5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Aspek Teknik
5.1.1 Unit penangkapan payang
Unit penangkapan payang merupakan kesatuan dari tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Ketiga unsur tersebut adalah alat
penangkapan ikan, kapal dan nelayan yang mengoperasikan. Berikut merupakan penjelasan lebih rinci mengenai unit penangkapan payang di Palabuhanratu.
1 Alat penangkapan ikan
Alat tangkap payang termasuk dalam klasifikasi pukat kantong lingkar Subani dan Barus 1989. Payang terdiri atas jaring, tali ris, tali selambar,
pelampung dan pemberat. Jaring payang terdiri atas sayap, badan dan kantong. Bahan yang digunakan yaitu nilon atau Polyamide PA multifilamen. Konstruksi
payang di Palabuhanratu secara rinci dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Konstruksi payang di Palabuhanratu
Panjang total payang sekitar 202,5 m, terdiri atas panjang sayap sekitar 148,5 m, panjang badan sekitar 34 m dan panjang kantong sekitar 20 m. Ukuran
bukaan mata jaring antara sayap, badan dan kantong berbeda satu sama lain.
Semakin ke arah bagian kantong maka ukurannya semakin kecil. Pada bagian sayap, ukuran mata jaring mencapai 33-34,5 cm. Badan jaring memiliki ukuran
mata berkisar antara 18,8-30 cm, sedangkan bagian kantong berkisar 1,1-17,8 cm. Tali ris terdiri atas tali ris atas dan tali ris bawah. Bahan yang digunakan
yaitu Polyethylene PE multifilamen. Tali ris atas mempunyai diameter 3-4 mm dan tali ris bawah berdiameter 5-6 mm. Panjang tali ris atas sekitar 200 m dan tali
ris bawah sekitar 175 m. Tali selambar terbuat dari bahan Polyethylene PE multifilamen panjang 300 m dengan diameter 15-16 mm. Tali selambar berfungsi
sebagai tali penarik payang ke atas kapal. Pelampung terbuat dari potongan bambu sepanjang 1 m atau 2 ruas bambu
dengan diameter 8-12 cm. Pelampung bambu yang digunakan berjumlah 30 buah pada satu unit payang. Selain itu, terdapat pelampung busa berukuran 49,5 m
3
atau derigen berukuran 5 liter sebanyak 4 buah. Pelampung ini diletakkan berdekatan dengan pelampung jerigen 30 liter. Pelampung jerigen 30 liter
diletakkan di tengah bibir jaring bagian atas. Pada ujung tali selambar terdapat pelampung tanda berbentuk bola dari plastik berdiameter sekitar 30-50 cm.
Pelampung tanda ini digunakan saat tali selambar pertama kali diturunkan. Pemberat yang digunakan terbuat dari bahan timah berjumlah 26-30 buah
dengan bobot 2 kg. Pemasangan pemberat bersilangan dengan pelampung untuk menentukan bukaan mulut jaring saat dioperasikan. Selain itu terdapat 1 buah
batu cakel dengan bobot 2 kg di tengah bibir jaring bagian bawah.
2 Kapal
Kapal yang digunakan dalam operasi penangkapan ikan terbuat dari material kayu dan fiber. Jenis kayu yang digunakan biasanya kayu bungur dan
meranti. Kapal payang mempunyai kekhususan yaitu adanya kakapa. Kakapa terbuat dari beberapa batang bambu. Fungsi kakapa sebagai tempat fishing master
untuk mencari gerombolan ikan. Kapal payang yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.
Kapal bermaterial kayu Kapal bermaterial fiber
Gambar 4 Kapal payang di Palabuhanratu
Dimensi kapal dengan material kayu biasanya memiliki panjang 10,4-12 m, lebar 2,65-3 m dan tinggi 1-1,2 m. Dimensi kapal dengan material fiber
umumnya lebih kecil, memiliki panjang 11-11,5 m, lebar 1,5-1,6 m dan tinggi 0,7- 1,8 m. Kapal payang material fiber memiliki cadik di sebelah kiri dan kanan
badan kapal. Kapal payang tidak memiliki palkah untuk tempat hasil tangkapan, hasil tangkapan langsung dimasukkan ke dalam blong. Kapal payang
menggunakan mesin tempel outboard engine berkekuatan 15 PK, 25 PK dan 40 PK sebagai tenaga penggerak. Bahan bakar yang digunakan yaitu bensin.
Perlengkapan lain yang ada di perahu adalah box untuk es dan ban sebagai peralatan dalam tugas juru batu.
3 Nelayan
Jumlah nelayan untuk kapal payang material kayu berbeda dengan kapal payang material fiber. Jumlah nelayan kapal payang material kayu berkisar antara
13-23 orang, sedangkan jumlah nelayan kapal payang material fiber biasanya 8-15 orang. Anak buah kapal payang memiliki peran dan tugas masing-masing yaitu:
1 Juru mudi, bertugas memegang kemudi kapal, baik saat menuju maupun
kembali dari fishing ground; 2
Juru batu, bertugas untuk melabuhkan kapal serta bertanggung jawab jaring payang terbuka sempurna di dalam perairan;
3 Pengawas, bertugas mencari gerombolan ikan serta menentukan arah operasi
penangkapan ikan; 4
Petawuran, bertugas untuk menurunkan jaring; dan 5
Anak payang, bertugas berenang untuk menakut-nakuti ikan serta menggiring ikan ke arah mulut jaring.
Selain peran dan tugas yang disebutkan di atas, kadang-kadang ada anak payang yang bertugas sebagai asisten juru mudi. Pada saat proses penarikan
jaring, semua anak buah kapal saling membantu dalam proses hauling kecuali juru mudi.
5.1.2 Metode pengoperasian payang