SUSU DAN PRODUK SUSU

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SUSU DAN PRODUK SUSU

Susu adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih. yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya BSN 1998. Susu merupakan bahan pangan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Kandungan gizi susu secara lengkap seperti yang ditampilkan pada Tabel 1. Susu mempunyai peranan yang strategis dalam kehidupan manusia karena mengandung komponen gizi yang lengkap serta kompleks. Tabel 1. Komposisi susu sapi segar No. Komponen Konsentrasi gliter 1. Lemak 37 Trigliserida 35.15-35.5 Digliserida 0.48-0.59 Asam lemak bebas 0.04-0.18 Total pospolipid 0.3-0.37 2. Protein 34 Casein 26 α S1 11.1 α S2 1.7 8.2 1.2 κ 3.7 Whey protein 0.7 α –lactalbumin 3.0 –lactoglobulin 0.3 serum albumin 0.6 Immunoglobulins 1.9 3. Non-Protein Nitrogen 1.9 4. Laktosa 45 5. Asam sitrat 1.75 6. Abu 7.0 7. Kalsium 1.25 8. Pospor 0.96 Sumber : Adams Moss 2008 Mikroorganisme yang terdapat dalam susu segar dapat berasal dari sapi ataupun alat pemerahan susu dan penanganannya. Dengan penanganan dan kondisi penyimpanan yang semestinya mikroba dalam susu umumya adalah bakteri gram positif. Susu segar yang disimpan dalam refrigerator dapat mengandung beberapa bakteri dari genus antara lain : Enterococcus, Lactococcus, 4 Streptococcus, Lactobacillus, Microbacterium, Oerskavia, Propionibacterium, Micrococcus, Proteus, Pseudomonas, Bacillus, Listeria, dan sedikitnya satu jenis bakteri koliform Jay 2000. Susu memiliki water activity a w yang tinggi, pH netral 6.4-6.6, dan nutrien yang tinggi yang membuat susu menjadi media yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba Adams dan Moss 2008. Kandungan nilai gizi yang tinggi pada susu merupakan media yang sangat disukai oleh mikroba untuk pertumbuhannya, sehingga apabila tidak dilakukan penanganan yang tepat susu akan mudah rusak oleh kehadiran mikroba. Untuk itu susu biasanya telah mengalami pengolahan seperti susu pasteurisasi, susu kental manis, susu UHT, susu fermentasi, maupun susu bubuk. Tabel 2, 3, dan 4 menunjukkan jumlah cemaran mikroba yang dipersyaratkan SNI untuk beberapa produk susu cair. Tabel 2. Persyaratan mutu mikrobiologi pada susu cair SNI 01-6366-2000 No Jenis cemaran mikroba Batas maksimum cemaran mikroba Susu segar Susu pasteurisasi Susu sterilUHT 1 Total Pate count cfumL 1 x 10 6 3 x 10 4 100.1 2 Coliform 20 ml 0.1 x 10 1 3 E. coli patogen 4 Enterococci 1 x 10 2 1 x 10 2 5 S. aureus cfumL 1 x 10 2 1 x 10 1 6 Clostridium sp. 7 Salmonella sp Negatif Negatif Negatif 8 Camphylobacter sp. 9 Listeria sp. Keterangan : : dalam satuan MPN gram atau ml : dalam satuan kualitatif Tabel 3. Persyaratan mutu mikrobiologi produk susu bubuk SNI 01-2970-2006 No Jenis Satuan Persyaratan Susu bubuk berlemak Susu bubuk rendah lemak Susu bubuk tanpa lemak 1 ALT Kolonig Maks. 5 x 10 4 Maks. 5 x 10 4 Maks. 5 x 10 4 2 Coliform APM Maks 10 Maks 10 Maks 10 3 E. coli Kolonig 3 3 3 4 Salmonella Koloni100gr Negatif Negatif Negatif 5 S. aureus Kolonig 1 x 10 2 1 x 10 2 1 x 10 2 Tabel 4. Persyaratan mutu mikrobiologi produk susu fermentasi SNI 2981-2009 No Kriteria uji Satuan Persayaratan Yogurt tanpa perlakuan panas setelah fermentasi Yogurt dengan perlakuan panas setelah fermentasi 1 Bakteri koliform APMg Maks 10 Maks 10 2 Salmonella - Negatif25 g Negatif25 g 3 L. monocytogenes - Negatif25 g Negatif25 g 4. Jumlah bakteri starter Kolonig Min. 10 7 - 5

2.2 BAKTERI ASAM LAKTAT