3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. GAMBARAN UMUM JAMUR
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambil
zat-zat makanan seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari organisme lain. Di alam, zat-zat nutrisi tersebut biasanya telah tersedia dari proses pelapukan oleh aktivitas
mikroorganisme Parjimo dan Andoko, 2007. Menurut Pasaribu 2002, jamur yang dalam bahasa daerah Sunda dikenal dengan sebutan supa merupakan golongan cendawan makroskopis.
Jamur hidup diantara jasad biotik atau mati abiotik, dengan sifat hidup heterotrop organisme yang hidupnya tergantung dari organisme lain dan saprofit tidak diperlukan lagi atau sampah.
Baik jamur tingkat rendah maupun jamur tingkat tinggi tubuhnya mempunyai ciri khas yaitu berupa benang tunggal bercabang-cabang yang disebut miselium atau berupa kumpulan
benang yang padat menjadi satu, hidupnya heterotrop. Tubuh jamur dapat berupa sel-sel yang lepas satu sama lain atau berupa beberapa sel yang bergandengan dan dapat berupa benang.
Sehelai benang itu disebut ”hifa”. Hifa jamur ada yang bersekat-sekat Tarigan, 1998. Beberapa contoh jamur pangan antara lain adalah jamur tiram, jamur merang, jamur
shiitake, dan jamur kuping, dan yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah jamur tiram. Ciri-ciri umum dan karakteristik jamur pangan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik Umum Beberapa Jenis Jamur Konsumsi Jenis
Nama lain
Nama Ilmiah Bentuk
Khasiat Jamur
Tiram Hiratake
Pleurotus sp. Bentuk tudung
mirip kulit kerang Mencegah penyakit
hipertensi dan serangan jantung
Jamur Merang
- Volvariella
volvaceae Memiliki cawan dan
hidup pada tumpukan merang
Cocok dikonsumsi oleh orang dengan program diet
Jamur Shiitake
Jamur Payung
Lentinus edodes
Menyerupai payung dan berwarna
kecoklatan 1. Mengurangi kolesterol
2. Memperbaiki sirkulasi darah
Jamur Kuping
- Auricularia
Menyerupai daun telinga, warna
coklat muda kemerahan
Dapat menetralkan racun
Sumber : Redaksi Agromedia 2002.
B. JAMUR TIRAM