64
menyebabkan tanah tersebut kembali kedalam penguasaan pemegang Hak Pengelolaan. Akibatnya pihak ketiga tidak dapat melakukan perbuatan hukum
seperti melakukan peralihan hak ataupun mengagunkan tanah tersebut.
B. Akibat Hukum Bagi Pemegang Jaminan
Ketika sertipikat Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru yang telah berakhir jangka waktu haknya, dan
sertipikat atas hak tanah tersebut diagunkan oleh pemegang Hak Guna Bangunan, maka bagi
pemegang agunan yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan, mengakibatkan hapusnya Hak Tanggungan.
Dari hasil wawancara dengan Sugiarto, selaku Kepala Seksi Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, pada tanggal 24
Januari 2011, berkaitan dengan sertipikat Hak Guna Bangunan yang telah berakhir jangka waktu haknya yang
menjadi agunan pihak lain serta telah dibebani dengan Hak Tanggungan, diperoleh keterangan sebagai berikut:
91
“Dengan telah berakhirnya hak atas tanah yang telah dibebani dengan Hak tanggungan, secara langsung pembebanan Hak Tanggungan tersebut
menjadi batal demi hukum, sedangkan untuk kepentingan bagi pemegang jaminan Hak Atas tanah yang telah dibebani dengan Hak Tanggungan
dan
berakhir haknya, maka pemilik
Hak Guna Bangunan dengan persetujuan pemegang jaminan dapat mengajukanmemohonkan kembali
perpanjangan haknya, dengan ketentuan selama masih dalam proses perpanjangan Hak guna Bangunan pemilik Hak Guna bangunan
berkewajiban memberikan Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan SKMHT yang dibuat dihadapan Notaris dan atau PPAT
untuk kepentingan pembebanan Hak Tanggungan kembali
ketika hak atas tanah tersebut telah selesai proses perpanjangan haknya”.
91
Wawancara dengan Sugiarto, Kepala Seksi Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru, pada tanggal 24 Januari 2012
Universitas Sumatera Utara
65
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan Dengan Tanah pada pasal 18 ayat
1 memberikan alasan limitatif bagi hapusnya Hak Tanggungan yaitu: 1. Hak Tanggungan hapus karena hal-hal sebagai berikut:
a. Hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan b. Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak Tanggungan
c. Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan peringkat oleh Ketua Pengadilan Negeri.
d. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan. 2. Hapusnya Hak Tanggungan karena dilepaskan oleh pemegang oleh
pemegangnya dilakukan dengan pemberian pernyataan tertulis mengenai dilepaskannya Hak Tanggungan tersebut oleh pemegang Hak Tanggungan
kepada pemberi Hak Tanggungan. 3. Hapusnya
Hak Tanggungan
karena pembersihan
Hak Tanggungan
berdasarkan penetapan peringkat oleh Ketua Pengadilan Negeri terjadi karena permohonan pembeli hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan tersebut
agar hak atas tanah yang dibelinya itu dibersihkan dari beban Hak Tanggungan sebagaimana diatur dalam Pasal 19.
4. Hapusnya Hak Tanggungan karena hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan tidak menyebabkan hapusnya utang yang dijamin.
Universitas Sumatera Utara
66
Di dalam Undang-undang Hak Tanggungan disebutkan:
92
a. Setelah Hak Tanggungan hapus sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, Kantor Pertanahan mencoret catatan Hak Tanggungan tersebut pada
buku tanah Hak Atas Tanah dan sertifikatnya. b. Dengan hapusnya Hak Tanggungan, sertifikat Hak Tanggungan yang
bersangkutan ditarik dan bersama-sama buku tanah Hak Tanggungan dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Kantor Pertanahan.
c. Apabila sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 karena sesuatu sebab tidak dikembalikan kepada Kantor Pertanahan, hal-hal tersebut
dicatat pada buku tanah Hak Tanggungan. d. Permohonan pencoretan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diajukan
oleh pihak yang berkepentingan dengan melampirkan sertifikat Hak Tanggungan yang telah diberi catatan oleh kreditur bahwa Hak
Tanggungan hapus karena piutang yang dijamin pelunasannya dengan Hak Tanggungan itu sudah lunas, atau pernyataan tertulis dari kreditur
bahwa Hak Tanggungan telah hapus karena piutang yang dijamin pelunasannya dengan Hak Tanggungan itu telah lunas atau kreditur
melepas Hak Tanggungan yang bersangkutan.
e. Apabila debitur tidak bersedia memberikan pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 4, pihak yang berkepentingan dapat mengajukan
permohonan perintah pencoretan tersebut kepada Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tenpat Hak Tanggungan
bersangkutan didaftar.
f. Apabila permohonan perintah pencoretan timbul dari sengketa yang sedang diperiksa oleh Pengadilan Negeri lain, permohonan tersebut
harus diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang memeriksa perkara yang bersangkutan.
g. Permohonan pencoretan catatan Hak Tanggungan berdasarkan perintah Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dan ayat 6
diajukan kepada Kepala Kantor Pertanahan dengan melampirkan salinan penetapan atau putusan Pengadilan Negeri yang bersangkutan.
h. Kantor Pertanahan melakukan pencoretan catatan Hak Tanggungan Hak Tanggungan menurut tata cara yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam waktu 7 tujuh hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat 4 dan ayat 7.
i. Apabila pelunasan utang
dilakukan dengan cara
angsuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2, hapusnya Hak
Tanggungan pada bagian objek Hak Tanggungan yang bersangkutan dicatat pada buku tanah dan sertipikat Hak Tanggungan serta buku
92
Pasal 18 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan Dengan Tanah
Universitas Sumatera Utara
67
tanah dan sertipikat hak atas tanah yang telah bebas dari Hak Tanggungan yang semula membebaninya.
Dari apa yang diuraikan diatas, menurut Kartini Mulyadi-Gunawan Wijaya:
93
”bahwa hapusnya Hak Tanggungan karena hapusnya hak atas atas tanah yang dibebani dengan Hak Tangungan, Hak atas tanah yang diberikan
dengan jangka waktu tertentu dan dapat diperpanjang untuk masa satu kali setelah berakhirnya jangka waktu tersebut”.
Undang-undang Hak Tanggungan memberikan ketentuan-ketentuan bagi kemudahan dan kepastian mengenai hapusnya Hak Tanggungan, Hal ini pada
pokoknya sejalan dengan ketentuan Pasal 1381 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang menyatakan bahwa:
94
”Perikatan-perikatan hapus : 1. karena pembayaran;
2. karena penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan penyimpanan atau penitipan;
3. karena pembaharuan utang; 4. karena perjumpaan utang atau kompensasi;
5. karena pencampuran utang; 6. karena pembebasan utang;
7. karena musnahnya barang yang terutang; 8. karena kebatalan atau pembatalan;
9. karena berlakunya suatu syarat batal, yang diatur dalam Bab I buku
ini; 10. karena lewatnya waktu, hal mana akan diatur dalam suatu bab
tersendiri”
93
Kartini Muljadi dan Gunawan Wijaya Hak Tanggungan Seri
Hukum Harta Kekayaan, Kencana, Jakarta, 2005.
94
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 1381, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1996, hlm. 342.
Universitas Sumatera Utara
68
Jadi sangatlah jelas, bahwa berakhirnya Hak Guna Bangunan Atas Hak Pengelolaan
Pemerintah Kota
Pekanbaru mengakibatkan
hapusnya Hak
Tanggungan yang membebani Hak Guna Bangunan tersebut, dengan demikian bagi pemegang Hak Tanggungan atas tanah Hak Guna Bangunan diatas Hak
Pengelolaan Pemerintah Kota Pekanbaru tidak mempunyai kekuatan ekskutorial ketika pihak pemegang Hak Guna Bangunan wan prestasi, serta tidak adanya
jaminan kepastian hukum atas kepentingan pemegang Hak Tanggungan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV UPAYA HUKUM PELAKSANAAN PERPANJANGAN SERTIPIKAT HAK