dikumpulkan terdiri dari data kondisi umum lokasi penelitian, demografi masyarakat desa dan data kesehatan masyarakat dari puskesmas. Jenis dan teknik
pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini secara rinci disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Jenis dan metode pengumpulan data
No Jenis
Data Data dan Informasi yang Dikumpulkan
Metode Pengumpulan
Data
1 Primer
1. Pemanfaatan tumbuhan obat: Spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh
masyarakat Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Tambakdahan yang
meliputi: a. Nama lokal
b. Nama ilmiah c. Famili
d. Habitus e. Kegunaan
f. Bagian tumbuhan yang digunakan g. Sumberasal pengambilan tumbuhan
h. Cara penggunaan tumbuhan i. Cara pengolahan tumbuhan
Wawancara dengan masyarakat, studi
literatur dan pengamatan
langsung
2.Potensi tumbuhan
obat di
sekitar tempat
tinggallingkungan masyarakat
Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan
Tambakdahan: spesies yang ditanam dan ditemukan di sekitar tempat tinggallingkungan masyarakat
Pengamatan langsungobservasi
, wawancara dengan masyarakat
3. Upaya pengembangan pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat Kecamatan Jalancagak, Kecamatan
Dawuan dan
Kecamatan Tambakdahan:
Programkegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, lembaga kesehatan masyarakat, seperti
puskesmas, posyandu maupun lembaga sosial masyarakat, seperti PKK dan lain-lain
Wawancara dengan masyarakat dan
lembaga terkait
2 Sekunder 1. Kondisi umum lokasi penelitian
2. Data demografi masyarakat desa 3. Data kesehatan masyarakat desa
Studi literatur
3.3.2 Tahapan penelitian
Tahapan penelitian dan aspek yang dikaji dalam kajian pemanfaatan tumbuhan obat di Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan
Tambakdahan dilakukan dalam empat tahapan utama, yaitu Tahap 1 : Kajian pustaka terhadap beberapa literatur berupa laporan dan
dokumen lainnya yang terdapat di kantor setiap desa yang menjadi lokasi penelitian di Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan
Kecamatan Tambakdahan serta puskesmas pada masing-masing kecamatan tersebut.
Tahap 2 : Pengamatan langsung dilakukan untuk melihat potensi tumbuhan obat di sekitar tempat tinggallingkungan masyarakat dengan melihat
spesies tumbuhan obat yang ditanam dan ditemukan di sekitar tempat tinggallingkungan masyarakat tersebut. Selain itu, pengamatan
langsung pun dilakukan untuk melihat kondisi masyarakat di lokasi penelitian secara umum melalui pengamatan secara visual dan untuk
mengetahui masyarakat yang akan menjadi responden dan lokasi tempat tinggalnya sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.
Tahap 3 : Pengumpulan data pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di Kecamatan Jalancagak, Kecamatan Dawuan dan Kecamatan
Tambakdahan Kabupaten Subang dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap sejumlah responden di desa-desa yang
menjadi lokasi penelitian di tiga kecamatan tersebut. Tahap 4 : Pengolahan dan analisis data terhadap semua data dan informasi yang
diperoleh dari tahap 1 hingga tahap 3.
3.3.3 Teknik pengambilan data
Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling atau teknik pemilihan responden dengan kriteria atau pertimbangan tertentu. Jumlah
responden untuk setiap kecamatan ditetapkan sebanyak 90 orang atau sebanyak 30 orang pada setiap desa, sehingga jumlah keseluruhan responden adalah 270 orang.
Terdapat dua kriteria responden berkaitan dengan pemanfaatan tumbuhan untuk keperluan pengobatan, yaitu
1. Responden merupakan orang yang dianggap paling mengetahui dan
memanfaatkan tumbuhan obat di masyarakat. Jenis responden ini biasanya memanfaatkan tumbuhan obat untuk membantu pengobatan masyarakat
lainnya, yaitu paraji dukun beranak, dukun atau pengobat desa, tukang urut dan lain-lain.
2. Responden merupakan masyarakat lain selain responden sebelumnya yang
juga memanfaatkan tumbuhan obat. Jenis responden ini biasanya
memanfaatkan tumbuhan obat hanya terbatas untuk keperluan pengobatan sendiri dan keluarga.
Metode pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam depth interview dan pengamatan atau observasi. Wawancara secara
mendalam dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang berisi daftar pertanyaan mengenai spesies-spesies tumbuhan yang digunakan sebagai obat,
bagian-bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat, cara penggunaan dan pengolahan, waktu penggunaan, sumber informasi penggunaansumber
pengetahuan, alasan penggunaan dan tempat tumbuh tumbuhan tersebut. Pengamatan atau observasi dilakukan dengan berjalan tanpa menggunakan
batasan plot dan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan bersama responden atau guide. Pengamatan langsung dilakukan untuk mengetahui spesies-
spesies tumbuhan yang ditanam dan tumbuh di sekitar tempat tinggal atau lingkungan masyarakat. Untuk mendapatkan nama ilmiah dilakukan pengambilan
contoh tumbuhan spesimen untuk dibuat herbarium dan selanjutnya diidentifikasi nama ilmiahnya.
3.4 Analisis Data