7. Aman digunakan oleh manusia.
BAL memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia karena BAL memiliki kemampuan untuk menghasilkan makanan fermentasi dan hidup di dalam saluran pencernaan. BAL
ini dapat menghasilkan asam laktat dan senyawa-senyawa tertentu lainnya asam organik, hidrogen peroksida, karbondioksida, diasetil, reuterin, dan bakteriosin yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri lain yang tidak dikehendaki. Kemampuan BAL untuk hidup di dalam saluran pencernaan, dapat menekan pertumbuhan bakteri enteropatogenik EPEC sehingga dapat dimanfaatkan untuk
menjaga kesehatan tubuh saluran pencernaan. Inilah alasan yang menyebabkan BAL berpotensi sebagai probiotik.
Dengan demikian, kini probiotik menjadi perhatian dalam potensinya untuk terapi bagi penyakit diare sehingga studi tentang probiotik semakin meluas. Sekarang ini probiotik umum
digunakan sebagai terapi alternatif untuk penyakit diare Miyazaki et al. 2010. Probiotik tidak hanya mengatur lingkungan mikroba saluran pencernaan, tetapi juga mempengaruhi bakteri patogen secara
langsung. Probiotik mampu menstimulasi sistem imun yaitu dengan meningkatkan fungsi fagositosis dari makrofag, sel natural killer NK, monosit, dan neutrofil Hartanti 2010.
BAL tertentu juga memiliki aktivitas antioksidatif. BAL dapat mengurangi risiko akumulasi ROS reactive oxygen species dalam tubuh inang dan berpotensi sebagai suplemen probiotik pangan
untuk mengurangi stres oksidatif Songisepp et al. 2004. Tujuan dari produk pangan fungsional seperti probiotik adalah untuk mengontrol kesehatan seluler dan meningkatkan kapasitas pertahanan
endogenus dari sel Zubillaga et al. 2001. Berbagai mekanisme dan manfaat kesehatan dari probiotik Zubillaga et al. 2001 terangkum
pada Tabel 1. Tabel 1. Mekanisme dari probiotik Zubillaga et al. 2001
Mekanisme Manfaat
Aktivitas antimikroba -
Mengontrol rotavirus dan Clostridium -
Mengontrol penyakit yang berhubungan dengan Heliobacter pylori
- Sebagai terapi antibiotic
- Dapat dijadikan treatment bagi penderita diare
Resistensi kolonisasi Menjaga keseimbangan mikroflora kolon
Efek imun • Ekspresi sitokin
• Stimulasi fagositosis melalui leukosit darah peripheral
- Meningkatkan respon imun
• IgA sekretori -
Meningkatkan respon imun Mempengaruhi aktivitas enzim
- Mereduksi enzim fekal yang terlibat dalam inisiasi
kanker -
Mereduksi kolesterol serum Menghasilkan enzim
Memperbaiki gejala malabsopsi laktosa Efek antimutagenik
Efek antigenotoksik
2.1.1.1 Lactobacillus plantarum
Lactobacillus plantarum adalah bakteri Gram positif yang memproduksi asam laktat dan hidup pada berbagai lingkungan yang berbeda, termasuk pada beberapa pangan dan saluran
pencernaan manusia EBI 2010. L. plantarum merupakan bakteri yang bersifat aerotoleran yang
5
dapat tumbuh pada suhu 15°C, tetapi umumnya tidak dapat tumbuh pada suhu 45°C Wikipedia 2010. L. plantarum berbentuk batang, tidak berspora, non-motil, dan termasuk heterofermentatif
fakultatif Ma’rifah 2008. L. plantarum adalah spesies yang penting dalam fermentasi berbagai produk sayuran dan
daging. L. plantarum juga diketahui memproduksi senyawa antimikroba, seperti plantaricin, yang aktif dalam melawan bakteri patogen Son et al. 2009. Menurut Liong 2007, strain L. plantarum
dapat menginduksi pelepasan sitokin dari donor manusia sehat melalui leukosit darah periferal mononuklear dan meningkatkan produksi interleukin-10 IL-10 oleh makrofag dan sel T dari mukosa
usus. Menurut Lee dan Salminen 2009, L. plantarum dapat meningkatkan masa penyembuhan
pasien infeksi bakteri enterik dengan cara menguatkan fungsi proteksi mukosa usus melalui pencegahan kolonisasi bakteri patogen. L. plantarum juga dapat membantu menghasilkan lactolin
yang merupakan antibiotik alami, membasmi patogen dari makanan fermentasi, meningkatkan jumlah sel sistem kekebalan, dan mensintesis asam amino antiviral L-lisin Lee dan Salminen 2009.
Dengan demikian, L. plantarum ini berpotensi sebagai probiotik.
2.1.1.2 Lactobacillus fermentum
Lactobacillus fermentum adalah bakteri Gram positif yang umumnya ditemukan pada bahan tumbuhan dan hewan fermentasi Wikipedia 2010. L. fermentum merupakan bakteri yang tidak
membentuk spora dan bersifat heterofermentatif Songisepp et al. 2004. Kullisaar et al. 2003 melaporkan bahwa konsumsi dari susu fermentasi yang mengandung
L. fermentum menunjukkan efek antioksidatif dan antiaterogenik. Sementara itu, menurut Reid 2000, strain L. fermentum dapat memproduksi hidrogen peroksida yang berperan sebagai senyawa
antimikroba. Songisepp et al. 2004 juga menyebutkan bahwa L. fermentum memiliki aktivitas antimikroba dan antioksidatif yang tinggi karena sel-selnya dapat memproduksi Mn-SOD Mn-
superoksida dismutase. Selain itu, L. fermentum juga memiliki kemampuan untuk mencegah infeksi urogenital Probiologics Inc.. H
2
O
2
yang diproduksinya dapat menghambat pertumbuhan patogen di usus dan saluran urogenital.
Peran et al. 2006 menyebutkan bahwa perlakuan dengan L. fermentum menunjukkan pemulihan dari respon inflamasi pada tikus kolitis mengalami radang usus besar. Peran et al. 2006
juga menyebutkan bahwa secara in vitro, L. fermentum dapat memproduksi komponen antioksidan, seperti dipeptide
γ-Glu-Cys, pada tikus percobaan yang mengalami kolitis. Menurut Zoumpopoulou et al. 2008, L. fermentum menunjukkan potensi probiotik karena
memiliki karakteristik probiotik di antaranya memiliki aktivitas mikrobial dan imunomodulator yang diuji secara in vitro yang dikonfirmasi dengan pengujian in vivo menggunakan tikus percobaan.
Penelitian yang hampir sama dilakukan oleh Bao et al. 2010 yang menyatakan bahwa L. fermentum memiliki karakteristik probiotik yang potensial karena bakteri ini memiliki ketahanan terhadap pH
rendah serta mampu menstimulasi enzim pada saluran pencernaan dan garam empedu.
2.1.2 Prebiotik