BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Stasiun Kereta Api Bogor
Stasiun Kereta Api Bogor didirikan sejak tahun 1881 pada masa kolonial Belanda. Stasiun Kereta Api Bogor secara geografi berada +246 M dpl yang memiliki
luas bangunan ± 5.955 m
2
dan luas tanah ± 43.267 m
2
. Stasiun Kereta Api Bogor memiliki tujuh buah jalur atau lintasan. Setiap malam terdapat 15 rangkaian kereta
api yang menginap untuk pemberangkatan pada hari berikutnya. Stasiun Kereta Api Bogor memiliki batasan wilayah sebagai berikut:
5
Sebelah utara : Jalan M.A. Salamun, Pertokoan, dan Pemukiman Sebelah selatan: Jalan Kapten Muslihat dan Pertokoan
Sebelah timur : Jalan Nyi Raja Permas dan Pertoloan Sebelah barat : Pemukiman
Stasiun Kereta Api Bogor secara dinas beroperasi selama 24 jam. Namun, untuk pelayanan masyarakat dimulai pada pukul 04.30 – 22.12 WIB. Pemberangkatan
kereta dilakukan kurang lebih setiap 15 menit sekali. Penjelasan mengenai waktu operasional Stasiun Kereta Api Bogor dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 3.
Stasiun Kereta Api Bogor dalam waktu satu hari memiliki 39 kali keberangkatan untuk trayek Bogor-Jakarta dan 6kali keberangkatan untuk trayek
Bogor-Tanah Abang. Tetapi pada hari MinggiLibur maka pemberangkatan hanya 34
5
PT.KERTA API. http:www.keretaapi.cominfo-ka
. Stasiun Kereta Api Bogor. Diakses tamggal 24 April 2009
kali keberangkatan dengan kereta terakhir pada pukul 20.50 WIB dan hanya sampai stasiun Manggarai. Stasiun Kereta Api Bogor memiliki jadwal kedatangan kereta api
dari tujuan Jakarta-Bogor sebanyak 48 kali dan trayek Tanah Abang-Bogor sebanyak 10 kali. Kedatangan Kereta Api KA penumpang untuk pertama kali tiba di Bogor
pada pukul 06.07 WIB dan terakhir pada pukul 24.02 WIB, tetapi pada hari MingguLibur hanya sampai pukul 22.12 WIB
6
. Tabel 2. Waktu Operasional Stasiun Kereta Api Bogor
Waktu Keberangkatan
Jurusan Bogor – Jakarta
Bogor – Tanah Abang
Pertama 04.30 WIB
05.00 WIB Terakhir
22.12 WIB 20.29 WIB
Sumber: PT.KERETA API – Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek. Jadwal Perjalanan KRL Ekonomi Jakarta-Bogor. Diperoleh tanggal 23 April 2009
Waktu tempuh trayek Bogor – Kota adalah 1 jam 30 menit dan untuk trayek Bogor – Tanah Abang adalah 1 jam 20 menit untuk keadaan normal
7
. Namun, pada keadaan tidak normal bisa melebihi dari waktu yang dijadwalkan. Pada tahun 2001
jadwal perjalanan Kereta Api KA Penumpang rata-rata terlambat berangkat 36,33 menit dan rata-rata terlambat datang 59,33 menit. Beberapa faktor yang
mengakibatkan tidak tepatnya jadwal perjalanan KA meliputi:
8
1. Adanya beberapa bagian jalan KA yang memerlukan pembatasan kecepatan Taspat karena adanya pekerjaan Proyek Prasarana KA
6
PT.KERETA API – Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek. Jadwal Perjalanan KRL Ekonomi Jakarta-Bogor. Diperoleh tanggal 23 April 2009
7
PT.KERETA API – Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek. Jadwal Perjalanan KRL Ekonomi Bogor-Jakarta. Diperoleh tanggal 23 April 2009.
8
PT.KERTA API. http:www.keretaapi.cominfo-ka
. Stasiun Kereta Api Bogor. Diakses tamggal 23 April 2009
2. Adanya bagian jalan yang terkena bencana alam banjirlongsor dan menantikan dukungan dana perbaikan melalui komitmen Net PSO, IMO dan
TAC dari Pemerintah 3. Beberapa KA dioperasikan secara pulang pergi V-slag, sehingga kelambatan
satu KA berakibat pada kelambatan KA berikutnya 4. Banyaknya bagian jalan yang memerlukan pembatasan kecepatan KA akibat
menuanya prasarana jalan KA. Dinamika orang di Stasiun Kereta Api Bogor dapat terlihat dari jumlah
penumpang yang datang dari dan akan menuju stasiun Bogor, yaitu terutama pengguna jasa Kereta Rangkaian Listrik KRL. Lonjakan penumpang terjadi di pagi
hari sekitar pukul 08.00 – 10.00 WIB dan sore hari dimulai sejak pukul 14.00 WIB
9
. Pada pagi hari, biasanya penumpang KRL merupakan karyawan baik buruh maupun
pegawai kantor serta ada juga anak sekolah, dimana mereka saling berdesak-desakan dan berebut untuk naik ke dalam kereta. Sedangkan, pada siang hari sekitar pukul
11.00 – 13.00 WIB tidak terlalu padat hanya dipenuhi oleh anak sekolah yang akan berangkat atau pulang dari sekolah. Menurut Dian, salah satu petugas stasiun,
biasanya setiap sore pada hari kerja penumpang dari Jakarta yang turun di Bogor jumlahnya mencapai 10 ribu penumpang
10
.
Sementara itu, sumber lainnya mengungkapkan bahwa selama musim liburan jumlah penumpang KRL di Stasiun
Bogor juga meningkat drastis sekitar 10,0 persen. Menurut Sunarto, salah satu
9
Anonim. http:BreakingNews.com. Liburan Panjang Lonjakan Penumpang di Terminal Baranangsiang dan Stasiun Kereta Api Bogor. Terbit Senin, 21 Agustus 2006. Diakses tanggal 25
juni 2009
10
Anonim. http:tempointeraktif.com. Ratusan Penumpang KRL Bogor Terhambat. Terbit kamis, 30 juni 2005. diakses tanggal 25 Juni 2009.
pegawai Stasiun Kereta Api Bogor, menyatakan bahwa pada hari biasa jumlah penumpang perhari rata-rata mencapai 100 ribu orang, tetapi selama liburan jumlah
penumpang melonjak sekitar 110 ribu penumpanghari. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat waktu anak jalanan paling banyak
berada di Stasiun Kereta Api Bogor untuk bekerja. Anak jalanan pada hari kerja biasanya mulai bekerja sejak pukul 08.00 – 20.00 WIB, bahkan ada yang bekerja
hingga kereta terakhir yaitu pada pukul 22.12 WIB menunggu KRL terakhir. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh anak jalanan seperti mengamen, mengemis,
memulung, dan menyapu kereta Biasanya yang bekerja sampai larut malam adalah anak jalanan yang bekerja sebagai pemulung dan tukang sapu kereta.
Namun, anak jalanan tidak mudah masuk ke dalam KRL untuk bekerja. Karena terdapat peraturan dari PT. Kereta Api Indonesia PT.KAI yang melarang
keberadaan mereka di stasiun. Peraturan tersebut berisi larangan kepada siapapun untuk berdagang, mengamen, mengemis atau melakukan pekerjaan lainnya karena
dapat mengganggu ketertiban umum. Maka dari itu, terdapat pengawasan yang ketat dari TNI dan Polri untuk KRL Pakuan dan Express. Jika ada TNI atau Polri di depan
pintu kereta maka anak jalanan dan pedagang lainnya tidak bisa masuk untuk berdagang ataupun mengamen. Karena jika ketahuan mereka akan dibawa ke kantor
untuk diberi peringatan bahkan adapula yang sudah beberapa kali ditangkap akan disita semua barang dagangan atau alat musik yang digunakan untuk mengamen.
Demi alasan uang dan sesuap nasi, mereka tetap saja nekad untuk masuk ke dalam KRL. Umumnya, anak jalanan di stasiun Bogor ditemui di sepanjang peron depan
Dunkin Donuts, tempat duduk penumpang, pinggiran tokokios, dalam gerbong KRL, dan di bawah pohon.
Bebrapa fasilitas yang ada di Stasiun Kereta Api Bogor dijelaskan sebagai berikut:
1. Ruang informasi berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jadwal keberangkatan dan keterlambatan kereta api. Menurut pengamatan di lapanagn
ruang informasi berfungsi dengan baik. Biasanya anak jalanan banyak ditemui di depan ruang informasi untuk beristirahat.
2. Ruang dipo berfungsi sebagai tempat perbaikan dan pencucian kereta api, pencucian kereta api rutin dilakukan setiap minggu yang dilakukan secara
bergilir antara kereta yang satu dengan kereta lainnya. 3. Loket karcis berfungsi sebagai tempat membeli karcis sesuai dengan tujuan
penumpang. Pengawasan yang dilakukan di pintu masuk dan keluar tidak terlalu ketat karena masih ada juga penumpang tanpa karcis yang keluar dan
masuk stasiun kereta api Bogor. 4. Toilet berfungsi sebagai tempat mandi cuci kakus MCK bagi penumpang
atau pengelola stasiun. Keadaan tidak terlalu baik, agak jorok dan bau pesing. Walaupun terdapat pemungutan yang diperuntukkan bagi perawatan toilet,
tetapi tidak terlihat manfaatnya. Mushola berfungsi sebagai tempat beribadah bagi penumpang yang beragama islam. Biasanya digunakan pulasebagai
tempat beristirahat sementara penumpang untuk sementara sambil menuggu KRL datang dari Jakarta.
5. Minimarket berfungsi sebagai tempat berbelanja bagi penumpang dan pengelola. Ternyata anak jalanan pun terkadang berbelanja makanan ringan
atau rokok di minimarket tesebut. 6. Kios atau Warung merupakan tempat berjualan bagi pengusaha besar maupun
kecil. Biasanya jika ingin menempati kios atau warung tersebut penjual harus menghubungi bagian keuangan dari stasiun untuk mengikat kontrak terkait
dengan penyewaan kios atau warung tersebut. Biasanya anak jalanan banyak ditemui di depan warung atau kios dan berkumpul pada saat mulai bekerja dan
ketika beristirahat. 7. Tempat duduk terletak di peron dua berfungsi sebagai tempat duduk
penumpang ketika menuggu kedatangan KRL dari Jakarta. Tetapi jumlahnya masih sangat kurang, banyak penumpang yang duduk di rel kereta api yang
berada di jalur satu dan dua. Hal ini sangat berbahaya karena pada jalur tersebut merupakan jalur keluar dari ruang dipo. Terkadang penumpukan
penumpang di jalur tersebut menghambat keluar masuknya kereta dari dan akan menuju ruang dipo.
4.2 Terminal Baranangsiang TB