34 petani  akan  tertarik  untuk  maksimisasi  utility  sehingga  menjadi  strategi  pilihan
dalam memperoleh pendapatan expected income yang lebih tinggi. Transaksi yang baik dari upaya yang dilakukan oleh para ekonomis memiliki
sesuatu yang perlu dibuktikan pada fungsi utilitas untuk masing-masing individu, khususnya  untuk  manajer  pertanian  yang  ada.  Pada  Gambar  6.  mengilustrasikan
tiga  kemungkinan  yang  menyangkut  hubungan  fungsi  kemungkinan  utility  dan income
.  Diasumsikan  bahwa  petani  dapat  mencapai  income  yang  lebih  tinggi dengan mengambil risiko atau ketidakpastian yang lebih besar pula. Risk averter
akan memiliki fungsi utilitas yang meningkat atau menurun sebagai dampak dari risiko  income.  Fungsi  utilitas  untuk  orang  yang  mengambil  risk  neutral  akan
memiliki slope yang konstan. Sedangkan fungsi utilitas untuk risk preferrer akan meningkat.
3.1.2 Sumber-sumber Risiko
Beberapa Risiko adalah sesuatu yang unik di dalam pertanian, seperti risiko cuaca  yang  buruk  dapat  mengurangi  hasil  pada  tahun  tersebut  dan  tidak  dapat
ditentukan  sehingga  mengurangi  hasil  yang  akan  diperoleh  petani.  Jika  petani melihat  dari  sisi  manfaat-biaya  yang  diperdagangkan  memilih  mengurangi,
kemudian  petani  akan  mencoba  untuk  menurunkan  kemungkinan  terjadinya  dari efek  yang  tidak  menguntungkan  tersebut.  Beberapa  sumber  risiko  menurut
Harwood  et  al.  1999  yang  dihadapi  oleh  petani  diantaranya  adalah  risiko produksi, risiko pasar atau harga, risiko kelembagaan, risiko manusia, dan risiko
finansial. Dari beberapa sumber risiko tersebut, risiko yang paling utama dihadapi rumah tangga petani adalah risiko produksi dan harga produk.
1.
Risiko Produksi Production or yield risk Terjadi  karena  pertanian dipengaruhi  oleh  banyak  peristiwa  yang  tidak  dapat
dikendalikan  dan  sering  terjadi  seperti  cuaca  termasuk  curah  hujan  yang rendah  atau  terlalu  tinggi,  temperatur  yang  ekstrim,  serangan  hama  dan
penyakit. Untuk itu, diperlukan teknologi yang memiliki peran utama di dalam risiko  produksi  pertanian.  Pengenalan  teknik  produksi  dan  Varietas  tanaman
baru  yang  ditawarkan  untuk  peningkatan  efisiensi  yang  potensial,  tetapi  dari teknik  tersebut  belum  memberikan  hasil  yang  maksimal,  terutama  dalam
35 jangka  pendek.  Sebagai  pembanding,    ancaman  keusangan  yang  ada  dengan
praktek  tertentu  sebagai  contoh,  penggunaan  mesin  di  mana  salah  satu bagiannya  sudah  tidak  tersedia  lagi  dengan  menciptakan  mesin  lain  dan
berbeda sehingga menjadi risiko. 2.  Risiko pasar atau harga Price or market risk
Mencerminkan risiko yang berhubungan dengan perubahan pada harga output maupun input yang dapat terjadi setelah komitmen untuk melakukan kegiatan
produksi.  Di  dalam  pertanian,  produksi  yang  biasanya  adalah  suatu  proses panjang.  Sebagai  contoh,  produksi  ternak  yang  memerlukan  investasi
berkelanjutan  pada  peralatan  dan  pakan  ternak  yang  mungkin  tidak menghasilkan return untuk beberapa tahun atau bulan. Karena pasar biasanya
melibatkan keduanya antara domestik dan pertimbangan internasional, tingkat return
produsen mungkin terpengaruh secara dramatis oleh peristiwa-peristiwa bergerak jauh dari wilayahnya.
3.  Risiko kelembagaan Institutional risk Disebabkan oleh perubahan-perubahan di dalam peraturan dan kebijakan yang
mempengaruhi pertanian. Risiko tipe ini biasanya dinyatakan pada perubahan harga  atau  batasan  produksi  yang  tidak  diantisipasi  untuk  output  maupun
input . Sebagai contoh, perubahan peraturan pemerintah mengenai penggunaan
pestisida    untuk  tanaman  budidaya  atau  obat-obatan    untuk  ternak  yang merubah  biaya  produksi  atau  keputusan  suatu  negera  yang  membatasi  impor
dari  tanaman  tertentu  yang  mengurangi  harga  tanaman.  Risiko  kelembagaan yang  lain  bisa  di  bangun  dari  perubahan  kebijakan  yang  mempengaruhi
penjualan  pupuk  kandang,  pembatasan  praktek  konservasi  atau  penggunaan lahan, atau perubahan kebijakan pajak pendapatan atau kredit.
4.  Risiko manusia human or personal risks Petani juga menjadi salah satu subjek dari risiko manusia human or personal
risks yang  biasa  terjadi  untuk  semua  pelaku  bisnis.  Perubahan  yang
mengganggu bisa diakibatkan oleh suatu peristiwa seperti  peristiwa kematian, perceraian, kecelakaan, atau gangguan kesehatan menjadi persoalan utama di
dalam  sebuah  perusahaan.  Sebagai  tambahan,  perubahan  objektif  yang melibatkan  individu  di  dalam  perusahaan  pertanian  yang  mungkin  memiliki
36 efek penting dalam jangka panjang untuk pencapaian dari suatu operasi. Asset
risiko  juga  umum  untuk  semua  bisnis  dan  melibatkan  pencurian,  kebakaran, atau  kerugian  lain  atau kerusakan pada  peralatan,  bangunan, dan  peternakan.
Suatu  jenis  risiko  yang  terlihat  penting  untuk  tumbuh  adalah  risiko  kontrak contracting risk,
yang melibatkan perilaku oportunis dan keterikatan kontrak mitra yang dapat dipercaya.
5.  Risiko keuangan Financial risk Berbeda  dengan  risiko  bisnis  yang  diuraikan  sebelumnya  bahwa  hal  tersbut
diakibatkan  oleh  cara  perusahaan  memperoleh  modal  dan  membiayainya. Petani  mungkin  tunduk  pada  fluktuasi  pada  tingkat  bunga  atas  pinjaman
modal atau menghadapi berbagai kesulitan cash flow jika tidak ada dana yang cukup  untuk  membayar  kembali  ke  kreditur.  Penggunaan  pinjaman  dana
berarti  bahwa  suatu  bagian  return  dari  bisnis  harus  dialokasikan  atau dipisahkan untuk pembayaran hutang.  Bahkan ketika suatu lahan 100 persen
dibiayai  pemilik,  peminjam  modal  masih  mengarahkan  kepada  kemungkinan kehilangan kepemilikan atau net worth.
3.1.3 Strategi untuk  Mengurangi Risiko