Berdasarkan hal tersebut maka dianggap perlu adanya perhatian secara khusus terhadap masyarakat nelayan payang dalam meningkatkan taraf hidupnya
melalui peningkatan pendapatan. Apakah kondisi tersebut sudah dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan nelayan payang yang tinggi atau masih
rendah. Sehubungan dengan hal di atas, maka informasi dasar mengenai kegiatan unit penangkapan payang secara menyeluruh di dalam sub sektor perikanan
tangkap diperlukan, antara lain membandingkan alokasi waktu kerja melaut dan non melaut, kontribusi pendapatan anggota keluarga rumah tangga nelayan
payang dalam kegiatan perikanan dan non perikanan, pola pengeluaran rumah tangga dan peluangnya berada dalam kemiskinan. Kegiatan tersebut memerlukan
kajian ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesejahteraan nelayan payang
yang beroperasi di Perairan Palabuhanratu.
1.2 Perumusan Masalah
Jumlah alat tangkap payang pada tahun 2011 sebanyak 47 unit, menurun sebesar 12,96 atau 7 unit payang dari tahun sebelumnya. Hasil tangkapan pada
tahun 2011 meningkat sebesar 69,21. Berdasarkan hasil penelitian Sari 2011, diungkapkan bahwa secara finansial operasional payang mengalami kerugian.
Jumlah unit penangkapan menurun, hasil tangkapan meningkat maka seharusnya pendapatan pun meningkat dan usaha payang tidak mengalami kerugian
Berdasarkan uraian terdahulu, maka permasalahan yang perlu dijawab dalam perikanan payang di Palabuhanratu antara lain:
1 Bagaimana keragaan teknis payang di Palabuhanratu;
2 Bagaimana alokasi waktu kerja nelayan payang dalam kegiatan melaut dan
non melaut; 3
Bagaimana tingkat kesejahteraan nelayan payang yang mengoperasikan alat tangkap payang.
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk: 1
Menggambarkan keragaan teknis unit penangkapan payang di Palabuhanratu.
2 Menghitung alokasi waktu kerja nelayan payang dalam kegiatan melaut dan
non melaut. 3
Menghitung tingkat kesejahteraan nelayan payang di Palabuhanratu.
1.4 Manfaat
Bagi penulis, skripsi sebagai bagian dari tugas akhir dalam penyelesaian studi di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Manfaat lain dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan wawasan tentang alokasi waktu kerja dan tingkat
kesejahteraan nelayan payang di Palabuhanratu. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi perencana
pembangunan atau ahli-ahli ekonomi pembangunan dalam mengkaji masalah- masalah kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat buruh nelayan.
1.5 Kerangka Pemikiran
Palabuhanratu merupakan daerah tempat pariwisata yang memiliki potensi perikanan yang melimpah. Pemanfaatan sumberdaya laut di Palabuhanratu
dimanfaatkan untuk penangkapan ikan. Permasalahan yang ada dalam perikanan payang di Palabuhanratu, yaitu bagaimana alokasi waktu kerja dan tingkat
kesejahteraan nelayan payang. Jumlah alat tangkap payang di Palabuhanratu pada tahun 2011 mengalami penurunan. Oleh karena alat tangkap payang menurun
maka akan berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan payang tersebut. Analisis teknis digunakan untuk mengetahui apakah secara teknik alat
tangkap payang efektif atau tidak bila dioperasikan. Unsur yang dilihat dalam aspek
teknik diantaranya
keragaan unit
penangkapan payang
dan produktivitasnya. Keragaan unit penangkapan payang dianalisis secara deskriptif
dan dilengkapi dengan studi pustaka untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Produktivitas alat tangkap diperoleh dengan merata-ratakan
produksi per trip unit penangkapan payang. Selain itu juga akan dihitung melalui produksi per alat tangkap, produksi per nelayan dan produksi per setting.
Alokasi waktu kerja dihitung berdasarkan waktu nelayan payang dalam melakukan kegiatan melaut dan non melaut pada saat musim ikan dan tidak
musim ikan, sehingga dapat diketahui pendapatan yang diperoleh dari hasil melaut dan non melaut. Selain itu menggambarkan kegiatan nelayan responden
selama satu hari dalam kegiatan melaut dan setelah pulang melaut, serta menggambarkan kegiatan nelayan responden apabila tidak melakukan kegiatan
penangkapan ikan selama satu hari pada saat tidak musim ikan. Analisis tingkat kesejahteraan digunakan untuk mengetahui pendapatan dari perikanan dan non
perikanan, serta pengeluarannya. Tingkat kesejahteraan rumah tangga diukur berdasarkan 11 Indikator Tingkat Kesejahteraan yang digunakan BPS dalam
SUSENAS tahun 2009 yang dimodifikasi. Modifikasi dilakukan dengan memasukkan kriteria kemiskinan Sajogyo pada indikator pendapatan rumah
tangga dan kriteria kemiskinan Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah pada indikator konsumsi rumah tangga. Bagan alir dari kerangka pemikiran penelitian
ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan : : Dihitung serta melihat hubungan
: Dihitung tanpa melihat hubungan
Gambar 1 Kerangka pemikiran Unit Penangkapan Payang :
- Jumlah alat tangkap menurun
- HT meningkat
- Menurut Sari 2011, usaha payang merugi
Analisis Teknis : -
Keragaan unit penangkapan payang -
Produktivitas payang
Melaut Non melaut
Usaha perikanan
Usaha non perikanan
Faktor sosial lainnya
9 indikator Pengukuran tingkat
kesejahteraan Kriteria kemiskinan
Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah
Analisis Alokasi Waktu
Analisis Tingkat Kesejahteraan
Pendapatan Keluarga
Pengeluaran Keluarga
Kriteria kemiskinan Sajogyo 1996
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Unit Penangkapan Payang