2.5 Hipotesa Penelitian
1. Diduga karakteristik sosial ekonomi anak jalanan berhubungan dengan representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan.
2. Diduga representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan berhubungan dengan perilaku kerja anak jalanan.
2.6 Definisi Operasional 1. Anak jalanan adalah seorang anak yang berusia dibawah 18 tahun
menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan dan tempat umum lainnya.
2. Usia adalah lama hidup responden dari sejak lahir sampai ketika
diwawancarai, kategori yang digunakan adalah: 1 Antara 9 – 11 tahun
2 Antara 12 – 14 tahun 3 Antara 15 – 17 tahun
3. Jenis kelamin adalah struktur biologis yang ada pada diri anak jalanan.
Kategorinya adalah: 1 Laki-laki
2 Perempuan
4. Status pendidikan adalah pernah atau tidaknya masuk pendidikan
formalnonformal. Kategorinya adalah:
1 Tidak pernah sekolah 2 Pernah sekolah
5. Tingkat pendidikan anak jalanan adalah pendidikan terakhir yang dilalui
oleh anak jalanan. Kategorinya adalah sebagai berikut: 1 Belum sekolah
2 SD dan sederajat 3 SLTP dan sederajat
4 SLTA dan sederajat
6. Pengalaman kerja menjadi anak jalanan adalah lama bekerja menjadi anak
jalanan. Dikategorikan sebagai berikut: 1 Kurang dari 1 tahun
2 Antara 1 – 2 tahun 3 Lebih dari 2 tahun
7. Motivasi menjadi anak jalanan dilihat dari alasan menjadi anak jalanan dan
motivator seorang anak menjadi anak jalanan.
8. Alasan menjadi anak jalanan adalah segala hal yang menyebabkan seorang
anak mau bekerja sebagai anak jalanan. Dikategorikan sebagai berikut: 1 Ekonomi, mencari uang membantu orangtua
2 Disharmoni keluarga, kurang kasih sayang dan perhatian orangtua 3 Tambahan uang sakujajan
9. Motivator menjadi anak jalanan adalah seseorang yang mengajak atau
menyuruh seorang anak untuk bekerja di jalanan. Kategoriny adalah sebagai berikut:
1 Orangtua 2 Teman
3 Anggota keluarga lainnya seperti kakak, adik, paman, bibi, dan sejenisnya 4 Sendiri
5 Orang Lain
10. Status ekonomi keluarga dilihat dari tingkat pendapatan orang tua dan jenis
pekerjaan orang tua.
11. Tingkat pendapatan orang tua adalah jumlah uang yang didapat oleh orang
tua dalam satu bulan terakhir. Tingkat pendapatan orangtua dikategorikan berdasarkan hasil survey di lapangan.
1 Tidak berpenghasilan 2 Tidak Tahu
3 Rp 200.000,00 4 Rp 200.000,00 – Rp 400.000,00
5 Rp 400.000,00 – Rp 600.000,00 6 Rp 600.000,00 – Rp 800.000,00
7 Rp 800.000,00
12. Jenis pekerjaan orangtua adalah aktivitas yang dilakukan untuk
mendapatkan uang dalam satu bukan terakhir.
Jenis pekerjaan bapak, dikategorikan sebagai berikut:
1 Tidak bekerja 2 Tidak tahu
3 Pedagang 4 P2: Pengemis dan Pengamen
5 Pemulung
6 Buruh kasar:serabutan, tukang bangunan, kuli panggul, tukang sampah 7 Buruh terampil:pembantu rumahtanggaPRT, satpam, supir, karyawan
8 Lainnya: tukang sol sepatu, tukang ojek, ustad
Jenis pekerjaan ibu, dikategorikan sebagai berikut:
1 Tidak bekerja 2 Pengemis
3 Jasa: tukang cuci botol kecap, PRT, guru ngaji 4 Karyawati
13. Status sosial keluarga dilihat dari status perkawinan orang tua, keberadaan
orang tua, tingkat pendidikan serta tempat tinggal.
14. Status perkawinan orang tua adalah kondisi perkawinan orang tua yang
legal baik secara hukum dan agama. Dikategorikan: 1 Menikah, memiliki status yang resmi dimata hukum
2 Cerai, telah berpisah secara hukum atau orangtua telah meninggal 3 Tidak tahu
15. Keberadaan orang tua adalah apakah orang tua anak jalanan masih hidup
atau tidak. Dikategorikan: 1 Memiliki ayah dan ibu
2 YatimPiatu 3 Yatim-Piatu
4 Tidak tahu
16. Tingkat pendidikan orangtua anak jalanan yaitu pendidikan terakhir yang
dilalui oleh orangtua anak jalanan. Dikategorikan:
1 Tidak Sekolah TS 2 SD dan sederajat
3 SLTP dan sederajat 4 SLTA dan sederajat
5 Perguruan Tinggi 6 Tidak Tahu
17. Tempat tinggal adalah dengan siapa mereka tinggal. Kategorinya adalah:
1 Bersama orang tua kandung 2 Bersama orang tua asuh angkat
3 Bersama saudara 4 Bersama teman sekelompok
5 Menggelandang di jalanan
18. Jenis kekerasan adalah segala bentuk bahaya yang terdapat di jalanan baik
berupa tindakan yang tidak menyenangkan dari orang lain maupun kecelakaan lalu lintas. Jenis kekerasan yang diterima oleh anak jalanan berdasarkan hasil
survei di lapangan dikategorikan sebagai berikut. 1 Kecelakaan lalu lintas seperti tersrempet dan atau jatuh dari kendaraan
mobilkereta api 2 Kekrasan ekonomi seperti dipalak oleh ”preman” atau orang yang lebih
tua 3 Kekrasan fisik seperti dipukul, ditampar oleh orang lain preman atau
oleh teman sebaya
4 Pelecehan seksual seperti dicolek dan di ”suit-suitin” bagi anak jalanan perempuan
19. Kondisi kerja adalah suatu keadaan dan sifat pekerjaan yang anak jalanan
miliki sekarang. Kondisi kerja akan dilihat dengan menggunakan metode skala perbedaan semantik yang berisikan karakteristik bipolar dua kutub dari
suatu pekerjaan. Kategorinya ialah sebagai berikut: 1 Menyedihkan - Menyenangkan
2 Keterpaksaan - Kemauan sendiri 3 Penuh resiko - Aman
4 Melelahkan - Ringan 5 Tidak mencukupi - Mencukupi kebutuhan
6 Pekerjaan rendah - Setara dengan pekerjaan lain Selanjutnya, diantara dua kutub ini akan diberi skor nilai antara 1-5,
dimana setiap responden harus memberikan penilaian dengan menggunakan rentangan skor tersebut. Jika skor yang diberikan semakin ke kiri mendekati
angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja anak jalanan sangat negatif, dan sebaliknya jika skor yang diberikan semakin ke kanan atau
mendekati angka 5 maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja anak jalanan sangat posisif.
20. Kebijakan pemerintah adalah segala peraturan yang mengatur mengenai
keberadaan anak jalanan. Variabel akan dilihat secara kualitatif dan akan dijelaskan pada dimensi-dimensi representasi sosial.
21. Representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan adalah sejumlah
image, opini, penilaian, dan keyakinan umum mengenai kerja yang ada pada anak jalanan. Dalam representasi sosial terdapat empat elemen yaittu
informasi, keyakinan, pendapat dan sikap yang dijelaskan sebagai berikut: 1 Informasi adalah segala pengetahuan yang miliki anak jalanan mengenai
kerja 2 Keyakinan adalah suatu hal yang dipercaya mengenai kerja bagi anak
jalanan 3 Pendapat adalah suatu hasil pemikiran mengenai kerja yang
dikomunikasikan kepada anak jalanan lainnya 4 Sikap adalah kecenderungan respon suka atau tidak suka pada kerja yang
hasil akhirnya bisa posistif atau negatif. Penyusunan instrumen untuk melihat representasi sosial tentang kerja
pada anak jalanan melalui beberapa tahap. Pada tahap pertama yaitu yahap pada pra-survei diperoleh 9 kelompok representasi sosial tentang kerja seperti
untuk kehidupan, cari kebebasan, cari pengalaman, cari hiburan, cari teman, bantu orangtua, cari uang, untuk makan, dan untuk sekolah. Mengacu pada
hasil studi Abric 1976 bahwa pengelompokkan representasi sosial tentang kerja harus kelipatan tiga. Mengenai representasi sosial tentang kerja pada
anak jalanan dijelaskan sebagai berikut: 1 Untuk kehidupan yaitu bekerja direpresentasikan sebagai alat untuk bisa
bertahan hidup
2 Cari kebebasan yaitu bekerja direpresentasikan untuk memperoleh kemerdekaan terhadap tindakan apa yang akan diambil, dan bisa mandiri.
3 Cari pengalaman yaitu bekerja direpresentasikan untuk memperoleh wawasan, menambah pengetahuan tentang kehidupan, dan mengetahui
informasi tentang kehidupan jalananan. 4 Cari hiburan yaitu bekerja direpresentasikan untuk menghilangkan sters,
mencari hiburan dan cuci mata,tidak bosan, mencari ketenangan dan memperoleh kesenangan.
5 Cari teman yaitu bekerja direpresentasikan sebagai wadah untuk mencari sahabat, cari pergaulan, cari persahabatan, kenal banyak orang dan cari
pacar. 6 Bantu orangtua yaitu bekerja direpresentasikan untuk memberi uang kepada
orangtua, menambah penghasilan keluarga, dan untuk membantu membeli obat adik.
7 Cari uang yaitu bekerja direpresentasikan untuk memperoleh atau menghasilkan uang.
8 Untuk makan yaitu bekerja direpresentasikan untuk bisa membeli makanan untuk dimakan sendiri dan anggota keluarga lainnya.
9 Untuk sekolah yaitu bekerja direpresentasikan sebagai alat agar bisa melanjutkan pendidikan formal, bisa membeli buku sekolah dan peralatan
tulis, bisa membayar sekolah dan bisa menyekolahkan adik. Dari 9 kelompok representasi tentang kerja pada anak jalanan di atas,
berdasarkan sifatnya dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu netral, positif dan
negatif. Representasi sosial tentang kerja yang bersifat netral artinya makna kerja tersebut dimiliki oleh semua orang, seperti untuk kehidupan.
Representasi sosial tentang kerja kerja positif artinya bekerja untuk memenuhi kepentingan pribadi, tidak ada beban dalam menjalankannya, seperti cari
kebebasan, cari pengalaman, cari hiburan, dan cari teman. Representasi sosial tentang kerja bersifat negatif artinya bekerja bukan hanya untuk memenuhi
kepentingan pribadi tetapi juga orang lain, serta bekerja merupakan suatu tanggungjawab didalam kehidupan seperti bantu orangtua, cari uang, untuk
makan, dan untuk sekolah. Selanjutnya, untuk mengetahui representasi sosial tentang kerja pada
anak jalanan, Abric 1976 merumuskan sebagai berikut: responden diminta untuk memilih tiga kata yang sesuai dengan representasi sosial tentang kerja
pada anak jalanan dan diberi kode 3, 3 kata lainnya yang dirasakan paling tidak mewakili makna kerja bagi anak jalanan, dan 3 kata terakhir dianggap
netral dan diberi kode 2. Untuk mengetahui representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan dilihat dari Jumlah kumulatif dari masing-masing item.
Dikategorikan sebagai berikut: 1 Central core: dipilih berdasarkan jumlah tertinggi pertama dari representasi
sosial tentang kerja pada anak jalanan yang diberi skor 3 2 Peripheral core: melihat representasi sosial tentang kerja yang diberi skor 2
Terakhir, central core dan pheriperal core dijadikan dasar untuk pengelompokkan representasi sosial tentang kerja pada anak jalanan.
22. Perilaku kerja adalah segala aktivitas yang dapat menghasilkan uang. Dalam
perilaku kerja akan dilihat dari jam kerja, lama bekerja, lokasi kerja, jenis pekerjaan, dan tipe kelompok kerja.
23. Jam kerja adalah waktu dimana anak jalanan melakukan kegiatan mencari
uang. Dikategorikan: 1 Pagi: 07.00 – 11.00 WIB
2 Siang: 11.01 – 15.00 WIB 3 Sore: 15.00 WIB
24. Lama bekerja adalah jumlah waktu yang digunakan oleh anak jalanan untuk
bekerja Tidak termasuk waktu bermain dan rekreasi. Dikategorikan: 1 5 jam
2 ≥ 5 jam
25. Lokasi kerja adalah tempat dimana anak jalanan bekerja. Pada penelitian
lokasi penelitian dibatasi yaitu di Stasiun Kereta Api Bogor dan Terminal Baranangsiang. Berdaasrkan hasil survei lokasi kerja anak jalanan
dikategorikan sebagai berikut. 1 Stasiun kereta api: di dalam gerbong dan wilayah stasiun
2 Terminal Baranangsiang: terminal bus, angkutan umum, lampu merah traffic light
26. Jenis pekerjaan anak jalanan adalah cara-cara yang dilakukan oleh anak
jalanan untuk mendapatkan uang. Dikategorikan: 1 Bidang jasa seperti kuli panggul dan menyapu kereta
2 Berdagang seperti pedagang koran atau majalah, pedagang asongan dan penjual makanan ringan
3 Pengamen 4 Pengemis
5 Pemulung
27. Tipe kelompok kerja adalah apakah anak jalanan bekerja berkelompok atau
tidak. Kategorinya adalah: 1 Tidak tentu, kadang sendiri dan kadang berkelompok
2 Selalu sendiri 3 Selalu berdua
4 Selalau berkelompok lebih dari dua orang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Terminal Baranangsiang dan Stasiun Kereta Api Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan tempat ini didasarkan wilayah
yang strategis bagi anak jalanan untuk mencari uang karena merupakan salah satu tempat keramaian sehingga di daerah ini akan sangat banyak terdapat anak jalanan.
Selain itu, pada daerah ini banyak terdapat variasi jenis pekerjaan yang dilakukan oleh anak jalanan mulai dari pengamen, pengemis, tukang sapu, pemulung, pedagang
asongan, penjual koran, dan lainnya. Diharapkan dari perbedaan jenis pekerjaan akan terdapat perbedaan karakteristik anak jalanan. Perbedaan karakteristik nantinya akan
menghasilkan makna kerja yang berbeda pula, sehingga sangat mendukung atas kebutuhan data yang dibutuhkan pada penggalian makna kerja pada anak jalanan.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2009. Pengolahan data dan hasil penulisan laporan selanjutnya dilakukan pada bulan bulan Mei – Juni 2009.
3.2 Teknik Pemilihan Responden
Populasi dari penelitian ini adalah anak jalanan yang berada di Terminal Baranangsiang, Stasiun Kerta Api Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah
responden yang diambil adalah 60 orang. Responden sejumlah 60 orang diambil dengan menggunakan teknik incidental sampling dengan pertimbangan bahwa pada
waktu penelitian anak jalanan yang dijadikan responden adalah anak yang berada di daerah tersebut dan sedang melakukan kegiatan mencari uang di jalanan. Untuk
memperoleh informasi yang lebih lengkap akan dipilih reponden untuk dijadikan informan. Informan dipilih tiga anak jalanan yang mewakili ke tiga tipe representasi
sosial tentang kerja.
3.3 Teknik Pengumpulan Data