Sumber pengetahuan pemanfaatan tumbuhan obat lainnya berupa seminar kesehatan dan melihat komposisi obat herbal dan jamu. Warga yang mendapatkan
pengetahuan mengenai tumbuhan obat dan manfaatnya melalui komposisi obat herbal dan jamu pada awalnya merupakan pembeli produk-produk tersebut.
Setelah diamati pada bagian komposisinya, ternyata spesies tumbuhan obat yang merupakan komposisi obat herbal dan jamu tersebut dapat ditemukan di sekitar
lingkungan tempat tinggalnya. Karena itu, warga tersebut pun mulai membuat sendiri ramuan tumbuhan obat sesuai komposisi yang tertulis pada obat herbal dan
jamu tersebut.
5.2.8 Potensi tumbuhan obat di sekitar lingkungan masyarakat
Tidak semua spesies tumbuhan yang tumbuh di sekitar lingkungan masyarakat dimanfaatkan sebagai obat, meskipun beberapa diantaranya memiliki
khasiat tersebut. Spesies tumbuhan berkhasiat obat yang tumbuh di sekitar lingkungan masyarakat adalah yang disebut sebagai potensi tumbuhan obat dalam
bahasan ini. Potensi tumbuhan obat di sekitar lingkungan masyarakat pada setiap kecamatan dapat dilihat pada Gambar 36.
Gambar 36 Potensi tumbuhan obat di sekitar lingkungan masyarakat dibandingkan tumbuhan obat yang telah dimanfaatkan masyarakat
di setiap kecamatan dan pada tingkat Kabupaten Subang.
Gambar 36 menunjukan bahwa spesies tumbuhan obat yang tumbuh di sekitar lingkungan masyarakat memiliki perbedaan jumlah yang tidak terlalu besar
dengan spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat di setiap desa. Hal tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat cenderung memanfaatkan spesies
yang telah ada atau mudah ditemukan di sekitar lingkungan mereka. Selain itu, hal tersebut juga menunjukan bahwa telah adanya upaya budidaya oleh masyarakat
terhadap spesies tumbuhan obat, sehingga spesies yang ada dan yang dimanfaatkan tidak jauh berbeda.
Kecamatan yang memiliki perbedaan yang cukup besar pada jumlah potensi tumbuhan obat dengan jumlah tumbuhan obat yang dimanfaatkannya, yaitu
Kecamatan Tambakdahan. Habitat spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat kecamatan tersebut hanya terbatas pada pekarangan, kebun dan
sawah. Padahal pada habitat lain selain habitat-habitat tersebut pun banyak ditemukan spesies tumbuhan berkhasiat obat. Selain itu, spesies tumbuhan obat
yang dimanfaatkannya pun sebagian besar merupakan hasil budidaya masyarakat. Masyarakat tidak terlalu banyak memanfaatkan spesies tumbuhan obat yang hidup
liar. Spesies tumbuhan obat yang tidak ditemukan dimanfaatkan, namun
ditemukan tumbuh di biasanya merupakan spesies tumbuhan yang lebih dikenal dengan fungsi lain oleh masyarakat, seperti hiasan tanaman hias, merupakan
tumbuhan liar dan tumbuhan yang terletak agak jauh dari lingkungan masyarakat atau hidup pada tempat yang jarang dikunjungi masyarakat. Spesies tumbuhan
yang merupakan tanaman hias, seperti tapak dara Catharanthus roseus, bunga kertas Bougainvillea glabra, bunga pukul empat Mirabilis jalapa dan bunga
kancing Gompherena globosa umumnya tidak diketahui memilki fungsi lain oleh masyarakat di kecamatan-kecamatan tertentu, meskipun spesies-spesies
tumbuhan tersebut sebenarnya memiliki khasiat obat. Tapak dara misalnya dapat dimanfaatkan sebagai obat kencing manis.
Tumbuhan yang hidup liar juga banyak yang tidak dimanfaatkan masyarakat sebagai obat. Sebagai contoh, genjer Limnocharis flava, ki apus Pistia
stratiotes dan eceng Monochoria vaginalis sawah merupakan spesies-spesies
yang umum ditemukan di persawahan dan perairan lainnya, namun spesies ini
tidak ditemukan dimanfaatkan masyarakat. Padahal spesies-spesies tersebut banyak ditemukan di Kecamatan Tambakdahan yang memiliki sawah lebih luas
dibandingkan kecamatan lainnya dan merupakan kecamatan dengan perbedaan jumlah spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan dan potensi tumbuhan obatnya
besar. Selain tumbuhan liar yang sering ditemukan di sawah, tumbuhan liar yang ditemukan di wilayah kecamatan tersebut namun jarang didatangi masyarakat pun
ada yang memiliki khasiat obat. Sebagai contoh, biduri Calotropis gigantea yang ditemukan di pemakaman masyarakat. Ternyata spesies tumbuhan tersebut
memiliki banyak manfaat pada hampir semua bagian tumbuhannya, mulai dari kulit akar, daun, bunga dan getahnya. Himansu et al. 2011 mengatakan bahwa
spesies tumbuhan ini mengandung berbagai jenis alkaloid, glikosida, flavanoid, tanin, saponin, sterol dan triterpenoid dan memiliki sifat anti-inflamantory,
analgesic , anti-piretic, anti-oksidan, anti-convulsant dan anti-diarrhoeal agent
dalam mengobati penyakit.
Gambar 37 Biduri yang ditemukan di Kecamatan Tambakdahan. Pemberian informasi mengenai spesies-spesies tumbuhan obat yang dapat
dimanfaatkan sangat penting bagi masyarakat. Selain membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang kesehatan, upaya tersebut juga dapat
mempertahankan dan melestarikan keberadaan spesies-spesies tumbuhan obat.
5.3 Cara Pemanfaatan Tumbuhan Obat