Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh ibu dari anak jalanan hanya memperoleh penghasilan yang minim. Sebagian besar ibu dari anak jalanan yang penghasilannya
diketahui 18 persen, memiliki penghasilan antara Rp 200.000,00 – Rp 400 000,00 per bulan dan sisanya 20 persen tidak diketahui Tabel 31.
Tabel 31. Jumlah dan Presentase Anak Jalanan Berdasarkan Tingkat Penghasilan Ibu
Tingkat Penghasilan Ibu per Bulan n
Tidak Tahu 12
20 Tidak Berpenghasilan
33 55
Rp 200 000, 00 4
7 Rp 200 000,00 – Rp 400 000,00
11 18
Total 60
100
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa sebagian besar ibu dari anak jalanan tidak memiliki penghasilan untuk membantu keadaan ekonomi rumah tangga.
Dengan demikian, dapat dipahami bila seorang anak terpaksa turun ke jalanan baik karena kemauan sendiri ataupun disuruh oleh orangtua untuk mencari uang
6.8 Status Perkawinan Orangtua Anak Jalanan
Sebagian besar status perkawinan orangtua anak jalanan Tabel 32 adalah menikah 82 persen. Sisanya, memiliki status perkawinan orangtua cerai telah
kehilangan salah satu diantara orangtua mereka atau bahkan keduanya dan tidak tahu karena sejak usia 9 tahun telah kabur dari rumah.
Tabel 32. Jumlah dan Persentase Anak Jalanan Berdasarkan Status perkawinan Orangtua
Status Perkawinan Orangtua Anak Jalanan n
Menikah 49
82 Cerai
10 16
Tidak tahu 1
2 Total
60 100
6.9 Keberadaan Orangtua dan Tempat Tinggal Anak Jalanan
Berdasarkan Tabel 33, sebagian besar anak jalanan yang masih memiliki bapak dan ibu 57 persen memiliki tempat tinggal bersama orangtua, sisanya 25
persen ada yang tinggal bersama orangtua asuh, bersama saudara, bersama teman sekelompok dan menggeladang dijalanan. Sedangkan bagi anak jalanan yang
orangtuanya tidak lengkap 18 persen, dengan persentase tidak jauh berbeda ada yang tetap tinggal dengan orangtua yang belum meninggal 8 persen, dan adapula
yang tinggal bersama saudara, teman sekelompok dan menggelandang di jalanan sebesar 10 persen.
Tabel 33. Jumlah dan Presentase Anak Jalanan Berdasarkan Status Keluarga dan Keberadaan Orangtua
Tempat Tinggal
Status Keluarga Total
Orangtua Lengkap
YatimPiatu Yatim-
Piatu Tidak
Jelas n
n n
n
Orangtua 29
48 5
8 34 56
Orangtua Asuh 1
2 1 2
Saudara 2
3 1
2 3 5
Teman sekelompok
14 23
1 2
1 2
16 27 Menggelandang
di jalanan 3
5 3
5 6 10
Total 49
81 9
15 1
2 1
2 60 100
6.10 Motivasi Anak Turun ke Jalan
Motivasi seorang anak turun ke jalanan dapat dilihat dari dua variabel yaitu alasan menjadi anak jalanan dan motivator menjadi anak jalanan.
6.10.1 Alasan Menjadi Anak Jalanan
Berdasarkan Tabel 34, terlihat bahwa sebagian besar alasan seseorang anak turun ke jalan adalah uang 57 persen baik yang menganggap bekerja di jalanan
adalah suatu pekerjaan uantuk mencari nafkah ataupun sekedar mencari tambahan uang jajan. Sisanya adalah karena faktor keluarga yang tidak harmonis 43 persen.
Anak jalanan yang memiliki keluarga yang tidak harmonis memiliki hubungan komunikasi yang kurang baik dengan keluarga, salah satunya dipengaruhi oleh
kurang perhatian dari orangtua karena orangtua yang terlalu sibuk, banyak anak dan sering bertengkar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Yn 17 yang bekerja karena
faktor keluarga: “Saya kerja di jalanan karena bosen di rumah. Ga diperhatiin, Cuma
ada pembantu. Orangtua Cuma kerja dan kerja tidak pernah memberikan perhatian dan kasih sayang...”
Tabel 34. Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Alasan Turun Ke Jalanan
Alasan Turun ke Jalanan n
EkonomiMencari nafkah 19
32 Disharmoni keluarga Kurang perhatian
26 43
Tambahan uang saku 15
25 Total
60 100
6.10.2 Motivator Menjadi Anak Jalanan
Motivator adalah seseorang yang mengajak atau menyuruh seorang anak untuk bekerja di jalanan. Berdasarkan Tabel 35, terlihat bahwa motivator untuk
menjadi anak jalanan yang berasal dari diri sendiri hanya 35 persen, sedangkan sisanya 65 persen berasal dari luar diri individu orang lain. Sebagian besar
motivator yang berasal dari luar individu adalah teman 38 persen dan diketahui bahwa motivator yang berasal dari oranglain selain anggota keluarga dan teman ialah
pemilik lapak atau pedagang pengumpul. Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa motivator teman memiliki
persentase sedikit lebih tinggi dibandingkan orangtua. Hal tersebut disebabkan teman merupakan orang terdekat bagi anak jalanan dan bukan orangtua. Berikut adalah
ungkapan Agl 16 tahun yang menjadi anak jalanan karena motivator teman. “ Teman adalah orang yang paling dekat bagi saya. Pada mulanya
saya hanya nongkrong saja sesudah pulang sekolah, tapi lama-lama melihat keasyikan menjadi anak jalanan yaitu disamping bermain
juga bisa menghasilkan uang, saya menjadi tertarik untuk menjadi anak jalanan. Selain itu, teman saya juga ngajakin daripada bengong
di rumah mendingan disini bisa nongkrong...”
Tabel 35. Jumlah dan Presentase Anak Jalanan Berdasarkan Motivator
6.11 Ikhtisar