Pengendalian Kualitas Bahan Baku Pengendalian Produksi Hubungan dengan Pemasok

30

8. Tata Letak Fasilitas Produksi

Tata letak fasilitas produksi usaha jamur tiram yang diatur baik akan mengurangi biaya produksi secara total tidak hanya pada salah satu proses tetapi pada tiap proses produksi. Tata letak fasilitas produksi yang terencana dengan baik akan menentukan efisiensi dan menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan dalam kerja. Pada usaha jamur tiram Sari Sehat Multifarm bangunan terdiri dari ruang pengomposan, laboratorium, gudang, ruang pembuatan media tanam, ruang sterilisasi, ruang inokulasi, ruang inkubasi, dan kumbung untuk pertumbuhan jamur growing. Pembuatan ruangan dan penempatan fasilitas produksi telah disusun secara berurutan sehingga memudahkan pekerjaan.

9. Pengendalian Kualitas Bahan Baku

Pengendalian kualitas bahan baku akan mempengaruhi produk yang dihasilkan. Pengendalian kualitas bahan baku budidaya jamur tiram dilakukan untuk menghindari atau menekan penyebab hama dan penyakit selama budidaya jamur tiram, usaha pengontrolan harus dilakukan sedini mungkin secara menyeluruh dan terpadu. Pengendalian kualitas bahan baku antara lain : a. Bahan baku untuk substrat, khususnya serbuk gergaji kayu harus dipilih yang benar - benar baik, tidak terlalu lama dalam penyimpanan. Serbuk kayu yang digunakan dapat berasal dari semua kayu kecuali kayu pinus karena kayu ini mengandung getah resin yang menyebabkan jamur tidak bisa tumbuh. b. Penyiapan substrat untuk penanaman harus dilakukan sesuai ketentuan dalam susunan, waktu proses dan waktu sterilisasi. Kadar air yang dibutuhkan oleh substrat harus sesuai dengan ketentuan, tidak terlalu kering atau terlalu basah.

10. Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi dilakukan terhadap produksi bag log dan bibit. Pembuatan bag log dilakukan setiap hari pada enam hari kerja yaitu senin – sabtu dengan produksi 950 bag loghari. Sedangkan pembuatan bibit dilakukan empat hari kerja yaitu senin – kamis dengan produksi 200 botol bibithari. Dengan sistem pengendalian produksi ini perusahaan dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan perusahan sendiri maupun permintaan dari konsumen.

11. Hubungan dengan Pemasok

Kemitraan dengan pemasok dapat dilakukan dengan membuat hubungan kerja sama yang baik yang memuat ketentuan kualitas bahan baku, jumlah pasokan, frekuensi pasokan dan ketentuan harga. Adanya kemitraan ini pasokan bahan baku lebih terjamin sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Pemasok terdiri dari pemasok serbuk kayu, bekatul, dan kayu bakar yang berasal dari daerah Leuwiliang. Kesepakatan pegiriman untuk serbuk kayu yaitu satu minggu sekali, bekatul sebulan dua kali, dan kayu bakar satu minggu sekali. 31

12. Riset dan Pengembangan