadap pembebanan Hak Guna Bangunan di atas Hak Pengelolaan itu berlaku sebagai persetujuan pengalihannya. Kiranya hal ini secara mutatis mutandis berlaku terhadap pembebanan Hak Tanggungan di atas Hak Pengelolaan. 101 Sebelum surat perjanjian itu ditandatangani, oleh Bagian Hukum Pemerintah Kota Pekanbaru, terlebih dahulu diberikan penjelasan kepada pihak ketiga atas isi yang dimuat dalam surat perjanjian terutama tentang uang pemasukan, jenis hak yang diberikan, penyelesaian sertifikat, akibat hukumnya apabila hak atas tanah yang diberikan berakhir, cidera janji dan peralihan bagian tanah. Setelah itu pemohon segera menandatangani surat perjanjian tersebut. Dari pihak Pemerintah Kota Pekanbaru, penandatanganan surat perjanjian diwakili oleh Walikota yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kota Pekanbaru. Dengan telah ditandatanganinya surat perjanjian tersebut, maka kedua belah pihak telah sepakat dan mengikatkan diri untuk melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam surat perjanjian tersebut, dimana para pihak telah siap untuk melaksanakan apa yang telah 101 Maria S.W. Sumardjono, Op Cit, hlm. 210. Universitas Sumatera Utara 83 diperjanjikan yang dituangkan dalam bentuk tertulis antara pihak ketiga dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Dengan demikian kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru adalah merupakan wujud dari memberikan kepastian hukum terhadap pemegang sertifikat atas tanah Hak Pengelolaan karena dengan diberikannya izin untuk memperpanjang sertifikat tersebut, akan memberikan jaminan kepastian hukum terhadap pemilik hak atas tanah. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 Tentang Tata Cara Permohonan Dan Penyelesaian Pemberian Hak Atas Bagian-Bagian Tanah Hak Pengelolaan Serta Pendaftarannya, Pasal 1 ayat 1 huruf c dinyatakan bahwa : Menyerahkan bagian-bagian daripada tanah itu kepada pihak ketiga menurut persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan pemegang hak tersebut, yang meliputi segi-segi peruntukan, penggunaan, jangka waktu dan keuangannya, dengan ketentuan bahwa pemberian hak atas tanah kepada pihak ketiga yang bersangkutan dilakukan oleh pejabat-pejabat yang berwenang, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, tentang masalah perpanjangan sertifikat Hak Guna Bangunan tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru, yaitu Pihak ketiga sebagai pemegang sertifikat Hak Guna Bangunan harus melengkapi persyaratan yang dibutuhkan berupa Surat Perjanjian Tentang Penyerahan Dan Penggunaan Bagian Tanah Diatas Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru dan Petikan Keputusan Walikota Pekanbaru sehingga permohonan perpanjangan sertipikat Hak Guna Bangunan dapat diterima di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru. Universitas Sumatera Utara 84 Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan Dan Hak pakai Atas Tanah, pada Pasal 26 ayat 2 yang menyatakan bahwa : Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan diperpanjang atau diperbaharui atas permohonan pemegang Hak Guna Bangunan setelah mendapat persetujuan dari pemegang Hak Pengelolaan. Ketentuan tersebut kemudian dipertegas dengan Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Tata Cara Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara Dan Hak Pengelolaan, pada Pasal 4 ayat 2 yang menyatakan bahwa : Dalam hal tanah yang dimohon merupakan tanah Hak Pengelolaan, pemohon harus terlebih dahulu memperoleh penunjukan berupa perjanjian penggunaan tanah dari pemegang Hak Pengelolaan. Dengan telah dipenuhi persyaratan oleh pihak ketiga, maka Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru dapat melanjutkan proses permohonan perpanjangan sertipikat Hak Guna Bangunan diatas Hak pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Pelaksanaan Jual Beli Bangunan Di Atas Tanah Yang Hak Guna Bangunannya Telah Berakhir Diatas Hak Pengelolaan Nomor 1/Petisah Tengah Yang Dikelola Pemerintah Kota Medan

0 68 135

Tinjauan Yuridis Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Batam Atas Tanah Hasil Reklamasi (Studi Pada HPL Yang Dikelola Pemerintah Kota Batam)

11 112 162

Tinjauan Yuridis Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Yang Mengacu Kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Serta Pejabat Negara Yang Berperan Dalam Peralihan Hak Atas Tanah Dan Ban

1 41 152

Tinjauan Yuridis Atas Tanah Wakaf yang Dikuasai Nadzir (Studi Kasus di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh)”

4 66 139

Pelaksanaan Perubahan Hak Milik Atas Tanah Menjadi Hak Guna Bangunan Pada Yaspendhar Medan (Studi : Kampus I-Jln. Imam Bonjol No. 35 Medan)

4 66 127

Kedudukan Hak Tanggungan Terhadap Peningkatan Hak Guna Bangunan Atas Tanah Untuk Rumah Tinggal Yang Dibebani Hak Tanggungan

1 41 150

BAB II HAMBATAN PELAKSANAAN PERPANJANGAN SERTIPIKAT HAK GUNA BANGUNAN ATAS TANAH HAK PENGELOLAAN PEMERINTAH KOTA PEKANBARU A. Hak Pengelolaan 1. Pengertian Hak Pengelolaan - Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan atas Perpanjangan Sertipikat Hak Guna Bangun

0 0 35

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan atas Perpanjangan Sertipikat Hak Guna Bangunan yang Berada di Atas Tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pakanbaru

0 0 24

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN ATAS PERPANJANGAN SERTIPIKAT HAK GUNA BANGUNAN YANG BERADA DIATAS TANAH HAK PENGELOLAAN PEMERINTAH KOTA PEKANBARU TESIS

0 0 13

ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN JUAL BELI BANGUNAN DI ATAS TANAH YANG HAK GUNA BANGUNANNYA TELAH BERAKHIR DIATAS HAK PENGELOLAAN NOMOR 1PETISAH TENGAH YANG DIKELOLA PEMERINTAH KOTA MEDAN

0 0 12