Kerangka Pemikiran Operasional Risiko Harga Sayuran di Indonesia

43 positif artinya semakin tinggi risiko pada periode sebelumnya maka risiko pada periode tertentu akan semakin tinggi.

3.1.5.2 Perhitungan Value At Risk VaR

VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi dalam rentang waktuperiode tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Konsep VaR berdiri di atas dasar observasi statistik atas data-data historis dan relatif dapat dikatakan sebagai suatu konsep yang bersifat obyektif. VaR dapat dikatakan merangkum seluruh substansi yang ingin ditangkap dari alat-alat atau metode-metode tersebut. VaR juga mengakomodasi kebutuhan untuk mengetahui potensi kerugian atas nilai tertentu. Perhitungan VaR dengan periode waktu yang berbeda-beda yaitu satu hari, tujuh hari dan 14 hari. Secara matematis VaR Jorion, 2001 dapat didefinisikan sebagai berikut: VaR = t+1 x b x Z x W dimana: VaR = Besarnya risiko b = Periode penjualan Z = Titik kritik dalam tabel Z dengan alfa 5 W = Besarnya penerimaan t+1 = Volatilitas yang akan datang dimana t = h t

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Salah satu indikator untuk mengetahui adanya risiko adalah terdapat fluktuasi di tingkat harga untuk kentang, kubis, dan tomat. Fluktuasi harga ini akan sangat merugikan pihak petani dan pedagang yang mengusahakan ketiga komoditas tersebut. Risiko yang dihadapi petani akan semakin tinggi jika harga sayuran kentang, kubis, dan tomat yang dihadapi semakin berfluktuasi. Fluktuasi harga pada dasarnya terjadi akibat ketidakseimbangan antara jumlah permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar dimana tingkat harga meningkat jika jumlah permintaan melebihi penawaran dan sebaliknya harga akan menurun ketika jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan ceteris paribus. Dari data harga kentang, kubis dan tomat di tingkat petani dan pedagang grosir Pasar Induk Kramat Jati cenderung mengalami fluktuasi yang cukup tinggi, kondisi ini dapat dilihat dari selisih antara harga tertinggi dengan harga terendah 44 yang memiliki nilai rupiah yang cukup besar. Hal ini menunjukkan adanya risiko yang ditanggung oleh pihak-pihak terkait petani dan pedagang yang mengusahakan ketiga komoditas tersebut dalam memperoleh pendapatan. Untuk itu, sangat penting mengkaji fluktuasi harga sayuran di Indonesia. Dengan adanya risiko di tingkat harga untuk kentang, kubis, dan tomat ini ditujukan untuk untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga sayuran, dan menganalisis altenatif strategi yang diperlukan untuk mengurangi risiko harga sayuran. Harga sayuran terutama komoditas kentang, kubis, dan tomat yang berfluktuasi merupakan indikator adanya risiko harga. Untuk mengetahui besarnya tingkat risiko harga diperlukan analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara langsung kepada pihak yang berkepentingan seperti petani yang mengusahakan tanaman kentang, kubis, dan tomat, pedagang grosir untuk komoditas kentang, kubis, dan tomat, pegawai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur serta Kementrian Pertanian. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan model ARCH-GARCH dan perhitungan VaR. Kerangka pemikiran operasional, disajikan pada Gambar 10. Gambar 10. Kerangka Pemikiran Operasional Sumber-sumber Risiko Penawaran Permintaan Variabel yang dianalisis: Harga Penawaran Permintaan Risiko Harga Sayuran Fluktuasi Harga Alternatif Strategi untuk Mengatasai Risiko Harga 45 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian