c. Batang rotan bagian pucuk yang menempel pada pohon inang dapat dilepas dengan cara dipotong ujungnya memakai galah yang diberi pisau kecil di ujungnya atau
memanjat langsung pohon inang. d. Batang rotan yang telah dipotong pangkalnya dapat ditarik dan dipotong sepanjang
ukuran yang diinginkan. e. Batang rotan yang sudah dipotong dan dikumpulkan kemudian diikat dan diangkut
ke tempat pengumpulan. Rotan yang telah dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi beberapa
golongan yang berbeda menurut kandungan air, sortimen ataupun jenis rotannya. Para pemungut biasanya mengumpulkan rotan dalam keadaan basah, selanjutnya pedagang
pengumpul kebanyakan mengumpulkan rotan dalam kondisi kering angin Herlinda 1995.
2.5.2 Biaya pemungutan rotan dan harga jual rotan
Para petani atau pemungut rotan merupakan orang yang paling berperan dalam membentuk rantai perdagangan atau tata niaga rotan. Petani rotan biasanya
mengambil rotan dari hutan bebas atau dari kebun-kebun rotan, kemudian dibawa ke desa. Rotan hasil pemungutan langsung dijual bebas kepada pedagang pengumpul
atau diolah dahulu melalui proses peruntian, pengawetan, dan pemutihan. Harga jual rotan yang telah diolah terlebih dahulu biasanya bernilai lebih tinggi daripada rotan
yang langsung dijual setelah dipanen. Pada proses pemungutan rotan, petani rotan mengeluarkan berbagai biaya
diantaranya biaya pemanenan dan pengangkutan. Bagi petani yang mengolah lebih lanjut biasanya akan mengeluarkan lagi biaya pasca pemanenan, antara lain biaya
pencucian, biaya pengeringan, biaya pengepakan, dan biaya susut berat Rujehan 2001, diacu dalam Rury 2007. Pada Tabel 5 disajikan komponen biaya pengolahan
rotan kering di tingkat petani.
Tabel 5. Komponen biaya pengolahan, harga jual, dan keuntungan petani rotan kering berdasarkan jenisnya di Desa Muara Asa
No Jenis Rotan Komponen Biaya
RpKg Jumlah
Biaya RpKg
Harga Jual
RpKg Keuntungan
RpKg 1
2 3
4 5
1 Sega
510 170 9
31 357
1.076 2.200
1.124 2
Jahab 425 170
9 31
383 1.017
1.400 383
3 Pulut Putih
1.000 200 10
36 800
2.046 3.000
954
Sumber : Rury, 2007 Keterangan : 1 = Biaya Pemanenan; 2 = Biaya Pencucian; 3 = Biaya Penjemuran; 4 = Biaya
Pengepakan; 5 = Biaya Susut Berat
Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Departemen Perindustrian tahun 2006, harga patokan profisi sumber daya hutan beberapa jenis rotan pada tahun 2005
dapat dilihat pada Tabel 6. Harga tersebut merupakan nilai minimal pada saat pelelangan rotan.
Tabel 6. Harga patokan profisi sumber daya hutan beberapa jenis rotan di Indonesia berlaku 4 Februari 2005
No Kelompok Rotan Satuan
Harga
1 Rotan Pulut Calamus sp
Rp.000Ton 1.400
2 Rotan Sega Calamus caesius
Rp.000Ton 500
3 Rotan Lambang Calamus Sp
Rp.000Ton 715
4 Rotan Tohiti Calamus inops
- diameter 24 mm - diameter 25 mm up
Rp.000Ton 900
1.150 5
Rotan Manau Calamus manau RpBatang
2.350 6
Rotan Semabu Calamus scipionum - Rotan Tabu-tabu Calamus zollingeril Becc
- Rotan Wilatung Calamus Sp RpBatang
700 1.700
2.350 7
Kelompok Lain Rp.000Ton
500
Sumber : Departemen Perindustrian, 2006 Keterangan : Panjang maksimum rotan 4 meter dan 1 rotan ton terdiri dari + 250-300 batang
2.6 Proses Pengolahan Rotan