2.3 Potensi Produksi Bahan Baku Rotan Indonesia
Rotan di Indonesia umumnya tumbuh di hutan-hutan lebat yang ditumbuhi oleh pohon karena rotan termasuk jenis tumbuhan pemanjat. Tabel 3 menyajikan 20
provinsi di Indonesia yang memiliki potensi dalam menghasilkan bahan baku rotan. Tabel 3. Potensi Produksi Bahan Baku Rotan Indonesia
No Provinsi Potensi Produksi Tontahun
1 NAD 28.000
2 Riau 5.000
3 Sumatera Utara 12.000
4 Sumatera Barat 38.000
5 Jambi 13.000
6 Bengkulu 25.000
7 Sumatera Selatan 22.000
8 Lampung 5.000
9 Kalimantan Barat 50.000
10 Kalimantan Tengah 70.000
11 Kalimantan Selatan 15.000
12 Kalimantan Timur 65.000
13 Sulawesi Utara 20.000
14 Sulawesi Tengah 75.000
15 Sulawesi Selatan 37.000
16 Sulawesi Tenggara 31.000
17 Nusa Tenggara Barat 13.000
18 Nusa Tenggara Timur 5.000
19 Maluku 25.000
20 Papua 68.000
Jumlah 622.000
Sumber: Balitbang Kehutanan, Departemem Kehutanan, 2005
Taksiran potensi rotan yang dimiliki Indonesia dapat menurun karena luas kawasan hutan yang dimiliki semakin berkurang yang disebabkan oleh adanya
kebakaran hutan, pembukaan lahan untuk perkebunan besar, dan gangguan lainnya. Hal tersebut tidak hanya dapat mengurangi potensi rotan yang dihasilkan, tetapi juga
dapat memusnahkan potensi tumbuhan rotan yang tersedia dan tumbuh di hutan alam Januminro 2000.
2.4 Perkembangan Pemasaran Rotan Indonesia
Pemasaran rotan selama ini tidak pernah mengalami kesulitan dalam mencari konsumen karena kebutuhan rotan, baik dalam negeri antar pulau maupun luar
negeri pasar ekspor cukup besar. Sejak tahun 1971, perdagangan rotan antar pulau atau dalam negeri sebagian besar dikuasai oleh daerah produsen, yaitu Kalimantan
sebesar 69, Sulawesi 23, dan daerah lainnya sebesar 8. Daerah yang menjadi tujuan perdagangan rotan antarpulau sebagian besar adalah Jawa sebesar 57, Ujung
Pandang sebesar 31, dan daerah lainnya sebesar 12. Berdasarkan data statistik, kondisi perdagangan rotan antar pulau dari Kalimantan sejak tahun 1995 berkurang,
yakni hanya sekitar 291,992 ton 0,13. Kekurangan kebutuhan rotan tersebut diisi dari Sulawesi sebesar 193.955,984 ton 99,60 dan daerah lainnya 471,663 ton
0,83. Tujuan pemasaran rotan antar pulau terbesar adalah Surabaya sebesar 192.540,661 ton 98,97, Jakarta sebesar 1.364,319 ton 0,7, dan daerah lainnya
814,659 ton 0,33 Januminro 2000. Selain perdagangan domestik, Indonesia juga melakukan perdagangan rotan
ke luar negeri. Indonesia mengekspor rotan dalam bentuk rotan mentah, rotan setengah jadi, dan rotan jadi. Negara tujuan utama ekspor rotan mentah dan rotan
setengah jadi adalah Hongkong, Taiwan, singapura, Italia, Korea Selatan, Belanda, Spanyol. Sedangkan negara tujuan ekspor barang jadi rotan yang utama adalah
Jepang, Amerika Serikat, Taiwan, Singapura, Korea, dan Hongkong Agus 2001. Pada Tabel 4 dapat dilihat volume perdagangan rotan dalam berbagai bentuk.
Tabel 4. Volume perdagangan Ekspor Impor Rotan
Tahun Produksi
Ton Rotan mentah
Barang setengah jadi Barang jadi
Ekspor Impor
Konsumsi Ekspor
Impor Ekspor
Impor Berat
Ton Nilai
ribu US
Berat Ton
Nilai ribu
US
Berat Ton
Berat Ton
Nilai ribu
US
Berat Ton
Nilai ribu
US
Berat Ton
Nilai ribu
US Berat
Ton Nilai
ribu US
1998 62.644
489 781
2 1
62.156 127
700 17.705
48.800 28
39 1999
38.417 4.210
3.439 37
75 34.244
856 3.100
1 91.68
242.500 19
45 2000
94.752 14.680
9.118 279
183 80.350
503 2.800
2 10
94.635 255.800
30 69
2001 23.836
22.125 12.865
41 70
1.752 929
2.700 1
91.447 228.500
28 62
2002 27.779
22.254 13.304
43 63
5568.34 889
2.300 2
6 104.976
243.800 38
45 2003
127.295 32.725
20.566 8
42 94.579
679 2.200
4 16
112.334 243.000
97 231
Sumber: Biro Pusat Statistik 2006
2.5 Pemungutan Rotan 2.5.1 Ciri rotan siap panen dan cara pemungutan rotan