Persiapan sampel dan inokulasi kultur Penerapan metode uji tervalidasi untuk analisis bakteri asam laktat

13 Kultur dalam MRSB yang sudah diinkubasi selama 24 jam selama 37 o C kemudian diencerkan sampai 10 -8 . Selanjutnya dilakukan pemupukan pada tiga tingkat pengenceran tertinggi dengan media MRSA dengan kondisi aerob dan anaerob kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 3 hari. Hasil yang diperoleh dalam tahap ini akan menentukan tingkat pengenceran yang akan digunakan dalam tahap validasi.

3.4.3 Persiapan sampel dan inokulasi kultur

Tahap persiapan sampel dimulai dengan memasukkan sebanyak 50 mL contoh susu ke dalam erlenmeyer 100 mL steril dengan tutup aluminium. Selanjutnya dilakukan inokulasi kultur sehingga diperoleh konsentrasi sebesar 0, 10 2 , 10 4 , 10 6 , dan 10 8 cfumL dan diaduk hingga homogen. Masing-masing sampel selanjutnya diencerkan sehingga diperoleh cawan yang memenuhi ketentuan untuk dihitung. Pemupukan dilakukan pada tiga tingkat pengenceran tertinggi dan masing-masing dilakukan duplo. Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dapat ditentukan presisi, linieritas, dan relatif akurasi. Persiapan susu 50 mL Inokulasi inokulum 0, 10 2 , 10 4 , 10 6 , 10 8 cfumL Pemupukan pada 3 tingkat pengenceran tertinggi duplo Inkubasi aerob 35 ± 1 o C, 3 hari Inkubasi anaerob 37 ± 1 o C, 3 hari Hitung koloni Aturan BAM SNI : 25-250 kolonicawan Aturan ISO : 15-300 kolonicawan Gambar 1. Diagram alir penelitian penetuan linieritas, akurasi, dan presisi 14

3.4.4 Penerapan metode uji tervalidasi untuk analisis bakteri asam laktat

Kedua metode yang telah divalidasi selanjutnya digunakan untuk menghitung jumlah bakteri asam laktat dalam beberapa sampel susu. Jenis susu yang digunakan dalam verifikasi ini yaitu susu bubuk, susu cair steril, susu pasteurisasi, dan susu fermentasi. Analisis untuk sampel padat dan semipadat yaitu contoh diaduk secara merata dengan menggunakan sendok steril atau alat lain sebelum pengambilan contoh uji. Sebanyak 10 gram contoh secara aseptis dan masukkan ke dalam erlenmeyer yang telah berisi 90 mL larutan pengencer sehingga diperoleh pengenceran 1 :10. Homogenkan dengan stomacher selama ± 2 menit. Ini merupakan larutan dengan pengenceran 10 -1 . Kemudian dibuat dengan pengenceran 10 -2 . 10 -3 dan seterusnya sesuai kebutuhan dengan menggunakan larutan pengencer BPB. Untuk sampel cair, contoh diaduk secara merata dengan menggunakan sendok steril atau alat lain sebelum pengambilan contoh uji. Contoh yang diuji dimulai dari pengenceran 10 contoh tanpa pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan mengambil 10 mL contoh dan diencerkan dengan 90 mL larutan pengencer BPB. Kemudian dibuat seri pengenceran 10 -2 , 10 -3 dan seterusnya sesuai kebutuhan dengan menggunakan larutan pengencer BPB. Dari persiapan contoh, pipet 1 mL dari masing-masing pengenceran sesuai kebutuhan ke dalam cawan steril secara duplo. Tuangkan MRSA sebanyak 15 sampai 20 mL ke dalam cawan dan goyangkan cawan petri sedemikian sehingga campuran tersebar secara merata, biarkan sampai media memadat. Inkubasikan pada suhu 35 o C selama 3 hari pada posisi terbalik. Hitung koloni Aturan BAM SNI : 25-250 kolonicawan Aturan ISO : 15-300 kolonicawan Persiapan susu 50 mL Inokulasi inokulum 3, 30, 60 cfumL Pemupukan duplo Inkubasi aerob 35 ± 1 o C, 3 hari Inkubasi anaerob 37 ± 1 o C, 3 hari Gambar 2. Diagram alir penentuan limit deteksi dan limit kuantifikasi 15

3.5 PENGOLAHAN DATA