III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan LDITP Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Salah satu syarat sebagai laboratorium terakreditasi ialah implemetasi metode uji
yang sudah divalidasi sesuai dengan ketentuan pada ISOIEC 17025:2005 butir 5.4. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari hingga September 2012. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Mikrobiologi Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. IPB.
3.2 BAHAN DAN PERALATAN
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu sterilisasi UHT, susu bubuk, dan susu fermentasi komersil. Mikroba yang digunakan dalam validasi ini yaitu Lactobacillus bulgaricus
FNCC 004P koleksi Universitas Gadjah Mada. Media yang digunakan untuk pengujian adalah De Man Rogosa and Sharpe MRS agar OXOID dan MRSB. Larutan pengencer yang digunakan
adalah Butterfields Phosphate-Buffered Dilution Water BPB. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, pipet ukur 1 mL, 5 mL, dan
10 mL, pipet mikro, erlenmeyer, tabung reaksi, bunsen, vortex, inkubator 37±1
o
C, otoklaf, ovenalat sterilisasi kering, dan jar anaxomat MARK II MART
®
Microbiology BV.
3.3 METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini akan dilakukan validasi metode alternatif terhadap metode baku. Metode alternatif yang digunakan yaitu metode SNI 2981-2009 bagian pengujian bakteri kultur strarter yogurt.
sedangkan metode baku yang diacu adalah metode ISO 7889-2003E tentang penghitungan jumlah
kultur starter pada yogurt.
3.3.1 Metode alternatif SNI 2981-2009
Prinsip dari metode ini adalah pertumbuhan bakteri fakultatif anaerob setelah contoh diinkubasikan dalam pembenihan yang sesuai selama 3 hari pada suhu 35 °C dengan media
MRSA. Sebanyak 1 mL dari tiga tingkat pengenceran dimasukkan ke dalam cawan petri steril, sebanyak 12 mL sampai dengan 15 mL media MRSA yang masih cair dengan suhu 45 ± 1 °C
dituangkan ke dalam masing-masing cawan petri, kemudian semua cawan petri diinkunbasi dengan posisi terbalik ke dalam inkubator pada suhu 35 °C selama 3 hari. Pertumbuhan koloni
pada setiap cawan petri yang mengandung 25 koloni sampai dengan 250 koloni setelah 3 hari. Dalam metode ini untuk inkubasi dilakukan secara aerob.
12
3.3.2 Metode acuan ISO 7889:2003E
Pada metode ini terdapat dua prinsip pengujian jumlah bakteri kultur starter yogurt yaitu untuk Lactobacillus bulgaricus inkubasi dilakukan secara anaerob dengan media MRSA dan
Streptococcus thermophilus secara aerob dengan media M17. Pada penelitian ini hanya dilakukan validasi bakteri genus Lactobacillus sehingga pengujian akan dilakukan secara
anaerob dengan media MRSA. Sebanyak 1 mL dari tiga tingkat pengenceran tertinggi
dimasukkan ke dalam cawan petri steril. Sebanyak 12 mL sampai dengan 15 mL media MRSA yang masih cair dengan
suhu 45 ± 1 °C dituangkan ke dalam masing-masing cawan petri, kemudian semua cawan petri dimasukkan ke dalam suatu jar anaxomat dengan posisi terbalik. Jar anaerob yang telah
diperkaya dengan gas CO
2
kemudian diinkubasi ke dalam inkubator pada suhu 37 ± 1 °C selama 3 hari. Selanjutnya dilakukan pencatatan pertumbuhan koloni pada setiap cawan petri
yang mengandung 15 koloni sampai dengan 300 koloni setelah 3 hari.
3.4 PROSEDUR VALIDASI METODE