3.4.2 Persen habitus
Persen habitus perawakan dihitung untuk melihat banyaknya habitus tertentu dari seluruh spesies tumbuhan obat yang diperoleh dari hasil penelitian
dan dinyatakan dalam persen persentase. Hasil perhitungan akan memperlihatkan jumlah habitus terbanyak dan jumlah habitus yang paling sedikit
secara keseluruhan. Kelompok habitus yang digunakan, yaitu liana, pohon, perdu, semak, herba, bambu dan kaktus. Analisis persen habitus dilakukan melalui
perhitungan dengan rumus :
Persen habitus tertentu = ∑ spesies habitus tertentu x 100
∑ seluruh spesies
3.4.3 Persen bagian yang digunakan
Persen bagian yang digunakan dihitung untuk mengetahui persentase setiap bagian tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan pemanfaatan
tumbuhan. Bagian tumbuhan yang digunakan meliputi daun, batang, buah, bunga, biji, akar, batang, buah, bunga, biji, kulit batang, rimpang, umbi, getah, semua
bagian dan bagian lainnya. Persen bagian yang digunakan dihitung menggunakan rumus berikut:
Persen bagian tertentu yang digunakan = ∑ bagian tertentu yang digunakan
x 100
∑ seluruh bagian yang digunakan dari seluruh spesies
3.4.4 Persen tipe habitat tumbuhan obat
Persen tipe habitat tumbuhan obat dihitung untuk mengetahui persentase tumbuhan obat yang berasal dari habitat tertentu yang dimanfaatkan masyarakat.
Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat dapat berasal dari hutan, sawah, ladang, pekarangan, kebun dan lain-lain. Persen spesies tipe habitat
tumbuhan obat dihitung menggunakan rumus berikut:
Persen tipe habitat tumbuhan = ∑ spesies dari tipe habitat tertentu x 100
∑ seluruh spesies dari seluruh tipe habitat
3.4.5 Persen frekuensi pemanfaatan spesies tumbuhan obat
Persen frekuensi pemanfaatan spesies tumbuhan obat dihitung untuk mengetahui frekuensi atau banyaknya spesies tumbuhan obat tertentu yang
dimanfaatkan oleh masyarakat dibandingkan dengan spesies tumbuhan obat
lainnya. Persen frekuensi pemanfaatan suatu spesies tumbuhan obat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Persen pemanfaatan spesies tumbuhan obat tertentu =
∑ responden yang memanfaatkan tumbuhan obat tertentu x 100 ∑ seluruh responden
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak dan Luas
Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten di kawasan utara provinsi Jawa Barat terletak diantara 107º 31 sampai dengan 107º 54 Bujur
Timur dan 6º 11 sampai dengan 6º 49 Lintang Selatan. Secara administratif, Kabupaten Subang terbagi atas 253 desa dan kelurahan yang pada awalnya
tergabung dalam 22 kecamatan, tetapi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Camat, jumlah
kecamatan di Kabupaten Subang bertambah menjadi 30 kecamatan. Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Subang, yaitu sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Bandung Barat, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang, sebelah timur dengan Kabupaten
Sumedang dan Kabupaten Indramayu dan sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.
Kabupaten Subang memiliki luas 205.176,95 hektar yang dibagi ke dalam tiga zona, yaitu daerah pegunungan dan dataran tinggi Subang bagian selatan,
daerah berbukit dan dataran Subang bagian tengah dan daerah dataran rendah Subang bagian utara. Daerah pegunungan dan dataran tinggi Subang bagian
selatan memiliki luas 41.035,09 hektar 20, daerah berbukit dan dataran Subang bagian tengah dengan luas 71.502,16 hektar 34,85 dan daerah
dataran rendah Subang bagian utara memiliki luas 92.639 hektar 45,15 Pemerintah Kabupaten Subang 2010.
4.2 Iklim
Secara umum wilayah Kabupaten Subang termasuk beriklim tropis. Curah hujan rata-rata kabupaten Subang adalah 2.352 mm per tahun dengan jumlah hari
hujan sebanyak 100 hari. Kondisi iklim tersebut ditunjang dengan adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai menjadikan sebagian besar wilayah
kabupaten Subang digunakan untuk pertanian Pemerintah Kabupaten Subang 2010.