Ransum Perlakuan terhadap Hewan Percobaan

3.2.1.6 Pengamatan Tekstur dari Yogurt Sinbiotik

Pengamatan tekstur dari yogurt sinbiotik dilakukan dengan melihat apakah komponen padat dan cair terpisah atau tidak, terjadi pembentukan whey terjadi sineresis atau tidak pada masing- masing formula yogurt.

3.2.1.7 Pengukuran pH dari Yogurt Sinbiotik Al-Otaibi 2009

Masing-masing formula yogurt diukur pH-nya dengan menggunakan pH-meter untuk mengetahui tingkat keasamannya. Sampel yogurt sebanyak 20-25 ml pada suhu ruang diukur pH-nya dengan menggunakan pH-meter. Pengukuran dilakukan dengan dua ulangan.

3.2.2 Pengujian Sifat Antidiare dan Antioksidatif dari Yogurt Sinbiotik

Formula Terbaik In Vivo Analisis untuk mengetahui sifat antidiare dari yogurt sinbiotik terbaik yogurt sinbiotik F3, adalah pengamatan terhadap penampakan feses, kadar air feses, dan kenaikan berat badan tikus percobaan. Sementara itu, untuk mengetahui sifat antioksidatif dari yogurt sinbiotik terbaik, dilakukan analisis profil enzim superoksida dismutase SOD pada hati dan ginjal tikus percobaan dengan teknik pewarnaan imunohistokimia.

3.2.2.1 Ransum

Komposisi ransum disusun berdasarkan standar AOAC yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, serat, dan air. Komposisi sumber dan jumlah ransum untuk tikus percobaan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi ransum standar Keterangan: komposisi ransum dihitung berdasarkan Muchtadi et al. 1992; komposisi atau data proksimat kasein Alacid Acid Casein untuk pembuatan ransum tikus percobaan berdasarkan sertifikat analisis terdiri atas 97.4 protein basis kering atau 86.0 protein basis basah, 1.8 abu, 11.6 air, 1.1 lemak, dan 0.1 laktosa. Komponen Sumber Jumlah bb Komposisi g dalam 100 g ransum Protein Kasein 10 11.87 Lemak Minyak jagung 8 7.87 Mineral Campuran mineral 5 4.79 Vitamin Campuran vitamin 1 1 Serat Carboxymethylcellulose CMC 1 1 Air Air 5 3.62 Pati Maizena pati jagung 70 69.85 20

3.2.2.2 Perlakuan terhadap Hewan Percobaan

Perlakuan terhadap Hewan Percobaan Tikus percobaan 70 ekor dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 15 ekor tikus sebagai ulangan, kecuali kelompok baseline dan kelompok yogurt standar, yang masing- masing terdiri dari lima ekor tikus Tabel 3. Sebelum perlakuan, dilakukan adaptasi tikus terhadap lingkungan selama tiga hari dengan pemberian ransum standar terhadap semua tikus. Tikus percobaan 70 ekor dibagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 15 ekor tikus sebagai ulangan, kecuali kelompok baseline dan kelompok yogurt standar, yang masing- masing terdiri dari lima ekor tikus Tabel 3. Sebelum perlakuan, dilakukan adaptasi tikus terhadap lingkungan selama tiga hari dengan pemberian ransum standar terhadap semua tikus. Kelompok baseline merupakan kondisi awal tikus percobaan sebelum diberikan perlakuan pemberian sampel yogurt danatau injeksi EPEC. Oleh karena itu, kelompok baseline ini terdiri atas lima ekor tikus dan dibedah setelah masa adaptasi. Kelompok baseline merupakan kondisi awal tikus percobaan sebelum diberikan perlakuan pemberian sampel yogurt danatau injeksi EPEC. Oleh karena itu, kelompok baseline ini terdiri atas lima ekor tikus dan dibedah setelah masa adaptasi. Setelah perlakuan, dilakukan proses terminasi seperti yang terdapat pada Gambar 4. Setelah perlakuan, dilakukan proses terminasi seperti yang terdapat pada Gambar 4. Keterangan: Keterangan: T0 T0 = = terminasi awal 5 ekor tikus → kelompok baseline = 5 ekor tikus tersebut mewakili kelima kelompok perlakuan. terminasi awal 5 ekor tikus → kelompok baseline = 5 ekor tikus tersebut mewakili kelima kelompok perlakuan. T1 T1 = = terminasi hari ke-8 5 ekor tikus setiap kelompok → kelompok kontrol negatif, yogurt sinbiotik, yogurt sinbiotik + EPEC, dan kontrol positif. terminasi hari ke-8 5 ekor tikus setiap kelompok → kelompok kontrol negatif, yogurt sinbiotik, yogurt sinbiotik + EPEC, dan kontrol positif. T2 T2 = = terminasi hari ke-15 5 ekor tikus setiap kelompok → kelompok kontrol negatif, yogurt sinbiotik, yogurt sinbiotik + EPEC, dan kontrol positif. terminasi hari ke-15 5 ekor tikus setiap kelompok → kelompok kontrol negatif, yogurt sinbiotik, yogurt sinbiotik + EPEC, dan kontrol positif. T3 T3 = = terminasi hari ke-22 5 ekor tikus setiap kelompok → kelompok kontrol negatif, yogurt sinbiotik, yogurt sinbiotik + EPEC, kontrol positif, dan yogurt standar. terminasi hari ke-22 5 ekor tikus setiap kelompok → kelompok kontrol negatif, yogurt sinbiotik, yogurt sinbiotik + EPEC, kontrol positif, dan yogurt standar. = = kelompok yogurt standar hanya mengalami satu kali terminasi, yaitu pada hari ke-22 T3. kelompok yogurt standar hanya mengalami satu kali terminasi, yaitu pada hari ke-22 T3. Awal T0 Kelompok yogurt sinbiotik+EPEC dan kontrol positif: cekok EPEC T1 Semua kelompok: ransum standar T2 T3 H1 H8 H22 H15 Kelompok kontrol negatif dan kontrol positif: ransum standar Kelompok yogurt sinbiotik dan yogurt sinbiotik+EPEC: cekok yogurt sinbiotik Kelompok yogurt standar: cekok yogurt standar Gambar 4. Bagan perlakuan dan terminasi kelompok tikus percobaan Gambar 4. Bagan perlakuan dan terminasi kelompok tikus percobaan 21 Tabel 3. Kelompok tikus percobaan berdasarkan perlakuan yang diberikan Keterangan: No. Kelompok Tikus Perlakuan 1. Kontrol negatif: 15 ekor Tikus normal yang hanya diberi ransum standar dan akuades 2. Yogurt sinbiotik: 15 ekor Tikus yang diberi ransum standar dan yogurt sinbiotik 3. Yogurt sinbiotik + EPEC: 15 ekor Tikus yang diberi ransum standar dan yogurt sinbiotik, tetapi diselingi dengan intervensi EPEC 4. Kontrol positif: 15 ekor Tikus yang diberi ransum standar dan intervensi EPEC 5. Yogurt standar: 5 ekor Tikus yang diberi ransum standar, diiringi pemberian yogurt standar - Yogurt sinbiotik adalah yogurt formula terbaik formula 3 dari hasil penelitian tahap 1. - Yogurt standar adalah yogurt yang mengandung L. bulgaricus dan S. thermophilus serta prebiotik FOS seperti yogurt formula 1 pada penelitian tahap 1. - Yogurt diberikan secara oral sebanyak 1 mlhari dengan populasi BAL sebanyak 10 9 cfuml menggunakan sonde mulai hari ke-1 mulai perlakuan sampai hari ke-21 akhir perlakuan. - Intervensi EPEC penyebab diare dilakukan dengan populasi 10 7 cfuml sebanyak 1 mlhari selama 7 hari hari ke-8 sampai hari ke-14 secara oral menggunakan sonde. - Kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan oral yogurt danatau intervensi EPEC, diberikan air minum secara oral menggunakan sonde agar kondisi stresnya sama perlakuan secara oral menggunakan sonde [pencekokan] menyebabkan stres. - Bobot badan tikus ditimbang setiap tiga hari sekali. - Setiap hari ransum diberikan kepada masing-masing tikus sebanyak 20 g ad libitum dan sisa ransumnya ditimbang setiap hari.

3.2.2.3 Pengamatan Feses Tikus Percobaan