Tabel 5. Komponen biaya pengolahan, harga jual, dan keuntungan petani rotan kering berdasarkan jenisnya di Desa Muara Asa
No Jenis Rotan Komponen Biaya
RpKg Jumlah
Biaya RpKg
Harga Jual
RpKg Keuntungan
RpKg 1
2 3
4 5
1 Sega
510 170 9
31 357
1.076 2.200
1.124 2
Jahab 425 170
9 31
383 1.017
1.400 383
3 Pulut Putih
1.000 200 10
36 800
2.046 3.000
954
Sumber : Rury, 2007 Keterangan : 1 = Biaya Pemanenan; 2 = Biaya Pencucian; 3 = Biaya Penjemuran; 4 = Biaya
Pengepakan; 5 = Biaya Susut Berat
Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Departemen Perindustrian tahun 2006, harga patokan profisi sumber daya hutan beberapa jenis rotan pada tahun 2005
dapat dilihat pada Tabel 6. Harga tersebut merupakan nilai minimal pada saat pelelangan rotan.
Tabel 6. Harga patokan profisi sumber daya hutan beberapa jenis rotan di Indonesia berlaku 4 Februari 2005
No Kelompok Rotan Satuan
Harga
1 Rotan Pulut Calamus sp
Rp.000Ton 1.400
2 Rotan Sega Calamus caesius
Rp.000Ton 500
3 Rotan Lambang Calamus Sp
Rp.000Ton 715
4 Rotan Tohiti Calamus inops
- diameter 24 mm - diameter 25 mm up
Rp.000Ton 900
1.150 5
Rotan Manau Calamus manau RpBatang
2.350 6
Rotan Semabu Calamus scipionum - Rotan Tabu-tabu Calamus zollingeril Becc
- Rotan Wilatung Calamus Sp RpBatang
700 1.700
2.350 7
Kelompok Lain Rp.000Ton
500
Sumber : Departemen Perindustrian, 2006 Keterangan : Panjang maksimum rotan 4 meter dan 1 rotan ton terdiri dari + 250-300 batang
2.6 Proses Pengolahan Rotan
2.6.1 Pengolahan rotan mentah
Pengolahan rotan lanjutan adalah proses pengolahan yang dilakukan rotan mentah yang telah dipungut dari hutan atau kebin menjadi rotan setengah jadi atau
barang jadi. Tujuan pengolahan rotan asalan antara lain untuk menghilangkan kotoran dan selaput silika yang masih melekat pada batang rotan, mendapatkan bahan baku
rotan yang tahan terhadap hama dan penyakit, menghasilkan bahan baku rotan bulat
amplas dan serut, kulit dan hati rotan yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaannya, dan meningkatkan nilai tambah, keindahan, hasil guna bahan baku
rotan. Industri pengolahan rotan dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat
pengolahan dan hasil produksinya Subiyanto 1986, dalam Widodo 1993, yaitu: a. Industri yang menghasilkan rotan bulat W S Washed and Sulphurized.
Kelompok ini merupakan usaha pengawetan rotan bulat sebagai bahan baku b. Industri yang menghasilkan bahan baku siap pakai atau barang-barang setengah
jadi. Kelompok ini mengolah rotan bulat menjadi bentuk barang-barang setengah jadi yang disesuaikan dengan sifat dan keperluannya rotan polished, peelbark
core. c. Industri yang menghasilkan barang-barang jadi dan barang-barang kerajinan.
Kelompok ini mengolah bahan baku siap pakai atau barang setengah jadi menjadi barang jadi dan barang-barang kerajinan furniturealat-alat rumah tangga, lampit,
anyaman, kap lampu, keranjang, dan lain-lain. Tahap-tahap pengolahan rotan asalan W dan S yang baru dipungut dari
hutan, sebagai berikut: a. Pemotongan Rotan
Kegiatan ini dilakukan untuk membagi panjang rotan menjadi beberapa bagian sesuai ukuran standar dalam perdagangan rotan. Biasanya rotan dipotong
sepanjang 5-6 m dan dilipat menjadi dua bagian. Pemotongan dilakukan sebelum peruntian atau sebelum sortasi kualitas.
b. Perendaman dalam Air Rotan yang telah dipotong sesuai ukuran akan diikat rapi. Kemudian rotan
direndam dalam air mengalir. Lama perendaman sekitar 1-7 hari dan selalu diawasi agar jangan terjadi perubahan warna akibat kesalahan perendaman. Pada saat
direndam warna rotan umumnya kuning kehitam-hitaman. Perendaman dilakukan jika peruntian tidak dapat dilakukan secepatnya. Jika perendaman tidak segera
dilakukan maka rotan mudah terserang oleh jamur perusak yang menyebabkan perubahan warna rotan.
c. Pencucian dan Penggosokan kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada batang
rotan. Warna cahaya atau kilap rotan akan meningkat setelah dilakukan pencucian. Pencucian rotan dilakukan sambil menggosok batang dengan serabut kelapa, kain
yang agak tebal atau memakai pasir yang digenggam. d. Peruntian
Bertujuan untuk menghilangkan epidermis di bagian dalam seludang daun yang masih melekat pada batang rotan, sekaligus menghilangkan epidermis di bagian
luar batang rotan yang mengandung silika. e. Pengikisan
Bertujuan untuk mengikis atau meratakan tulang rotan bagian luar yang tidak rata dengan ruasnya. Pengikisan tergantung pada jenis rotan yang diolah, diameter
rotan, pesanan konsumen, dan keperluan penggunaannya. f. Penjemuranpengeringan
Merupakan proses yang sangat penting karena secara langsung mempengaruhi kualitas rotan yang dihasilkan. Tujuan pengeringan adalah untuk mengeluarkan air
dari batang rotan agar warna rotan tidak berubah, sekaligus mencegah noda-noda hitam akibat serangan jamur pada batang rotan. Pengeringan yang baik adalah di
tempat-tempat teduh tapi terbuka agar batang rotan yang dikeringkan tidak mengerut. Pengeringan dapat juga dilakukan dengan menggunakan terik matahari.
Lama penjemuran 1-3 hari, dan tergantung pada kondisi cuaca dan iklim. Pengeringan rotan baru selesai apabila warna hijau telah berubah menjadi kuning
keemasan. g. Pelurusan
Kegiatan ini dilakukan pada rotan berdiameter besar yang tidak lurus. Kemudian dilakukan pemotongan yang bertujuan untuk menyeragamkan ukuran rotan secara
keseluruhan sesuai dengan syarat dan kualitas yang ditentukan. h. Pengawetanpemutihan
Bertujuan untuk mengurangi kerusakan dan kemunduran kualitas akibat senyawa berbagai organisme perusak. Pengawetan rotan dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu perendaman dengan air mengalir, perendaman dengan larutan pengawet kaporit yang bersifat racun untuk menghilangkan getah rotan, membunuh bibit
penyakit, dan memperbaiki warna rotan, perebusan dalam larutan bahan pengawet minyak kelapa dicampur solar dengan perbandingan 1:3, atau dengan minyak
tanah. Perebusan dalam larutan bahan pengawet dapat meningkatkan kekuatan rotan, dan mempercepat pengeringan. Perebusan dengan bahan pengwet ini
dilakukan hanya untuk rotan yang berdiameter besar. i. Pengasapan
Bertujuan untuk memasukkan asap belerang ke dalam pori-pori rotan unuk membunuh dan membasmi serangan hama penyakit bila rotan disimpan dalam
waktu lama, sekaligus untuk meningkatkan warna mutu rotan. Lama pengasapan kurang lebih 12-24 jam.
j. Sortasi kualitas Bertujuan untuk menentukan kelas dan kualitas rotan sesuai standar yang berlaku.
2.6.2 Pengolahan rotan setengah jadi