54
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
7,000 8,000
250 500
750 1000
1250 1500
1750
komoditas kentang sebesar 8,16, kubis sebesar 6,66, dan tomat sebesar 7,48 Ditjen Hortikultura, 2009a. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas sayuran
tersebut terutama kentang, kubis, dan tomat memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional dan kesejahteraan masayarakat Indonesia terutama petani
yang mengusahakan ketiga komoditas tersebut.
5.2.1 Perkembangan Harga Kentang
Perkembangan harga kentang cenderung mengalami fluktuasi setiap tahun sehingga hal ini menyebabkan ketidakpastian atas harga yang diperoleh pihak-
pihak terkait terutama petani dan pedagang. Berdasarkan plot data deret waktu harga kentang diperoleh pola data harga yang dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Plot Harga Kentang Periode Januari 2006 – Februari 2011
Sumber : Pasar Induk Kramat Jati, 2011
Berdasarkan Gambar 12, menunjukkan adanya fluktuasi harga yang tinggi untuk komoditas kentang yang terjadi setiap hari. Harga jual kentang yang
tertinggi sebesar Rp. 8.000 per kilogram yang terjadi pada periode 1094-1095 pada bulan Januari 2009. Sedangkan untuk harga terendah sebesar Rp. 2.000 per
kilogram yang terjadi pada periode ke 332 pada bulan Desember 2006. Kondisi ini tidak lepas dari keseimbangan pasar antara penawaran dan permintaan yang
terjadi di Pasar Induk Kramat Jati. Pasokan kentang yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati dengan pasokan pada harga tertinggi sebesar 3.244 ton bulan Januari
2009 dengan jumlah permintaan sebesar 2.595 ton. Sedangkan harga terendah dengan pasokan kentang sebesar 3.676 ton pada bulan Desember 2006 dengan
jumlah permintaan sebesar 2.941 ton Lampiran 1. Harga tertinggi yang dicapai
H ar
g a
R p
k il
o g
ra m
Hari
55 disebabkan oleh jumlah pasokan yang lebih sedikit dibandingkan dengan saat
harga mencapai titik terendah.
5.2.2 Perkembangan Harga Kubis
Harga kubis dalam kurun waktu lima tahun terakhir cenderung mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian atas hasil
yang diperoleh atas komoditas yang di jual. Berdasarkan plot data deret waktu harga kubis diperoleh pola data harga yang dapat dilihat pada Gambar 13.
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
250 500
750 1000
1250 1500
1750
Gambar 13. Plot Harga Kubis Periode Januari 2006 – Februari 2011
Sumber : Pasar Induk Kramat Jati, 2011
Berdasarkan Gambar 13 menunjukkan bahwa kubis cenderung mengalami fluktuasi harga setiap harinya. Harga tertinggi kubis mencapai Rp. 6.000 per
kilogram pada peiode 1612 bulan Juni 2010. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati sebesar 2.302 ton karena daerah
sentra penghasil kubis di Dieng, Pangalengan, Garut, Cipanas, Medan, Malang, dan Padang panennya tidak maksimal atau belum panen sehingga menyebabkan
harga meningkat. Sedangkan harga terendah mencapai Rp. 700 per kilogram yang terjadi pada periode ke 794-795 dan 807 bulan Februari dan Maret 2008 dengan
jumlah pasokan yang masuk sebesar 2.861 dan 3.459 ton Lampiran 2. Harga terendah pada kubis disebabkan oleh daerah sentra panen secara bersamaan
sehingga menyebabkan peningkatan jumlah pasokan yang masuk ke Pasar Induk Kramat Jati.
H ar
g a
Hari
56
5.2.3 Perkembangan Harga Tomat