VI. EVALUASI SIMULASI KEBIJAKAN DOMESTIK DAN PERUBAHAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP
KINERJA PERDAGANGAN JAGUNG
6.1. Validasi Model
Validasi model digunakan untuk mengetahui apakah model cukup valid untuk dilakukan simulasi alternatif kebijakan atau tidak layak dengan tujuan untuk
menganalisis sejauh mana model tersebut dapat mewakili dunia nyata. Kriteria statistik untuk validasi nilai pendugaan model ekonometrika menggunakan
beberapa indikator diantaranya adalah Root Means Squares Percent Error RMSPE
untuk mengukur seberapa dekat nilai masing-masing peubah endogen hasil pendugaan mengikuti nilai data aktualnya selama periode pengamatan.
Selain RMSPE digunakan: 1 statistika proporsi bias UM yang mengindikasikan error sistematis dimana nilai yang diinginkan adalah nol
sehingga jika nilainya lebih besar dari 0.2 mengindikasikan adanya bias sistematik, 2 proporsi regresi UR, 3 proporsi distribusi UD yang idealnya
mendekati satu, 4 proporsi varian US yang idealnya mendekati nol, yang mengindikasikan kemampuan model untuk menggantikan variasi dari variabel
dependen, jika nilainya nol maka mengindikasikan model secara tepat menggantikan variasi dari variabel dependen, 5 proporsi kovarian UC yang
mengukur random error dimana jika nilainya satu maka mengindikasikan error simulasi adalah berfluktuasi karena random, dan 6 Theils Inequality Coeficient
U yang idealnya mendekati nol karena jika nilainya satu maka model dikatakan naif. Validasi model kinerja perdagangan jagung dilakukan dengan simulasi dasar
untuk periode sampel pengamatan tahun 1993-2006 sesuai dengan waktu keikutsertaan Indonesia dalam AFTA.
Hasil validasi model kinerja perdagangan jagung disajikan pada Tabel 14. Dari 13 persamaan, terdapat delapan persamaan 62 persen yang memiliki nilai
RMSPE di bawah 30 persen. Artinya nilai prediksi masih dapat mengikuti kecenderungan data historisnya dengan baik. Hal ini juga terjadi jika dilihat pada
kriteria berdasarkan nilai U Theil dimana persamaan yang memiliki nilai RMSPE lebih dari seratus persen memiliki kecenderungan nilai U Theil yang tinggi.
Namun secara umum terdapat sepuluh persamaan 77 persen memiliki nilai U Theil di bawah 0.3 sehingga dapat diartikan simulasi model mengikuti data
aktualnya dengan baik.
Tabel 14. Hasil Validasi Model Kinerja Perdagangan Jagung
No Peubah
Notasi RMSPE Bias
UM Reg
UR Dist
UD Var
US Covar
UC U
1 Luas areal jagung
LAJ 7.126
0.01 0.12
0.87 0.08
0.91 0.036
2 Produktivitas jagung PRJ
6.324 0.64
0.13 0.24
0.16 0.21
0.027 3
Produksi jagung QJ
9.205 0.24
0.02 0.74
0.00 0.76
0.041 4
Penawaran jagung QS
7.441 0.10
0.01 0.89
0.09 0.81
0.034 5
Permintaan oleh industri pakan
ternak DPT
18.558 0.03
0.10 0.87
0.41 0.56
0.065 6
Permintaan untuk konsumsi langsung
DKL 54.991
0.06 0.84
0.10 0.22
0.72 0.229
7 Permintaan oleh
industri pangan DIP
28.333 0.49
0.26 0.25
0.14 0.37
0.131 8
Permintaan jagung QD
18.784 0.64
0.14 0.23
0.07 0.30
0.089 9
Impor dari Amerika MUS 2 640.300
0.00 0.09
0.91 0.34
0.66 0.477
10 Impor dari ASEAN
MAT 4 996.600
0.93 0.04
0.01 0.00
0.07 0.956
11 Impor jagung
MJ 87.930
0.70 0.05
0.26 0.01
0.29 0.439
12 Ekspor jagung
XJ 204.900
0.09 0.00
0.91 0.07
0.83 0.216
13 Harga jagung
domestik HJR
13.032 0.06
0.09 0.84
0.24 0.70
0.072
Sementara itu berdasarkan nilai persentase-persentase komponen dari nilai statistik U diantaranya adalah UM memperlihatkan bahwa proporsi bias pada
delapan persamaan 62 persen memiliki nilai di bawah 0.2 sehingga mengindikasikan tidak ada bias sistematik. Sedangkan jika dilihat dari proporsi
regresi terdapat 12 persamaan 92 persen yang memiliki nilai UR lebih kecil dari 0.3 dan jika proporsi distribusinya terdapat tujuh persamaan 54 persen yang
memiliki UD lebih dari 0.7. Sementara jika dilihat dari nilai US terdapat sebelas persamaan 85 persen yang mempunyai nilai kurang dari 0.3 dan terdapat tujuh
persamaan 54 persen yang mempunyai UC lebih dari 0.6. Berdasarkan semua kriteria di atas maka dapat disimpulkan bahwa model cukup valid untuk dilakukan
simulasi.
6.2. Hasil dan Pembahasan Simulasi Model