Presisi PARAMETER UJI TERVALIDASI

21

4.2.2 Presisi

Karakteristik kinerja metode yang ditentukan selanjutnya adalah presisi. Presisi adalah tingkat kesamaan antara hasil uji individual ketika metode tersebut diterapkan secara berulang sampai dengan penggandaan sampling dari suatu sampel yang homogen. Presisi dari suatu metode biasanya ditunjukkan dengan relative standard deviation RSD dari suatu seri pengukuran Sac-Singlas 2002. Gambar 7. Presisi metode, dinyatakan sebagai nilai relative standard deviation RSD pada tiap tingkatan inokulum dengan perhitungan mengacu pada metode SNI 25-250 kolonicawan, n = 5 Gambar 7 menunjukkan nilai RSD pada tiap tingkatan inokulum dengan perhitungan mengacu pada metode SNI 25-250 kolonicawan. Sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 7 diketahui bahwa nilai RSD kedua metode, baik yang diinkubasi dengan kondisi aerob maupun anaerob kurang dari 2.50. Dari keempat tingkatan inokulum yang dianalisis terlihat tiga di antaranya memiliki nilai RSD yang lebih kecil untuk inkubasi yang dilakukan secara anaerob. Hal ini berarti pada inkubasi secara anaerob memiliki presisi yang lebih baik daripada ketika cawan diinkubasi secara aerob. Gambar 8. Presisi metode, dinyatakan sebagai nilai relative standard deviation RSD pada tiap tingkatan inokulum dengan perhitungan mengacu pada metode ISO 15-300 kolonicawan, n = 5 2.47 1.9 1.07 0.74 2.09 1.31 1.38 0.44 0.5 1 1.5 2 2.5 3 10² 10 ⁴ 10 ⁶ 10 ⁸ Jumlah inokulum cfumL SNI aerob ISO anaerob 2.75 2.13 0.84 1.31 3.03 1.71 1.26 0.61 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 10² 10 ⁴ 10 ⁶ 10 ⁸ Jumlah inokulum cfumL SNI aerob ISO anaerob 22 Nilai RSD tiap tingkatan inokulum dengan perhitungan berdasarkan metode ISO terlihat pada Gambar 8. Nilai RSD dari masing-masing tingkatan tidak terlihat adanya kecenderungan lebih tinggi ataupun rendah. Cawan yang diinkubasi secara anaerob dihasilkan RSD yang cenderung lebih tinggi yaitu pada inokulum 10 2 cfumL. Hal ini disebabkan jumlah koloni yang masuk ke dalam kisaran perhitungan lebih tinggi yaitu 15 sampai 300 koloni, sehingga data menjadi lebih bervariasi. Selain dilakukan perhitungan RSD pada masing-masing tingkatan inokulum juga dilakukan perhitungan nilai RSD total untuk tiap metode. Berdasarkan hasil penghitungan RSD total untuk metode SNI 2981-2009 inkubasi aerob diperoleh nilai RSD sebesar 1.58 SNI dan 1.88 ISO. Untuk metode ISO 7889-2003 inkubasi anaerob diperoleh RSD sebesar 1.39 SNI dan 1.97 ISO. Menurut Sac-Singlas 2002 nilai RSD yang melebihi 0.1 atau 10 menunjukkan adanya masalah atau kesulitan tertentu atau dengan arti lain metode tersebut tidak dapat diterapkan. Dari hasil perhitungan RSD kedua metode diperoleh nilai jauh lebih kecil dibandingkan ketentuan maka metode ini masih memenuhi persyaratan. Presisi yang diperoleh pada penelitian ini adalah presisi yang diukur dari tingkat repitabilitas. Selain dapat diukur dari tingkat repitabilitas, presisi juga dapat diukur dari tingkat reproduksibilitas dari metode analisis yang dilakukan pada kondisi normal Sac-Singlas 2002. Tingkat repitabilitas dinyatakan dalam RSD r dan tingkat reproduksibilitas dinyatakan dalam RSD R . Sebagaimana penelitian validasi metode penghitungan bakteri probiotik pada beberapa media MRSA yang dimodifikasi yang dilakukan oleh Leuschener et al. 2002 diperoleh nilai RSDr sebesar 1.2 sampai 3.4 dan RSD R sebesar 2.2 hingga 5.2. Apabila dibandingkan dengan nilai RSD yang diperoleh pada penelitian ini masih berada pada kisaran hampir yang sama dengan penelitian tersebut.

4.2.3 Linieritas