BAB IV KONDISI UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan
CV Chandra Rattan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang furniture, salah satunya berbahan baku rotan. Perusahaan ini didirikan pada bulan
februari tahun 1989 oleh Bapak H. Lani B. Salim. Pada awalnya perusahaan didirikan di jalan Tohiti No. 69 Desa Tegal Wangi Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon.
Pada saat pertama kali berdiri perusahaan ini memproduksi produk furniture berbahan baku rotan yang pemasarannya masih dalam skala lokal saja. Seiring
dengan perjalanan waktu dan meningkatnya permintaan konsumen akan produk furniture rotan, maka perusahaan ini dapat memasarkan produk furniturenya sampai
ke luar negeri, misalnya ke Jepang, Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa. Jenis produk dan bahan baku furniture yang digunakan juga lebih
bervariasi. Pada saat ini tujuan pemasaran produk furniture di CV Chandra Rattan hanya berorientasi untuk ekspor saja karena dinilai lebih menguntungkan bagi
perusahaan.
4.2 Lokasi Perusahaan
CV Chandra Rattan pada awalnya didirikan di jalan Tohiti No. 69 Desa Tegal Wangi Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Kemudian pada tahun 1997
pindah lokasi ke Jalan Raya Desa Marikangen No. 105 Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Hal ini disebabkan karena lokasi industri yang pertama terkena
kegiatan pembangunan jalan tol Cirebon. Perusahaan ini memiliki dua gedung dalam satu lokasi, yaitu gedung kantor yang didirikan di atas tanah seluas 3.645 m
2
dengan luas bangunan 3000 m
2
, dan gedung pabrik yang didirikan di atas tanah seluas 4.990 m
2
dengan luas bangunan 4.200 m
2
.
4.3 Investasi Perusahaan
Dalam memulai usaha, seorang pemilik usaha pasti akan menginvestasikan modal yang dimilikinya untuk mendirikan usahanya. Invetasi yang dikeluarkan
biasanya berupa biaya untuk membangun gedung kantor dan gedung pabrik, biaya membeli mesin-mesin produksi dan perlengkapan kantor yang dapat mendukung
jalannya usaha. Pengeluaran investasi terbesar CV Chandra Rattan Cirebon adalah untuk membangun gedung kantor. Sedangkan investasi untuk membeli mesin
produksi tidak terlalu besar karena mesin dan peralatan yang dipakai untuk memproduksi furniture rotan masih sederhana dan lebih banyak mengandalkan
keterampilan tangan pekerja.
4.4 Struktur Organisasi, Tenaga Kerja, dan Sistem Kerja