72 satu  rupiah  akan  meningkatkan  risiko  harga  tomat  sebesar  15,46  persen.  Dilihat
dari  besar  risiko  harga  yang  diperoleh  pedagang  tomat  disebabkan  oleh karakteristik tomat yang tidak tahan lama dan mudah busuk sehingga penyusutan
semakin  tinggi.  Hal ini disebabkan  karena jumlah  pasokan  yang  masuk  ke pasar tinggi  maka  semakin  besar  pula  risiko  yang  akan  ditanggung  sehingga  kondisi
tersebut mempengaruhi kualitas dan harga yang terdapat di pasar. Di mana harga akan  semakin  rendah  ketika  pasokan  yang  masuk  ke  pasar  tinggi  dan
mempengaruhi jumlah keuntungan yang akan diperoleh pedagang.
6.2 Alternatif Strategi yang dapat Diterapkan dalam Mengatasi Risiko Harga Sayuran Terutama Kentang, Kubis, dan Tomat di Indonesia
6.2.1 Strategi yang dapat Diterapkan oleh Petani
Tidak  seperti  petani  kentang  yang  telah  melakukan  kerjasama  dengan perusahaan,  pemasaran  petani  kubis  dan  tomat  umumnya  dilakukan  dengan
menjual hasil panennya ke pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul datang ke petani,  bukan  petani  yang  membawa  hasil  produksinya  ke  pedagang.  Petani
biasanya  berhubungan  dengan  pedagang  tertentu  dan  hubungan  itu  lebih didasarkan  atas  saling  kepercayaan.  Tidak  semua  petani  menjual  kepada
pedagang,  beberapa  petani  memiliki  kontrak  dengan  perusahaan  seperti  pada petani kentang yang bekerjasama dengan Hikmah Farm. Hal ini disebabkan oleh
tiga  faktor  yaitu  desakan  kebutuhan  modal  usahatani,  keterbatasan  teknologi efisien  yang  dapat  diterapkan  petani  untuk  mempertahankan  kesegaran  sayuran,
dan  keterbatasan  sumber  pendapatan  diluar  usahatani  sayuran.  Kondisi  ini menyebabkan  rendahnya  harga  yang  diterima  petani  sayuran  adalah
ketidakmampuan  petani  menahan  penjualannya  untuk  mendapatkan  harga  yang lebih  tinggi  Irawan,  2007.  Hal  ini  menyebabkan  posisi  tawar  petani  tomat  dan
kubis  semakin  rendah  karena  tidak  dapat  menentukan  harga  dan  tingkat pendapatan yang diperoleh juga semakin rendah.
Untuk  petani  kentang  telah  melakukan  kerjasama  dengan  perusahaan  di bidang  produksi  dan  pemasaran  sehingga  fluktuasi  harga  dapat  diminimalisir
selain  karena  kentang  yang  bersifat  tahan  lama  dan  adanya  kepastian  penjualan dari  produksi  kentangnya.  Petani  kentang  melakukan  kerjasama  dengan
perusahaan  Hikmah  Farm  dalam  bidang  penyediaan  input  seperti  benih,  modal
73 usaha peminjaman dilakukan jika petani kekurangan modal dalam melaksanakan
budidaya  kentang  dengan  besaran  modal  pribadi  60  persen  dan  modal  pinjaman 40  persen  dan  pemasaran  kentang  di  daerah  Bandung  dan  sekitarnya  meliputi
pasar  modern  dan  pasar  tradisional.  Sedangkan  harga  ditentukan  oleh  kondisi pasar  dan  pembagian  keuntungan  berdasarkan  kesepakatan  yang  telah  dilakukan
antara petani dan Hikmah Farm. Kondisi ini tidak menutup kemungkinan  bahwa petani  kentang  tidak  mengalami  risiko  karena  petani  disini  tidak  memperoleh
keuntungan  secara  keseluruhan  karena  dari  keuntungan  yang  diperoleh  tersebut harus dibagi dengan perusahaan.
Dengan permasalahan tersebut di atas, petani kentang, kubis, dan tomat perlu menggunakan beberapa strategi dalam mengatasi fluktuasi harga yang terjadi. Hal
ini  akan  memberikan  kemudahan  dalam  mengatasi  permasalahan  tersebut sehingga mampu meningkatkan posisi tawar petani dalam penentuan harga untuk
meningkatkan pendapatan. 1.  Pengaturan pola tanam
Pengaturan  pola  tanam  perlu  dilakukan  untuk  mengatasi  kemungkinan menumpuknya produk sayuran di pasar saat panen raya yang menyebabkan harga
menurun.  Pola  tanam  yang  diterapkan  oleh  petani  kentang,  kubis,  dan  tomat dalam  waktu  satu  tahun  adalah  untuk  petani  kentang  melakukan  penanaman
secara  monokultur  dengan  pola  tanam  kentang-kubisjagung  manis-kentang, sedangkan  petani  tomat  melakukan  penanaman  secara  tumpang  sari  dalam  satu
bedeng  terdapat  tiga  komoditas  tomatkubisbawang  daun-cabebrokolisawi putih-  tomatkubisbawang.  Pengaturan  pola  tanam  untuk  komoditas  kentang,
kubis, dan tomat tergantung dari permintaan dan harga sebelumnya. Meskipun pola tanam telah dilakukan oleh petani, tetapi fluktuasi harga sering
terjadi karena panen yang bersamaan dengan daerah lain sehingga  menyebabkan pasokan di pasar menumpuk. Untuk itu, perlu adanya kerjasama dengan lembaga
pemerintahan  untuk  mengatasi  kondisi  ini  dengan  melakukan  penanaman  secara terjadwal  untuk  masing-masing  daerah  yang  disesuaikan  dengan  kondisi
permintaan  dan  penawaran  di  pasar.  Hal  ini  akan  memungkinkan  petani  untuk meminimalisir  risiko  harga  setelah  panen  dan  mengurangi  penumpukan  pasokan
di pasar.
74 2.  Hubungan kemitraan
Jalinan  kerjasama  baik  dengan  perusahaan,  usaha  rumah  tangga  maupun pedagang  perlu  dilakukan  untuk  mengurangi  risiko.  Hal  ini  ditujukan  untuk
memperoleh  kepastian  dalam  memasarkan  hasil  produknya  dan  mampu menampung  hasil  panennya  ketika  terjadi  penumpukan  barang.  Hubungan
kemitraan dapat dilakukan baik dengan perusahaan yang memasarkan produknya maupun  perusahaan  yang  membutuhkan  bahan  baku  pengolahan  industri
makanan. 3.  Pengolahan Produk
Kubis  merupakan  komoditas  yang  mudah  rusak  dan  tidak  tahan  hingga mencapai  umur  satu  minggu  sehingga  jika  benar-benar  petani  menjual  kubis
dipasar  saat panen  raya, maka akan  terjadi  penurunan  harga  yang  sangat  drastis. Kondisi  ini  menyebabkan  petani  kubis  tidak  berkeinginan  untuk  memanen  hasil
pertaniannya tersebut sehingga petani mengambil jalan pintas dengan mematikan material  kubis  dilahan  yang  telah  ditanami  menggunakan  herbisida  untuk
mematikannya.   Dengan  cara  ini,  petani  tidak  perlu  menanggung  biaya  panen yang  justru  menimbulkan  kerugian  karena  penerimaan  yang  diperoleh  lebih
rendah  dari  biaya  yang  perlu  dikeluarkan  untuk  melakukan  pemanenan.  Hal  ini menjadi sia-sia karena menanam kubis dengan proses produksi dan perawatannya
telah  mengeluarkan  dana  yang  besar.  Untuk  itu,  perlu  adanya  solusi  untuk permasalahan  tersebut  dengan  melakukan  pengolahan  pasca  panen  yang
menggunakan  teknik  fermentasi.  Salah  satu  teknik  mikrobiologis  berkenaan dengan  kubis  adalah  melakukan  fermentasi  sayuran  kubis  yang  dikenal  sebagai
Sauerkraut. Prinsip  teknologi  ini  adalah  menghilangkankan  mikroorganisme
pembusuk dan mengaktifkan mikroorganisme yang dapat menambah rasa produk dengan  bahan  tambahan  seperti  garam.  Teknik  ini  mudah  dilaksanakan  tetapi
perlu  sedikit  ketrampilan  yang  berkenaan  dengan  proses  fermentasi.  Keadaan kubis  terfermentasi  menjadi  produk  sauerkraut  dapat  dikonsumsi  hingga  masa
satu tahun
17
.
17
Syauqi, A.  2011.  Intensifikasi  Usaha  Kubis:  Sauerkraut.  http:www.fmipa-uim.net78.net dkmkubisbatu.html [1 Juni 2011]
75 Untuk  komoditas  tomat,  tomat  akan  segera  mengalami  kerusakan  jika  tanpa
perlakuan  saat  penyimpanan.  Besarnya  kerusakan  buah  tomat  setelah  panen berkisar  antara  20  persen  sampai  dengan  50  persen.  Buah  tomat  yang  dipanen
setelah  timbul  warna  10  persen  sampai  dengan  20  persen  hanya  akan  bertahan maksimal  tujuh  hari  pada  suhu  kamar  di  Lembang.  Kondisi  ini  menyebabkan
harga tomat memiliki fluktuasi yang cukup tinggi sehingga petani pada umumnya menjualnya dengan harga yang relatif rendah
18
. Untuk  itu,  perlu  adanya  perlakuan  terhadap    tomat  setelah  panen  sehingga
memiliki  nilai  tambah  yang  tinggi.  Pengolahan  tomat  dapat  dilakukan  dengan beberapa  modifikasi  jenis  makanan  seperti  industri  saus,  pasta,  sari  buah  dan
manisan kering maupun menjadi produk dalam bentuk bubuk. Industri pasta tomat adalah salah satu industri pengolahan tomat yang paling berkembang karena pasta
tomat  diperlukan  industri  saus  atau  bumbu  masak  lainnya  sebagai  bahan  baku. Sedangkan keuntungan bentuk bubuk adalah lebih awet, ringan, volumenya lebih
kecil sehingga dapat mempermudah dalam pengemasan dan pengangkutan. Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  FAO,  mengkonsumsi  buah  tomat
sebaiknya  di  masak  terlebih  dahulu  karena  kandungan  likopen  tidak  rusak  dan jumlahnya  tidak  jauh  berubah  selama  pemanasan.  Bahkan  kandungan  likopen
akan meningkat 10 kali lipat ketika tomat diolah menjadi saus atau pasta tomat
19
. Berbeda  dengan  sayuran  lainnya  yang  lebih  bermanfaat  jika  dimakan  mentah-
mentah,  ternyata  tomat  lebih  baik  dicampur  dengan  masakan  atau  dihancurkan sebelum  dimakan.  Para  peneliti  menemukan  lycopene  yang  dikeluarkan  pada
tomat tersebut lebih  banyak  dibandingkan  dengan  tomat  yang  langsung  dimakan tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini menjadi peluang bagi petani untuk mengolah
tomat  menjadi  bahan  makan  siap  pakai  karena  disamping  memperoleh  nilai tambah  yang  tinggi  dari  penjualan  tomat  yang  telah  diolah  juga  kandungan  di
dalam  tomat  akan  meningkat  setelah  diolah  jika  dibandingkan  tomat  masih mentah ketika dikonsumsi.
Untuk komoditas kentang, pengolahan yang dilakukan biasanya dalam bentuk kripik,  ataupun  dalam  bentuk  tepung  kentang.  Salah  satu  terobosan  yang  baru
18
http:www.ibienbighots. commanisantomat. [1 Juni 2011]
19
Winokan  A.  Manfaat  Buah  Tomat  Untuk  Kesehatan.  http:www.m.epetani. deptan.go.idbudidaya1814 [1 Juni 2011]
76 adalah  tepung  kentang  banyak  digunakan  untuk  bahan  baku  pembuatan  snack,
makanan  bayi,  mie  instan,  saus,  makanan  rendah  kalori,  soft  drink,  es  krim, permen,  selai  dan  marmalade,  buah  kaleng,  makanan  ternak.  Selain  itu  tepung
kentang  ini  juga  digunakan  sebagai  bahan  baku  pembuatan  plastik  kemasan, pembalut  wanita,  kapsul  untuk  industri  obat-obatan,  kertas  dan  bahan-bahan
bangunan dalam industri tekstil
20
. Dengan melakukan pengolahan pada komoditas kentang  tersebut  akan  menambah  nilai  jual  sehingga  pendapatan  yang  diperoleh
juga semakin tinggi. Dilihat dari beberapa macam pengolahan pada komoditas kentang, kubis, dan
tomat  ini  akan  berjalan  baik  dengan  adanya  kerjasama  dengan  lembaga pemerintahan  terkait  dalam  melakukan  pengolahan  produk  baik  skala  kecil
maupun besar. Hal ini dapat dilakukan pemerintah dengan melakukan sosialisasi pengolahan dan kondisi pasar terkait dengan hasil pengolahan kentang, kubis, dan
tomat yang mampu mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. 4.  Pengaktifan Koperasi
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi sehingga mendapatkan manfaat yang
lebih  besar  dengan  biaya  yang  rendah  melalui  perusahaan  yang  di  miliki  dan  di awasi  secara  demokratis  oleh  anggotanya.  Koperasi  yang  bertujuan  untuk
menjadikan  kondisi  sosial  dan  ekonomi  anggotanya  lebih  baik  dibandingkan sebelum  bergabung  dengan  koperasi Dari  pengertian dan  tujuan tersebut maka
peran koperasi dalam peningkatan kesejahteraan petani sangat diperlukan karena selama  ini  petani  mengalami  kesulitan  dalam  permodalan,  fluktuasi  harga,
lemahnya posisi tawar petani, dan tidak bisa memasarkan produknya  yang mana biasanya  di  jual  ke  pedagang  pengumpul  sehingga  harga  jual  yang  diperoleh
rendah.  Untuk  itu,  dengan  adanya  pembentukan  koperasi  ini  akan  menjadi  jalan baru  bagi  petani  yang  tidak  hanya  mementingkan  ekonomi  tetapi  juga  dalam
pemenuhan    modal,  kebutuhan  pasar,  dan  informasi.  Kondisi  ini  akan  mampu meningkatkan  kebutuhan  ekonomi  maupun  sosial  petani  dengan  membentuk
koperasi yang memberikan beberapa keuntungan, diantaranya:
20
http:www2.bbpp-lembang.infoindex.php. [23 Juni 2011]
77 -  Dengan  membentuk  koperasi,  maka  petani  akan  mampu  memperbaiki  posisi
tawar  dalam  memasarkan  hasil  pertaniannya  terutama  komoditas  kentang, kubis, dan tomat.
-  Koperasi  dapat  membuka  pasar  baru  untuk  produk  para  anggotanya  tanpa harus  menjualnya  ke  pedagang  pengumpul  sehingga  harga  yang  diterima
petani tidak terlalu rendah. -  Koperasi  mampu  memperbaiki  efisiensi  pemasaran  sehingga  petani  dapat
lebih mudah dalam melakukan penyesuaian produksinya  melalui pengolahan pasca panen.
-  Koperasi  mampu  memberikan  kemudahan  akses  kepada  anggotanya  dalam penggunaan faktor produksi yang tidak ditawarkan oleh pasar.
6.2.2 Strategi yang dapat Diterapkan oleh Pedagang