perbekalan sampai kegiatan bongkar muat. Alokasi waktu non melaut di deskripsikan berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama 12 jam, seperti saat
pulang melaut sampai persiapan berangkat melaut dari rumah. Selain itu mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan nelayan responden apabila tidak
melakukan penangkapan ikan dalam satu hari. Alokasi waktu kerja melaut dan non melaut dihitung pada saat musim ikan dan tidak musim ikan. Musim
penangkapan ikan yang digunakan yaitu musim ikan dan tidak musim ikan. Alokasi waktu kerja rumah tangga untuk kegiatan-kegiatan ekonomi adalah
banyaknya jam kerja yang dicurahkan untuk kegiatan-kegiatan melaut dan non
melaut, dituliskan sebagai berikut:
TA = ML+NL Keterangan:
TA = Total alokasi waktu kerja rumahtangga jam per bulan ML=Curahan tenaga kerja keluarga melaut jam per bulan
NL=Curahan tenaga kerja keluarga non melaut jam per bulan
3.6.3 Analisis tingkat kesejahteraan
Analisis tingkat kesejahteraan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang terdapat dalam ruang lingkup kesejahteraan nelayan payang. Data yang
telah terkumpul dideskripsikan untuk memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan keluarga nelayan buruh payang. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
1 Pendapatan keluarga
Analisis pendapatan keluarga adalah besaran yang mengukur total pendapatan keluarga selama satu tahun baik dari usaha perikanan dan usaha
yang lainnya. Untuk menghitung pendapatan keluarga buruh nelayan digunakan rumus sebagai berikut :
R
tn
= R
1
+ R
2
Keterangan : R
tn
= Total Pendapatan Rumah Tangga Nelayan Rp per tahun R
1
= Pendapatan dari Usaha Perikanan Rp per tahun R
2
= Pendapatan dari Usaha Non Perikanan Rp per tahun
2 Konsumsi rumah tangga
Pengeluaran keluarga yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan hidup dalam jangka waktu satu tahun yang terdiri dari pengeluaran
untuk pangan, sandang dan papan. Pengukurannya dilakukan dengan cara menghitung kebutuhan harian, mingguan dan bulanan. Total pengeluaran
rumah tangga dapat diformulasikan sebagai berikut : C
t
= C
1
+ C
2
+ C
3
+C
4
Keterangan : C
t
= Total Pengeluaran Rumah Tangga Rp per tahun C
1
= Pengeluaran untuk Pangan Rp per tahun C
2
= Pengeluaran untuk Sandang Rp per tahun C
3
= Pengeluaran untuk Papan Rp per tahun C
4
= Pengeluaran untuk lain-lain Rp per tahun
3 Pengukuran tingkat kemiskinan
1 Kriteria kemiskinan Sajogyo
Sajogyo menentukan tingkat kemiskinan dengan melihat besarnya pendapatan per kapita per tahun yang diukur dengan nilai setara dari harga
beras setempat. Daerah Palabuhanratu merupakan daerah perkotaan. Tingkat kemiskinan untuk daerah perkotaan dibagi dalam beberapa kategori sebagai
berikut : 1
Tidak miskin, yaitu apabila pendapatan per kapita per tahun lebih tinggi dari 480 kg beras.
2 Miskin, nilai ambang kecukupan pangan,yaitu apabila pendapatan per
kapita per tahun lebih rendah dari nilai tukar 480 kg beras. 3
Miskin sekali, tidak cukup pangan, yaitu apabila pengdapatan per kapita per tahun lebih rendah dari nilai tukar 360 kg beras.
4 Paling miskin, yaitu apabila pendapatan per kapita per tahun lebih rendah
dari nilai tukar 270 kg beras.
2 Kriteria kemiskinan Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah
Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah membagi tingkat kemiskinan menjadi empat golongan, yaitu :
1 Tidak miskin : Apabila tingkat pengeluaran lebih besar dari 200 dari total pengeluaran 9 bahan pokok;
2 Hampir miskin : Apabila tingkat pengeluaran lebih besar dari 126-200 dari total pengeluaran 9 bahan pokok;
3 Miskin : Apabila tingkat pengeluaran lebih besar dari 75-125 dari total pengeluaran 9 bahan pokok;
4 Miskin sekali : Apabila tingkat pengeluaran lebih besar dari 75 dari total pengeluaran 9 bahan pokok.
4 Pengukuran tingkat kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan diukur berdasarkan kriteria yang digunakan BPS dalam SUSENAS tahun 2009 yaitu sebelas indikator kesejahteraan. Secara
umum tingkat kesejahteraan merupakan kombinasi dari 11 indikator yang dapat dituliskan sebagai berikut :
TK = ƒ I
1,
I
2,
I
3,
I
4,
I
5,
I
6,
I
7,
I
8,
I
9,
I
10,
I
11
Keterangan : TK = Tingkat kesejahteraan
I
1
= Pendapatan rumah tangga I
2
= Pengeluaran rumah tangga I
3
= Keadaan tempat tinggal I
4
= Fasilitas tempat tinggal I
5
= Kesehatan anggota rumah tangga I
6
= Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan I
7
= Kemudahan memasukan anak ke suatu jenjang pendidikan I
8
= Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi I
9
= Kehidupan beragama I
10
= Rasa aman dari gangguan tindak kejahatan I
11
= Kemudahan dalam melakukan olahraga Penjelasan tentang masing-masing indikator lebih rinci seperti tercantum
dalam Tabel 1. Skor tingkat klasifikasi baik pada sebelas indikator kesejahteraan maupun tingkat kesejahteraan, dihitung berdasarkan pedoman
penentuan range skor metode baru Maret 1994 dari BPS yang dimodifikasi dengan kriteria kemiskinan Sajogyo dan Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah.
Klasifikasi kesejahteraan dibagi menjadi tiga dengan cara mengurangkan jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah dan hasil pengurangan itu
dibagi dengan jumlah klasifikasi, yaitu tiga, terdiri atas tinggi, sedang dan rendah. Skor tingkat kesejahteraan menurut klasifikasi adalah sebagai berikut :
1 Tingkat kesejahteraan tinggi jika mencapai skor = 27-35
2 Tingkat kesejahteraan sedang jika mencapai skor = 19-26
3 Tingkat kesejahteraan rendah jika mencapai skor = 11-18
Tabel 1 Indikator kesejahteraan menurut Biro Pusat Statistik dalam SUSENAS 2009 yang dimodifikasi
No Indikator kesejahteraan
Skor 1.
Pendapatan rumah tangga Pendapatan rumah tangga berdasarkan pada kriteria kemiskinan
Sajogyo 1.
Tidak miskin pengeluaran perkapita per tahun 320 kg
beras 2.
Miskin 240-320 kg beras 3.
Miskin sekali 180-240 kg beras 4.
Paling miskin 180 kg beras 4
3 2
1
2. Konsumsi rumah tangga
Konsumsi rumah tangga berdasarkan pada kriteria kemisikinan Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah
5. Tidak miskin 200 dari total
pengeluaran sembako 6.
Miskin 126-200 7.
Miskin sekali 75-125 8.
Paling miskin 75 4
3 2
1 3.
Keadaan tempat tinggal: Atap:Genting5Asbes4Seng3Sirap2Daun1
Bilik:Tembok5Setengah tembok4Kayu3Bambu kayu2Bambu1
Status:Milik sendiri3Sewa2Numpang1 Lantai:Porselin5Ubin4Plester3Papan2Tanah1
Lantai:Luas100m
2
3Sedang50-100m
2
2 Sempit50m
2
1 1.
Permanen skor = 15-21 2.
Semi permanen skor = 10-14 3.
Non permanen skor = 5-9 3
2 1
4. Fasilitas tempat tinggal:
Pekarangan:Luas100m
2
3Cukup50- 100m
2
2Sempit50m
2
1 Hiburan:Video4TV3Tape Recorder2Radio1
Pendingin:AC4Lemari Es3Kipas Angin2Alam1 Sumber Penerangan:Listrik3Petromak2Lampu Tempel1
Bahan bakar:Gas3Minyak tanah2kayu arang1 Sumber air:PAM6Sumur bor5 Sumur4Mata air3Air
hujan2Sungai1 MCK:Kamar mandi sendiri4 Kamar mandi umum3
SungaiLaut2Kebun1 1.
Lengkap skor = 21-27 2.
Cukup skor = 14-20 3.
Kurang skor = 7-13 3
2 1
5. Kesehatan anggota rumah tangga
1. Bagus 25 sering sakit
2. Cukup 25-50 sering sakit
3. Kurang 50 sering sakit
3 2
1 6.
Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga medis dan paramedis termasuk didalamnya kemudahan pelayanan
Keluarga Berencana KB dan obat-obatan: Jarak RS terdekat 0km40,01-3km33km2
Jarak ke Poliklinik:0km50,01-2km32km2missing1 Biaya Berobat: Terjangkau3 Cukup terjangkau2 Sulit
terjangkau1 Penanganan berobat: Baik3 cukup2 Sulit1
Alat Kontrasepsi:Mudah didapat3 Cukup didapat2 Sulit didapat1
Konsultasi KB:Mudah3 Cukup2 Sulit1 Harga Obat-obatan:Terjangkau3 Cukup2 Sulit terjangkau1
1. Mudah skor = 18-24
2. Cukup skor = 13-17
3. Sulit skor = 8-12
3 2
1
7. Kemudahan memasukan anak ke jenjang pendidikan:
Biaya sekolah:terjangkau3 cukup2 sulit1 Jarak ke sekolah:0km40,01-3km33km2
Prosedur penerimaan:Mudah3Cukup2Sulit1 1.
Mudah skor = 8-10 2.
Cukup skor = 6-7 3.
Sulit skor = 4-5 3
2 1
8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi
Ongkos dan biaya:Terjangkau3 Cukup2 Sulit1 Fasilitas kendaraan:Tersedia3Cukup2Sulit1
Kepemilikan:Sendiri3Sewa2Ongkos1 1.
Mudah skor = 7-9 2.
Cukup skor = 5-6 3.
Sulit skor = 3-4 3
2 1
9. Kehidupan beragama
1. Toleransi tinggi
2. Toleransi cukup
3. Toleransi rendah
3 2
1 10.
Rasa aman dari gangguan kejahatan 1.
Aman tidak pernah mengalami gangguan kejahatan
2. Cukup aman pernah mengalami
tindak kejahatan 3.
Kurang aman seringmengalami tindak kejahatan
3 2
1 11.
Kemudahan dalam melakukan olahraga 1.
Mudah sering olahraga 2.
Cukup cukup sering olahraga 3.
Sulit kurang olahraga 3
2 1
Sumber: BPS 2009
3.7 Batasan Penelitian