diproduksi dalam kondisi lingkungan yang anaerobik, dapat meningkatkan stabilitas L. fermentum di dalam susu fermentasi.
Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan bahwa yogurt F3 memiliki penampakan konsistensi yang relatif paling baik, maka yogurt F3 dipilih untuk diteliti lebih lanjut.
4.2 PENGUJIAN SIFAT ANTIDIARE DAN ANTIOKSIDATIF DARI
YOGURT SINBIOTIK FORMULA TERBAIK IN VIVO
Sifat antidiare dari yogurt sinbiotik formula 3 ditunjukkan oleh penampakan feses dan anus, kadar air feses, dan rata-rata kenaikan berat badan tikus percobaan. Sementara itu, sifat antioksidatif
dari yogurt sinbiotik formula 3 ditunjukkan oleh kandungan enzim superoksida dismutase SOD pada hati dan ginjal tikus percobaan.
4.2.1 Penampakan Feses dan Anus Tikus Percobaan
Berdasarkan hasil pengamatan, tikus percobaan mulai mengalami diare pada hari ke-6 setelah infeksi EPEC pertama. Penampakan feses dari masing-masing kelompok tikus pada hari ke-21 dapat
dilihat pada Gambar 5. Hasil pengamatan penampakan feses tikus percobaan dapat dilihat pada Tabel 5.
Kontrol negatif Yogurt sinbiotik
Yogurt sinbiotik+EPEC
Kontrol positif Yogurt Standar
Gambar 5. Penampakan feses tikus percobaan Menurut Hartanti 2010, kriteria diare tikus percobaan dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
a. Feses normal : feses berbentuk bulat atau lonjong, berwarna hitam, dan keras.
b. Tanda diare skor 1 : feses berbentuk bulat atau lonjong, berwarna hitam, dan agak lembek.
c. Tanda diare skor 2 : feses berbentuk bulat atau lonjong, berwarna hitam, dan lembek.
d. Tanda diare skor 3 : feses tidak berbentuk bulat maupun lonjong, berwarna agak kecoklatan,
sangat lembek, hingga muncul lendir. e.
Tanda diare skor 4 : feses cair, tidak berbentuk, berwarna coklat, hingga muncul lendir. Kondisi feses yang dinyatakan diare adalah feses dengan tanda diare skor 3 dan 4, sedangkan feses
dengan tanda diare skor 1 dan 2 masih dinyatakan feses normal Hartanti 2010. Berdasarkan penampakan feses tersebut, walaupun mengalami perlakuan infeksi EPEC,
penampakan feses dari tikus kelompok yang diberi yogurt sinbiotik dan intervensi EPEC tergolong feses normal. Selain itu, feses dari tikus kelompok yang diberi yogurt sinbiotik dan intervensi EPEC
juga menunjukkan tanda diare dengan skor yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan feses dari
27
tikus kelompok kontrol positif. Hal ini memperlihatkan bahwa yogurt sinbiotik memiliki sifat antidiare.
Tabel 5. Hasil pengamatan penampakan feses tikus percobaan
Kelompok Perlakuan
Penampakan Feses Kriteria Diare
Kategori Feses
Kontrol negatif -
Berbentuk lonjong -
Berwarna hitam -
Keras Feses normal
Feses normal Yogurt sinbiotik
- Berbentuk lonjong
- Berwarna hitam
- Keras
Feses normal Feses normal
Yogurt sinbiotik+EPEC
- Berbentuk lonjong
- Berwarna hitam
- Lembek
Tanda diare skor 2 Feses normal
Kontrol positif -
Tidak berbentuk bulat maupun lonjong
- Berwarna agak
kecoklatan -
Lembek Tanda diare skor 3
Feses diare
Yogurt standar -
Berbentuk lonjong -
Berwarna hitam -
Agak lembek Tanda diare skor 1
Feses normal
Di samping itu, yogurt sinbiotik memiliki sifat antidiare yang lebih baik dibandingkan dengan yogurt standar. Hal ini terlihat dari penampakan feses dari tikus kelompok yang diberi yogurt
sinbiotik, yang menunjukkan feses normal, dibandingkan dengan penampakan feses dari tikus kelompok yang diberi yogurt standar, yang menunjukkan feses dengan tanda diare skor 1 walaupun
tanpa pemberian EPEC. Penampakan feses tikus percobaan ini juga didukung oleh penampakan anusnya. Tikus yang
mengalami diare menunjukkan anus yang kemerahan. Gambar 6 menunjukkan penampakan anus dari masing-masing kelompok tikus percobaan.
Tikus kelompok kontrol negatif, kelompok yang diberi yogurt sinbiotik, dan kelompok yang diberi yogurt standar memperlihatkan anus yang tidak kemerahan atau dapat dikatakan bahwa area
kemerahan pada anusnya relatif tidak luas. Sementara itu, tikus yang mengalami infeksi EPEC, seperti tikus kelompok yang diberi yogurt sinbiotik dan intervensi EPEC serta kontrol positif
memperlihatkan anus yang berwarna kemerahan atau dapat dikatakan bahwa area kemerahan pada anusnya relatif lebih luas. Namun warna merah pada anus dari tikus kelompok yang diberi yogurt
sinbiotik dan intervensi EPEC tidak semerah anus dari tikus kelompok kontrol positif, karena yogurt sinbiotik diduga dapat memperingan kejadian diare. Oleh karena itu, berdasarkan penampakan feses
dan anus dari tikus percobaan, yogurt sinbiotik berpotensi memiliki sifat antidiare.
28
Kontrol negatif Yogurt sinbiotik
Yogurt sinbiotik +EPEC Kontrol positif
Yogurt standar Gambar 6. Penampakan anus tikus percobaan
4.2.2 Kadar Air Feses