5.2 Dimensi – Dimensi Representasi Sosial tentang Kerja Pada Anak Jalanan
Terdapat empat dimensi yang membentuk represetasi sosial tentang kerja pada anak jalanan yaitu informasi, keyakinan, opini dan sikap yang akan dijelaskan
dibawah ini. Pembahasan mengenai dimensi-dimensi representasi sosial tentang kerja akan dibahas per tipe.
5.2.1 Tipe I: Kerja Di Jalanan Untuk Membantu Orangtua Mencari Nafkah
Berikut akan disajikan tabel mengenai jumlah dan persentase anak jalanan tipe I berdasarkan dimensi-dimensi mengenai bekerja yang diketahui.
Tabel 16. Jumlah Dan Persentase Anak Jalanan Tipe I Berdasarkan Dimensi-Dimensi
Mengenai Bekerja
Dimensi-Dimensi Mengenai Bekerja n
Peraturan usia kerja 6
16 Bekerja dilarang
20 53
Terdapat razia anak jalanan 38
100 Waktu razia: satu bulan sekali
12 32
Waktu razia: tidak tentu 12
32 Keyakinan akan bahaya
37 97
Bekerja di jalanan tidak baik untuk kesehatan 38
100 Bekerja di jalanan tidak baik untuk keselamatan jiwa
34 90
Bekerja di jalanan membantu perekonomian keluarga 20
52 Bekerja di jalanan tidak baik untuk masa depan
37 97
Terdapat sanksi yang diberikan pada saat razia 35
92 Tidak akan selamanya kerja di jalanan
38 100
Bahaya yang dihadapi: kecelakaan lalu lintas 38
100 Bahaya yang dihadapi: kekerasan ekonomi
32 84
Bahaya yang dihadapi: kekerasan fisik 27
71 Bahaya yang dihadapi: pelecehan seksual
Bekerja merupakan hal yang menyenangkan 25
66 Sesungguhnya tidak ingin bekerja di jalanan
36 95
Setuju dengan peraturan larangan bekerja 6
16 Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bersekolah
38 100
Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bermain 31
82 Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bekerja cari uang
9 24
Aktivitas yang seharusnya dilakukan: membantu orangtua di rumah
8 21
Kondisi kerja positif skor 19 – 30 28
74
5.2.1.1 Informasi
Berdasarkan Tabel 16, umumnya anak jalanan tipe I memiliki pengetahuan mengenai peraturan larangan bekerja di jalanan dan pelaksanaan razia, hanya
sebagian kecil yang memiliki pengetahuan peraturan usia kerja. Waktu pelaksanan razia yang diketahui oleh anak jalanan tidak pasti. Ada yang mengetahui razia
diadakan satu bulan sekali dan tidak tentu. Berdasarkan Tabel 16 , dapat disimpulkan bahwa pengetahuan anak jalanan mengenai pekerjaan yang dilakukannya sekarang
masih sangat kurang, pengetahuan tersebut hanya dimiliki oleh sebagian kecil anak jalanan.
5.2.1.2 Keyakinan Belief
Berdasarkan Tabel 16, anak jalanan tipe I meyakini bahwa bekerja di jalanan berbahaya, tetapi mereka tetap melakukannya untuk membantu perekonomian
keluarga. Mereka sangat menyadari bahwa bekerja di jalanan tidak baik untuk kesehatan karena banyak polusi. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Ad 14 tahun di
bawah ini: “bekerja di jalanan banyak debu sehingga muka menjadi kotor dan
timbul jerawat” Anak jalanan mengakui bahwa bekerja di jalanan tidak baik untuk masa depan
karena bisa salah pergaulan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Uj 17 tahun di bawah ini.
“Bekerja di jalanan rentan untuk meniru kebiasaan dari orang yang lebih tua yang ga bener seperti merokok, “ngaibon”, dan minuman
keras...”
Mereka mengatakan bahwa jika terkena razia maka mereka akan mendapatkan sanksi, sebagian besar anak jalanan meyakini bahwa sanksi yang diterima pada saat
razia adalah sanksi ringan dan berat. Sanksi ringan hanya berupa peringatan dan sanksi berat terdiri dari peringatan, dipukul agar jera dan disita gitar atau barang
dagangannya. Berdasarkan keyakinan di atas, anak jalanan tipe I meyakini bahwa mereka tidak akan selamanya kerja di jalanan. Bentuk bahaya yang diyakini oleh
anak jalanan tipe I adalah kecelakaan lalu lintas, kekerasa ekonomi, dan kekerasan fisik. Tidak satupun dari mereka yang meyakini adanya bahaya pelecehan seksual
Tabel 16
5.2.1.3 Opini
Sebagian besar anak jalanan memiliki opini bahwa kerja di jalanan itu menyenangkan, walaupun sebenarnya mereka tidak ingin bekerja di jalanan karena
sesungguhnya terdapat perasaan malu jika keberadaan mereka di jalanan diketahui oleh teman-teman sebaya di sekolah. Berikut adalah ungkapan Wl 14 tahun salah
satu anaak jalanan yang menyatakan hal tersebut. “Bekerja di jalanan itu menyenangkan, soalnya kita bisa sambil main,
cari teman, tambah pergaulan. Selain dapet uang kita bisa cari hiburan lah kak. Tapi sebenarnya kita ga pada mau kerja kaya gini,
tapi kalo ga kerja ga bisa dapet uang untuk sekolah dan ngebantuin ibu ...”
Opini mengenai peraturan yang melarang seseorang untuk bekerja di jalanan, sebagian besar menyatakan tidak setuju dengan alasan tidak memiliki pekerjaan lain
yang dapat dilakukan untuk mencari uang lihat Tabel 33. Hal ini seperti ungkapan
dari Rkl 17 tahun, salah satu anak jalanan yang tidak menyetujui mengenai larangan bekerja di jalanan.
“Seandainya ada larangan sebaiknya ada solusi bagi anak jalanan untuk menghasilkan uang selain bekerja di jalanan. Kalo kita dilarang
nyari duit, bisa-bisa kita mati kelaparan, kalo bisa jangan cuma ngelarang aja, kasih dong pekerjaan ke kita biar ga usah kerja di
jalanan ...”
Anak jalanan tipe I menyatakan bahwa aktifitas yang seharusnya dilakukan pada usia mereka hanyalah bersekolah dan bermain Tabel 16. Bekerja mencari
uang dan membantu orangtua di rumah bukanlah aktifitas yang seharusnya mereka lakukan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ab 13 tahun dibawah ini.
”kalo seusia kita gini, seharusnya kita cuma sekolah dan bermain. Untuk bekerja mencari uang dan membantu orangtua di rumah saya
ngerasa ga usah dilakuin...”
5.2.1.4 Sikap
Pengukuran sikap tentang kerja pada anak jalanan dilakukan dengan menggunakan skala likert. Pengukuran tersebut digunakan untuk melihat kondisi
kerja anak jalanan. Kondisi kerja pada anak jalanan terbagi menjadi dua yaitu bersifat negatif dan positif. Berdasarkan Tabel 16, sebagian besar anak jalanan menilai
kondisi kerja bersifat positif. Anak jalanan yang memiliki kondisi kerja positif menyatakan bahwa bekerja di jalanan menyenangkan. Selain itu, bekerja merupakan
kemauan sendiri, aman, ringan, mencukupi kebutuhan dan setara dengan pekerjaan lainnya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu anak jalanan di bawah ini.
“Kerja disini kak, aman-aman aja. Lagian yang dikerjan juga ga butuh banyak tenaga. Contohnya aja saya ngamen, kan cuma
modal suara sama kecrekan. Kalo cape ya istirahat”. Wl-St 15th
5.2.2Tipe II: Kerja Di Jalanan Untuk Menambah Teman
Berikut akan disajikan tabel mengenai jumlah dan persentase anak jalanan tipe II berdasarkan dimensi-dimensi mengenai bekerja yang diketahui.
Tabel 17. Jumlah Dan Persentase Anak Jalanan Tipe II Berdasarkan Dimensi- Dimensi Mengenai Bekerja
Dimensi-Dimensi Mengenai Bekerja n
Peraturan usia kerja 4
22 Bekerja dilarang
11 61
Terdapat razia anak jalanan 18
100 Waktu razia: satu bulan sekali
6 33
Waktu razia: tidak tentu 2
11 Keyakinan akan bahaya
2 11
Bekerja di jalanan tidak baik untuk kesehatan 18
100 Bekerja di jalanan tidak baik untuk keselamatan jiwa
12 67
Bekerja di jalanan membantu perekonomian keluarga 9
50 Bekerja di jalanan tidak baik untuk masa depan
12 67
Terdapat sanksi yang diberikan pada saat razia 15
83 Tidak akan selamanya kerja di jalanan
16 89
Bahaya yang dihadapi: kecelakaan lalu lintas 16
89 Bahaya yang dihadapi: kekerasan ekonomi
10 56
Bahaya yang dihadapi: kekerasan fisik 9
50 Bahaya yang dihadapi: pelecehan seksual
Bekerja merupakan hal yang menyenangkan 18
100 Sesungguhnya tidak ingin bekerja di jalanan
15 83
Setuju dengan peraturan larangan bekerja 1
6 Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bersekolah
13 72
Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bermain 8
44 Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bekerja cari uang
7 39
Aktivitas yang seharusnya dilakukan: membantu orangtua di rumah
Kondisi kerja positif skor 19 – 30 15
83
5.2.2.1 Informasi
Berdasarkan Tabel 17, diketahui bahwa anak jalanan tipe II kurang memiliki informasi mengenai peraturan usia kerja, tetapi sebagian besar dari mereka
mengetahui peraturan yang melarang untuk berjualan, mengemis dan mengamen ataupun melakukan pekerjaan lainnya. Anak jalanan tipe II mengetahui bahwa di
jalanan terdapat razia, persentase anak jalanan yang mengetahui dan tidak mengetahui waktu razia tidak jauh berbeda.
5.2.2.2 Keyakinan Belief
Berdasarkan Tabel 17, sebagian besar anak jalanan meyakini bahwa bekerja di jalanan tidak berbahaya karena menurut mereka bisa menjaga diri. Seperti yang
diungkapkan oleh Yn 17 tahun. “Menurut saya kerja di jalanan ga berbahaya soalnya kita bisa jaga
diri” Anak jalanan tipe II menyatakan bahwa bekerja di jalanan dapat membantu
perekonomian keluarga, walaupun terdapat sanksi yang didapat jika terjaring razia. Umumnya mereka mengetahu bahwa sanksi yang diterima pada saat razia adalah
sanksi ringan berupa peringatan. Bagi anak jalanan tipe II bekerja di jalanan tidak baik untuk kesehatan, keselamatan jiwa, dan masa depan. Berdasarkan keyakinan
yang dimiliki mereka menyatakan tidak akan selamanya bekerja di jalanan. Bentuk bahaya yang dihadapi oleh anak jalanan tipe II umumnya adalah kecelakaan lalu
lintas, kekerasan ekonomi, dan kekerasan fisik. Tidak ada anak jalanan yang meyakini adanya pelecehan seksual Tabel 17.
5.2.2.3 Opini
Sebagian besar anak jalanan Tabel 17 menyatakan kerja di jalanan itu menyenangkan, walaupun sebenarnya mereka tidak ingin bekerja karena terdapat
perasaan malu jika keberadaan mereka di jalanan diketahui oleh teman-teman sebaya. Sedangkan untuk peraturan yang melarang bekerja di jalanan, sebagian besar anak
jalanan tidak setuju. Alasan mereka adalah tidak memiliki pekerjaan lain yang dapat dilakukan untuk mencari uang. Seperti yang diungkapkan oleh Tj 15 tahun di bawah
ini. “Saya ga setuju kak dengan larangan bekerja di jalanan, soalnya kalo
kita ga kerja gimana nyari duit. Emang kalo kita kelaperan yang ngelarang ngerasain apa?”
Menurut anak jalanan sebaiknya aktifitas yang dilakukan anak seusia mereka adalah bersekolah, sedangkan hanya sebagaian kecil yang menyatakan bahwa anak
seusia mereka seharusnya bermain dan bekerja mencari uang. Sementara itu, seluruh anak jalanan tidak mengetahui adanya keharusan untuk membantu orangtua di rumah
Tabel 16.
5.2.2.4 Sikap
Berdasarkan Tabel 17, sebagian besar anak jalanan menilai kondisi kerja bersifat positif. Anak jalanan yang memiliki kondisi kerja positif menyatakan bahwa
bekerja di jalanan menyenangkan. Bagi anak jalanan bekerja merupakan hal yang menyenangkan karena di dalam bekerja mereka bisa sambil bermain dan berbagi
cerita dengan teman sebaya. Selain itu, bekerja merupakan kemauan sendiri, aman,
ringan, mencukupi kebutuhan dan setara dengan pekerjaan lainnya. Berikut adalah pernyataan Kx 14 tahun mengenai kondisi kerja.
“Kerja di jalanan menyenangkan, bisa main dapet duit lagi. Disini mah aman-aman aja kak ga ada yang rese, asal kita ga rese…”
5.2.3 Tipe III: Kerja Di Jalanan Untuk Mencari Pengalaman
Berikut akan disajikan tabel mengenai jumlah dan persentase anak jalanan tipe II berdasarkan dimensi-dimensi mengenai bekerja yang diketahui.
Tabel 18. Jumlah Dan Persentase Anak Jalanan Tipe III Berdasarkan Dimensi-
Dimensi Mengenai Bekerja
Dimensi-Dimensi Mengenai Bekerja n
Peraturan usia kerja 1
25 Bekerja dilarang
Terdapat razia anak jalanan 4
100 Waktu razia: tidak tentu
2 50
Keyakinan akan bahaya 4
100 Bekerja di jalanan tidak baik untuk kesehatan
3 75
Bekerja di jalanan tidak baik untuk keselamatan jiwa 4
100 Bekerja di jalanan membantu perekonomian keluarga
4 100
Bekerja di jalanan tidak baik untuk masa depan 2
50 Terdapat sanksi yang diberikan pada saat razia
3 75
Tidak akan selamanya kerja di jalanan 3
75 Bahaya yang dihadapi: kecelakaan lalu lintas
4 100
Bahaya yang dihadapi: kekerasan ekonomi 4
100 Bahaya yang dihadapi: kekerasan fisik
2 50
Bahaya yang dihadapi: pelecehan seksual 1
25 Bekerja merupakan hal yang menyenangkan
4 100
Sesungguhnya tidak ingin bekerja di jalanan Setuju dengan peraturan larangan bekerja
1 25
Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bersekolah 4
100 Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bermain
4 100
Aktivitas yang seharusnya dilakukan: bekerja cari uang 3
75 Aktivitas yang seharusnya dilakukan: membantu
orangtua di rumah Kondisi kerja positif skor 19 – 30
3 75
5.2.3.1 Informasi
Berdasarkan Tabel 18, diketahui bahwa sebagian kecil anak jalanan tipe III memiliki informasi mengenai peraturan usia kerja. Mereka tidak mengetahui
peraturan yang berisi larangan untuk bekerja di jalanan. Mengenai razia, seluruh anak jalanan tipe III mengetahui informasi bahwa terdapat razia anak jalanan. Namun,
mereka tidak mengetahui waktu pelaksanaan razia tersebut.
5.2.3.2 Keyakinan Belief
Berdasarkan Tabel 18, sebagian besar anak jalanan meyakini bahwa bekerja di jalanan berbahaya tetapi demi membantu perekonomian keluarga mereka tetap
bekerja di jalanan. Selain itu, sebagian besar dari anak jalanan meyakini bahwa terdapat sanksi yang diberikan pada saat razia yaitu berupa peringatan. Selain itu,
mereka menyadari bahwa bekerja dijalanan tidak baik untuk kesehatan, keselamatan jiwa, dan hanya sebagian yang menyatakan baik untuk masa depan. Bentuk bahaya
yang dihadapi oleh anak jalanan tipe III seperti kecelakaan lalu lintas dan kekerasan ekonomi. Sebagian dari anak jalanan meyakini adanya kekerasan fisik dan hanya
sebagian kecil saja yang meyakini adanya pelecehan seksual.
5.2.3.3 Opini
Sebagian besar anak jalanan menyatakan bekerja di jalanan menyenangkan, walaupun sebenarnya mereka tidak ingin bekerja di jalanan karena perasaan malu jika
keberadaan mereka di jalanan diketahui oleh teman-teman sebaya. Sebagian besar anak jalanan menyatakan tidak setuju dengan peraturan yang berisi larangan bekerja
di jalanan. Alasannya adalah tidak memiliki pekerjaan lain yang dapat dilakukan untuk mencari uang Tabel 18. Berikut adalah ungkapan dari Eg 17 tahun yang
tidak menyetujui mengenai larangan bekerja di jalanan. “Kenapa sih pake dilarang-larang, ntar kalo kita kelaperan apa
mereka mau nanggung? Kasih kita dong kerjaan biar ga usah jadi gembel kaya gini.”
Bagi anak jalanan sebaiknya aktifitas yang dilakukan anak seusia mereka adalah bersekolah, bermain, dan bekerja mencari uang. Sementara itu, mereka tidak tahu jika
anak seusia mereka harus membantu orangtua di rumah Tabel 18.
5.2.3.4 Sikap
Berdasarkan Tabel 18, sebagian besar anak jalanan menilai kondisi kerja bersifat positif. Anak jalanan yang memiliki kondisi kerja positif menyatakan bahwa
bekerja di jalanan menyenangkan, bekerja merupakan kemauan sendiri, aman, ringan, mencukupi kebutuhan dan setara dengan pekerjaan lainnya.
5.3 Ikhtisar