38 membangun  atau  membeli  mesin  dan  fasilitas  yang  disesuaikan  dengan
susunan  yang  berbeda  pada  penggunannya  atau  dua  komoditas  dengan proporsi  yang  tepat  dan  tetap  yang  akan  menuju  ke  elastisitas  nol  dari  sisi
subtitusi produk. d.  Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi lama yang digunakan petani untuk mengatasi ketidakpastian  harga  dan  hasil  output.  Strategi  diversifikasi  pada  intinya
adalah  untuk  memperoleh  keuntungan  dari  salah  satu  jenis  usaha  peternakan atau  tanaman  budidaya  untuk  menghindari  kerugian  yang  ditimbulkan  dari
jenis usaha lainnya. Diversifikasi digunakan lebih efektif pada tenga kerja dan input  sepanjang  tahun.  Hal  ini  dapat  meningkatkan  pendapatan  pada  tahun
yang  baik  dan  buruk.  Transaksi  yang  lebih  efektif  dengan  perubahan  harga dan  pendapatan,  dimana  usaha  diversifikasi  pertanian  harus  memiliki  harga
dan  output  yang  memiliki  karakter  berlawanan  antara  satu  dengan  yang lainnya.
e.  Program pemerintah Pemerintah  berperan  dalam  mengatasi  ketidakpastian  harga  dan  produksi
yang  dihadapi  oleh  petani.  Peran  pemerintah  dapat  berupa  dukungan  dalam bentuk  program-program  yang  dapat  meningkatkan  pendapatan  dan
kesejahteraan  petani.  Partisipasi  dalam  program  secara  normal  akan mengurangi  Variabilitas  pendapatan,  tetapi  saat  pendapatan  jangka  panjang
akan jauh lebih besar.
3.1.4 Konsep Permintaan, Penawaran dan Harga
Menurut Lipsey et al. 1995 menyatakan bahwa harga suatu komoditas dan kuantitas  yang  akan  diminta  berhubungan  negatif,  dengan  faktor  lain  sama.
Dengan kata lain, semakin rendah harga suatu komoditas maka jumlah yang akan di minta untuk komoditas itu akan semakin besar, dan semakin besar harga maka
semakin  rendah  jumlah  yang  diminta.  Kebanyakan  komoditas,  harga  komoditas, dan  kuantitas  atau  jumlah  yang  akan  ditawarkan  berhubungan  secara  positif,
dengan semua faktor yang lain tetap sama. Dengan kata lain, semakin tinggi harga suatu  komoditas  semakin  besar  jumlah  komoditas  yang  akan  ditawarkan  dan
39 semakin  rendah  harga  maka  semakin  kecil  jumlah  komoditas  yang  akan
ditawarkan. Lipsey  et  al.  1995  menjelaskan  bahwa  kekuatan  permintaan  dan  kekuatan
penawaran  akan  saling  berinteraksi  dalam  menentukan  harga  yang  terjadi  dalam suatu  pasar  yang  bersaing.  Perpotongan  antara  kurva  permintaan  dan  kurva
penawaran  akan  membentuk  suatu  kondisi  keseimbangan  dimana  jumlah  yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Pada kondisi ini, kedua pihak baik
konsumen  maupun  produsen  akan  sama-sama  diuntungkan.  Pembentukan  Harga oleh Permintaan dan Penawaran, disajikan dalam Gambar 7.
Gambar 7.  Pembentukan Harga oleh Permintaan dan Penawaran
Sumber: Lipsey et al. 1995
Proses terjadinya kondisi keseimbangan pada Gambar 7 menunjukkan bahwa harga  equilibrium  yang  merupakan  titik  potong  antara  kurva  permintaan  dengan
kurva  penawaran.  Titik  E  merupakan  titik  equilibrium  dimana  jumlah  yang diminta  sama  dengan  jumlah  yang  ditawarkan.  Ketika  harga  diatas  equilibrium
P
1
,  akan  terjadi  kelebihan  penawaran  dan  harga  akan  terdorong  ke  bawah excess  supply
.  Sebaliknya,  pada  tingkat  harga  di  bawah  equilibrium  P
2
maka akan  terjadi  kelebihan  permintaan  dan  harga  akan  terdorong  untuk  naik  menuju
harga keseimbangan atau excess demand. Menurut  Lipsey  et  al.  1995  menyatakan  bahwa  perubahan  Variabel  mana
pun  selain  harga  yang  mempengaruhi  jumlah  yang  diminta  atau  jumlah  yang ditawarkan  akan  menyebabkan  pergeseran  kurva  penawaran  atau  kurva
permintaan  atau  keduanya.  Terdapat  empat  pergeseran  yang  mungkin  terjadi,
E
Jumlah Harga
Excess supply
Excess demand
P
1
P
e
P
2
S
D
40 diantaranya:  1  kenaikan  permintaan  kurva  permintaan  bergeser  ke  kanan,  2
permintaan  turun  kurva  permintaan  bergeser  ke  kiri,  3  kenaikan  penawaran kurva  penawaran  bergeser  ke  kanan,  dan  4  penurunan  penawaran  kurva
penawaran  bergeser  ke  kiri.  Pengaruh  pergeseran  baik  pada  kurva  permintaan maupun kurva penawaran terhadap harga equilibrium disebut hukum permintaan
dan penawaran. Pengaruh Pergeseran Kurva Permintaan, disajikan dalam Gambar 8.
Gambar 8. Pengaruh Pergeseran Kurva Permintaan
Sumber: Lipsey et al. 1995
Pengaruh  permintaan  pada  Gambar  8,  kenaikan  permintaan  diasumsikan bahwa kurva permintaan dan kurva penawaran mula-mula adalah D
dan S  yang berpotongan  dan  mencapai  equilibrium  pada  E
dengan  harga  p dan  jumlah  q
. Kenaikan  permintaan  menggeser  kurva  permintaan  menjadi  D
1
,  mencapai equilibrium  baru  pada  E
1
,  harga  naik  menjadi  p
1
dan jumlah  meningkat  menjadi q
1
. Penurunan  permintaan  diasumsikan  bahwa  kurva  permintaan  dan  kurva
penawaran  mula-mula  pada  D
1
dan  S,  yang  berpotongan  dan  mencapai equilibrium  pada  E
1
dengan  harga  p
1
dan  jumlah  q
1
.  Penurunan  permintaan menggeser  kurva  permintaan  menjadi  D
,  mencapai  equilibrium  baru  pada  E ,
harga turun menjadi p dan jumlah turun menjadi q
. Pengaruh Pergeseran Kurva Penawaran, disajikan dalam Gambar 9.
Pengaruh  penawaran  pada  Gambar  9,  kenaikan  penawaran  diasumsikan bahwa kurva permintaan dan kurva penawaran mula-mula adalah S
dan D yang
p
1
Harga
Jumlah
S
E D
D
1
E
1
p
1
q q
1
p
41 berpotongan  dan  mencapai  equilibrium  pada  E
dengan  harga  p dan  jumlah  q
. Kenaikan  penawaran  menggeser  kurva  penawaran  menjadi  S
1
,  mencapai equilibrium baru pada E
1
, harga turun menjadi p
1
dan jumlah meningkat menjadi q
1
.
Gambar 9. Pengaruh Pergeseran Kurva Penawaran
Sumber: Lipsey et al. 1995
Penurunan  penawaran  diasumsikan  bahwa  kurva  permintaan  dan  kurva penawaran  mula-mula  pada  S
1
dan  D,  yang  berpotongan  dan  mencapai equilibrium  pada  E
1
dengan  harga  p
1
dan  jumlah  q
1
.  Penurunan  permintaan menggeser  kurva  penawaran  menjadi  S
,  mencapai  equilibrium  baru  pada  E ,
harga naik menjadi p dan jumlah turun menjadi q
.
3.1.5 Analisis Risiko 3.1.5.1 Pengukuran Risiko Harga