31
12. Riset dan Pengembangan
Riset dan pengembangan dilakukan dengan menguji coba membudidayakan jenis jamur lain yaitu jamur kuping, namun riset ini tidak diterapkan karena pasar yang belum ada. Riset dan
pengembangan yang saat ini sedang dilakukan adalah pengolahan jamur tiram menjadi menjadi keripik dan nugget. Riset dan pengembangan ini diharapkan dapat diterapkan untuk
pengembangan usaha ke depannya.
13. Pemasaran
Pemasaran yaitu kemampuan dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Kemampuan pemasaran yang memadai akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk dapat lebih
tumbuh dan berkembang dengan pangsa pasar yang semakin besar. Pada saat ini kemampuan pemasaran perusahaan belum memadai. Pemasaran produk masih dilakukan secara pasif,
yaitu menunggu calon pembeli atau konsumen datang ke perusahaan. Konsumen produk jamur tiram yaitu pedagang yang datang setiap hari. Konsumen bibit dan bag log terdiri dari
para perusahaan kecil yang datang dari berbagai wilayah di Bogor dan sekitarnya. Konsumen bibit dan bag log langsung datang membeli, namun terdapat pula yang melakukan pemesanan
sebelumnya.
14. Kemampuan Persaingan
K
emampuan persaingan dalam hal ini adalah kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Kemampuan ini dipengaruhi faktor internal dan eksternal
perusahaan yang pada gilirannya sangat menentukan kemampulabaan perusahaan karena mempengaruhi harga, biaya, hasil investasi, dan lain-lain. Kemampuan ini akan semakin
meningkat ketika perusahaan mempunyai nilai tawar yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Pembentukan harga dipengaruhi oleh pasar. Dalam hal ini
harga dibentuk oleh pasar tengkulak. Pada saat ini perusahaan mampu bersaing dengan harga jamur Rp. 7.000kg dengan segmentasi pasar kecil, sedangkan daerah produksi jamur Cisarua
dan Ciawi bersaing dengan harga Rp 6.000kg karena tujuan pasarnya yaitu pasar induk Bogor.
B. ANALISIS PENGARUH ANTAR FAKTOR PENGEMBANGAN USAHA
Setelah dilakukan identifikasi faktor- faktor pengembangan usaha, selanjutnya dilakukan penilaian pengaruh antar faktor. Definisi masing-masing faktor dijadikan sebagai
pertimbanganacuan untuk menilai pengaruh antar faktor. Penilaian dilakukan oleh manajer jamur tiram yang mengetahui pengelolaan Sari Sehat Multifarm. Matriks hasil penilaian pengaruh
antar faktor dapat dilihat pada Tabel 6. Penilaian pengaruh langsung antar faktor oleh pakar diolah dengan perangkat lunak analisis prospektif yang divisualisasikan dalam diagram pengaruh
dan ketergantungan antar faktor yang dapat dilihat pada Gambar 20. Dari diagram tersebut diperoleh faktor-faktor kunci yang paling berpengaruh. Faktor-faktor kunci tersebut nantinya
digunakan untuk menyusun skenario-skenario pengembangan usaha di masa datang.
32
Penilaian : berarti
tidak ada pengaruh langsung 1
pengaruhnya sangat kuat 2
pengaruhnya sedang 3
pengaruhnya kecil
Tabel 6. Hasil Analisis Pengaruh Langsung Antar Faktor Pengembangan Usaha
Terhadap Dari
Kemampuan SDM
Kemampuan Permodalan
Kemampuan Manajemen
Keuangan Produktivitas
Kondisi Peralatan
Produksi Proses
Produksi Tata
Letak Fasilitas
Produksi Pengendalian
Kualitas Bahan Baku
Pengendalian Produksi
Hubungan dengan
Pemasok Riset dan
Pengembangan Kemampuan
Teknologi Pemasaran
Kemampuan
Persaingan
Kemampuan SDM 1
3 3
3 2
1 3
1 1
Kemampuan Permodalan 2
2 3
1 1
3 1
Kemampuan Manajemen Keuangan
1 2
2 2
Produktivitas 1
3 3
2 1
1 1
Kondisi Peralatan Produksi 3
2 3
3 1
1 Proses Produksi
3 3
3 2
1 Tata Letak Fasilitas Produksi
1 3
Pengendalian Kualitas Bahan Baku 1
1 3
2 Pengendalian Produksi
1 2
1 1
Hubungan dengan Pemasok 1
1 Riset dan Pengembangan
2 3
2 3
Kemampuan Teknologi 2
1 1
1 Pemasaran
Kemampuan Persaingan 1
32
33
Gambar 20. Diagram pengaruh dan ketergantungan antar faktor pengembangan usaha
kemampuan SDM kemampuan permodalan
kemampuan manajemen keuangan
produktivitas kondisi perlatan produksi
proses produksi tata letak fasilitas produksi
pengendalian kualitas bahan baku
pengendalian produksi hub dg pemasok
riset dan pengembangan kemampuan teknologi
pemasaran kemampuan persaingan
- 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00
- 0,50
1,00 1,50
2,00 P
en gar
u h
Ketergantungan
33
34
Pada kuadran kiri atas kuaran I merupakan faktor yang memberikan pengaruh tinggi terhadap kinerja sistem dengan ketergantungan yang rendah terhadap keterkaitan antar faktor.
Faktor-faktor yang terdapat dalam kuadran ini digunakan sebagai faktor penentu di dalam sistem yang dikaji. Faktor tersebut adalah kemampuan permodalan, faktor ini mempunyai pengaruh
sangat kuat terhadap pengembangan usaha dan bersifat tidak terlalu dipengaruhi oleh faktor- faktor lainnya dalam sistem independent variable. Kemampuan permodalan merupakan faktor
utama yang dominan mempengaruhi pengembangan usaha dan dapat dikontrol secara internal. Jika ditinjau dari definisi faktor, kemampuan permodalan merupakan kemampuan perusahaan
untuk menggali dana dalam rangka menjalankan usahanya. Dalam hal ini kemampuan permodalan sangat berpengaruh yaitu menjadi faktor penentu pada pengembangan usaha Sari
Sehat Multifarm sehingga perlu ditingkatkan. Faktor-faktor yang terdapat pada kuadran kanan atas kuadran II merupakan kelompok
faktor yang memberikan pengaruh tinggi terhadap kinerja sistem namun memiliki ketergantungan antar faktor yang tinggi pula sehingga digunakan sebagai penghubung stakes dalam sistem.
Faktor-faktor pada kuadran ini mencakup kemampuan manajemen keuangan, produktivitas, kemampuan SDM, dan kondisi peralatan produksi. Kemampuan manajemen keuangan yang
efektif dan efisien yaitu pengelolaan keuangan yang rinci dan terstruktur mempermudah perusahaan mengetahui perputaran kas dan melihat kondisi keuangan yang akan mendukung
pengembangan usaha. Faktor produktivitas dapat menggambarkan keberhasilan proses produksi, peningkatan faktor ini akan mendorong pengembangan usaha. Kemampuan SDM yang memadai
akan mempengaruhi bagaimana keseluruhan kegiatan operasional dan produksi dapat berjalan baik. Faktor kondisi peralatan produksi yang baik dan mencukupi akan mendukung
keberlangsungan proses produksi yang mendorong keberhasilan pengembangan usaha. Kuadran kanan bawah kuadran III memiliki pengaruh rendah terhadap kinerja sistem
dan ketergantungan yang tinggi terhadap keterkaitan antar faktor sehingga menjadi output dalam sistem. Faktor yang tecakup pada kuadran ini adalah faktor proses produksi dan tata letak fasilitas
produksi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor output yang diharapkan dari pengembangan usaha jamur tiram pada Sari Sehat Multifarm adalah proses produksi dan tata letak fasilitas
produksi yang efektif dan efisien sehingga produktivitas dapat meningkat. Kedua faktor output ini dipengaruhi oleh faktor kunci yang mempengaruhi pengembangan usaha yaitu faktor-faktor yang
terdapat pada kuadran I dan II. Kuadran kiri bawah kuadran IV mempunyai pengaruh rendah terhadap kinerja sistem
dan ketergantungan rendah terhadap keterkaitan antar faktor. Faktor – faktor yang tercakup pada
kuadran ini adalah pengendalian kualitas bahan baku, riset dan pengembangan, kemampuan persaingan, hubungan dengan pemasok, pemasaran, kemampuan teknologi, dan pengendalian
produksi. Faktor-faktor ini dapat dikeluarkan dari sistem karena tidak mempunyai pengaruh dan tidak tergantung terhadap sistem unused.
Faktor – faktor yang tercakup pada kuaran I dan kuadran II merupakan faktor kunci yang
paling berpengaruh terhadap pengembangan usaha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat lima faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan usaha jamur tiram pada Sari
Sehat Multifarm. Faktor-faktor tersebut yaitu : 1 kemampuan permodalan, 2 kemampuan manajemen keuangan, 3 produktivitas, 4 kemampan SDM, dan 5 kondisi peralatan produksi.
Pengembangan usaha Sari Sehat Multifarm akan terwujud dengan adanya proses produksi dan tata letak fasilitas produksi yang efektif dan efisien yang dipicu oleh lima faktor kunci
pengembangan usaha. Selanjutnya akan disusun skenario pengembangan usaha dari lima faktor kunci tersebut.
35
C. PENYUSUNAN SKENARIO PENGEMBANGAN USAHA