menyebabkan transaksi yang telah dilakukan sebelum terjadi depresiasi tidak bisa dibatalkan, tetapi impor jagung dari ASEAN menurun. Depresiasi membawa
pengaruh ekspor jagung naik pesat karena harga jagung dunia yang dinilai dalam dolar Amerika terasa mahal sehingga memacu ekspor. Namun karena ekspor
Indonesia selama ini masih relatif kecil jadi kenaikan ekspor sebesar itu secara kuantitatif belum terlalu mencolok.
Depresiasi rupiah ternyata juga menaikkan harga jagung domestik karena Indonesia adalah small country yang mengikuti harga jagung dunia. Depresiasi
menyebabkan harga jagung dunia terasa mahal karena daya beli Indonesia turun. Kenaikan harga jagung domestik memicu petani untuk membudidayakan jagung
sehingga luas areal jagung naik dan produksi jagung nasional ikut naik. Namun produktivitas jagung turun karena harga input produksi diindikasikan naik dengan
adanya depresiasi rupiah. Kenaikan produksi jagung belum mampu meningkatkan penawaran jagung
nasional karena ekspor jagung naik tajam. Penurunan penawaran jagung yang memicu kenaikan harga jagung domestik menyebabkan permintaan jagung
nasional juga turun. Penurunan permintaan yang paling besar adalah permintaan jagung untuk konsumsi langsung yang lebih responsif dibandingkan dengan
permintaan jagung dari industri.
6.2.4. Dampak Penurunan Harga Jagung Dunia Sebesar 10 Persen
Dampak krisis global yang terjadi saat ini ternyata sangat berpengaruh terhadap permintaan komoditas dunia. Pengurangan konsumsi baik untuk
makanan, obat-obatan dan lain-lain ternyata cukup besar pengaruhnya terhadap penurunan kurva permintaan dunia sehingga menurunkan harga komoditi dunia
dan diprediksi akan terus turun untuk tahun depan karena krisis global belum akan membaik. Untuk itu simulasi penurunan harga jagung dunia perlu dilakukan
untuk melihat seberapa besar pengaruh penurunan harga jagung dunia tersebut terhadap kinerja perdagangan jagung Indonesia. Hasil simulasinya ditampilkan
pada Tabel 18.
Tabel 18. Perubahan Nilai Rata-Rata Simulasi Kebijakan Penurunan Harga Jagung Dunia Sebesar 10 Persen, Tahun 1993-2006
Perubahan Peubah
Nilai Dasar Nilai
Simulasi Kebijakan
Unit LAJ Luas Areal Jagung
3 386 791 3 386 152
-639 -0.019
PRJ Produktivitas Jagung 2.930
2.930 0.0002
0.007 QJ Produksi Jagung
9 952 254 9 951 086
-1 168 -0.012
QS Penawaran Jagung 10 222 150
10 223 438 1 288
0.013 DPT Permintaan oleh Industri Pakan Ternak
2 567 960 2 568 491
531 0.021
DKL Permintaan untuk Konsumsi Langsung 913 415
915 492 2 077
0.227 DIP Permintaan oleh Industri Pangan
7 675 683 7 690 324
14 641 0.191
QD Permintaan Jagung 11 157 057
11 174 308 17 251
0.155 MUS Impor Jagung dari Amerika Serikat
220 970 219 876
-1 094 -0.495
MAT Impor Jagung dari ASEAN -511 390
-510 996 394
-0.077 MJ Impor Jagung
379 930 379 229
-701 -0.185
XJ Ekspor Jagung 110 034
106 878 -3 156
-2.868 HJR Harga Jagung Domestik
12 028.9 12 018.1
-10.8 -0.090
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa penurunan harga jagung dunia sebesar 10 persen ikut menurunkan harga jagung domestik yang selalu mengikuti
perubahan harga dunia. Penurunan harga jagung domestik ini membawa pengaruh menurunnya luas areal jagung dalam negeri sehingga terjadi penurunan produksi
meskipun produktivitas jagung masih naik. Hal ini disebabkan karena penurunan harga jagung juga berdampak pada penurunan minat petani untuk menanam
jagung. Dampak penurunan harga jagung dunia menyebabkan impor jagung secara
keseluruhan juga turun. Penurunan permintaan jagung karena melemahnya daya
beli di tengah lesunya perdagangan dunia menyebabkan impor jagung ikut turun. Ekspor jagung juga turun karena produksi dalam negeri yang turun tersebut dan
lesunya perdagangan dunia.
6.2.5. Dampak Kenaikan Populasi Ternak Sebesar 10 Persen