Pengolahan rotan setengah jadi Pengolahan rotan menjadi furniture

yaitu perendaman dengan air mengalir, perendaman dengan larutan pengawet kaporit yang bersifat racun untuk menghilangkan getah rotan, membunuh bibit penyakit, dan memperbaiki warna rotan, perebusan dalam larutan bahan pengawet minyak kelapa dicampur solar dengan perbandingan 1:3, atau dengan minyak tanah. Perebusan dalam larutan bahan pengawet dapat meningkatkan kekuatan rotan, dan mempercepat pengeringan. Perebusan dengan bahan pengwet ini dilakukan hanya untuk rotan yang berdiameter besar. i. Pengasapan Bertujuan untuk memasukkan asap belerang ke dalam pori-pori rotan unuk membunuh dan membasmi serangan hama penyakit bila rotan disimpan dalam waktu lama, sekaligus untuk meningkatkan warna mutu rotan. Lama pengasapan kurang lebih 12-24 jam. j. Sortasi kualitas Bertujuan untuk menentukan kelas dan kualitas rotan sesuai standar yang berlaku.

2.6.2 Pengolahan rotan setengah jadi

Rotan asalan yang telah diolah masih harus diolah lebih lanjut agar dapat digunakan untuk bahan anyaman yang memiliki nilai estetika tinggi. Tahap-tahap pengolahan lanjutan tersebut, antara lain: a. Pengolahan rotan amplas Dilakukan hanya untuk rotan yang berdiameter besar karena biasanya rotan tersebut memiliki bentuk batang yang agak kasar dan bentuk buku menonjol. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk permukaan rotan menjadi halus dengan menggunakan mesin amplas rotan atau kertas amplas. Olahan rotan amplas akan menghasilkan dua macam bentuk rotan, yaitu rotan bulat dengan kulit yang sudah dipoles halus, dan rotan bulat tanpa kulit yang sudah dipoles halus. b. Pengolahan kulit, hati rotan, dan flitrit secara tradisional atau secara semi mekanis Secara tradisional, pengidaran rotan dapat dilakukan dengan pisau khusus. Pengolahan rotan secara manual akan memakan waktu yang cukup lama dengan bentuk dan ukuran yang beragam. Sedangkan secara semi mekanis, rotan bulat akan dimasukkan ke dalam mesin pengolah rotan. Kemudian kulit rotan yang telah dibelah atau dikupas menggunakan mesin pembelah akan ditipiskan lagi dengan menggunakan mesin penipis kulit, dan hati rotan yang telah dikupas dimasukkan dalam mesin pemecah hati rotan Coring machine untuk dipecah sesuai keinginan Januminro 2000.

2.6.3 Pengolahan rotan menjadi furniture

Pengolahan rotan asalan dan setengah jadi menjadi suatu produk sangat tergantung pada tujuan dan bentuk barang yang diinginkan. Sedangkan proses pembuatan produk sangat tergantung pada kreasi, imajinasi, dan keterampilan pembuatnya. Proses pembuatan barang jadi merupakan gabungan proses mekanik pemotongan dan pengolahan rotan dan pengerjaan seni tradisional pembentukan produk jadi secara manual. Pengusahaan barang jadi rotan merupakan usaha yang padat karya atau menyerap banyak tenaga kerja manusia yang memiliki keterampilan. Proses pembuatan furniture secara umum terdiri dari beberapa tahap, antara lain: a. Persiapan bahan baku Pada tahap ini bahan baku dipersiapkan mulai dari jenis rotan, dan ukuran rotan yang dipakai. Selain itu dipersiapkan juga bahan penolong seperti dempul, amplas, sending sealer, top coat, pewarna, dan tinner. b. Pembentukan dan pembuatan tipe mebel Pada tahap ini dilakukan pengukuran bahan baku dengan mempertimbangkan spilasi ukuran. Setelah itu dilakukan pemotongan bahan baku yang telah dibuat ukurannya. Dalam pemotongan akan dilakukan juga pembuatan sambungan antar rangka mebel. Setelah pemotongan selesai, kemudian dilakukan pembengkokan sesuai dengan model atau tipe yang direncanakan. Pembengkokan dapat dilakukan dengan cara dipanaskan dengan kompor semprot atau steaming oven. c. Perakitan Proses ini merupakan kegiatan merangkai komponen-komponen yang telah dibuat sebelumnya. Perakitan harus dilakukan oleh pekerja yang terampil dan berpengalaman karena sangat menentukan bentuk, ukuran dimensi, dan proses selanjutnya. d. Pre-finishing, Finishing, pengeringan, dan seleksi Pre-finishing terdiri dari beberapa tahapan yaitu amplas dasar, dempul, dan pengomporan. Sedangkan pada kegiatan finishing terdiri dari pewarnaan, penyemprotan melamin sending sealer, amplas sending, penyemprotan melaine top coat.

2.7 Biaya Produksi Furniture Rotan