12
keuangan yang sederhana, dan peralatan produksi kurang alat sterilisasi autoclave. Pengambilan data dilakukan mulai bulan Juli hingga bulan Agustus 2010.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuisioner, observasi di lapangan, dan wawancara dengan pakar. Pakar
penelitian yaitu stakeholder yang mewakili dan mempunyai pengetahuan komprehensif tentang pengelolaan Sari Sehat Multifarm, dalam hal ini adalah manajer jamur tiram. Data sekunder
diperoleh dari studi pustaka dalam rangka memperoleh landasan teoritis dan data penunjang yang berkaitan dengan materi penelitian. Data-data penunjang lainnya diperoleh dari laporan hasil
penelitian terkait, internet, dan sebagainya.
D. METODE PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Metode pengolahan dan analisis data menggunakan analisis strategi pengembangan usaha yaitu metode analisis prospektif. Menurut Hardjomidjojo 2002, analisis prospektif
digunakan untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Analisis prospektif tidak sama dengan peramalan karena dari analisis prospektif dapat diprediksi
alternatif-alternatif yang akan terjadi di masa yang akan datang, baik yang bersifat positif diinginkan maupun yang negatif tidak diinginkan. Kegunaan analisis prospektif adalah untuk
mempersiapkan tindakan strategis yang perlu dilakukan dan melihat apakah perubahan dibutuhkan di masa depan. Analisis prospektif merupakan pengembangan dari metoda Delphi
yang menggunakan pendapat kelompok pakar yang memahami persoalan dengan benar untuk pengambilan keputusan dan strategi kebijakan.
Tahapan analisis prospektif pada penelitian ini adalah sebagai berikut Hardjomidjojo, 2002 :
1. Menentukan tujuan sistem yang dikaji. Tujuan sistem yang dikaji perlu spesifik dan dimengerti oleh semua pakar yang akan diminta pendapatnya. Hal ini dilakukan agar pakar
mengerti ruang lingkup kajian dan penyamaan pandangan tentang sistem yang dikaji. Tujuan sistem yang dikaji adalah pengembangan usaha jamur tiram pada Sari Sehat Multifarm.
2. Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan tersebut yang biasanya merupakan kebutuhan stakeholders sistem yang dikaji. Berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai, pakar diminta mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan tersebut. Untuk kajian ini yang perlu diidentifikasi adalah faktor-faktor yang
berpengaruh pada pengembangan usaha Sari Sehat Multifarm. 3. Penilaian pengaruh langsung antar faktor. Semua faktor yang teridentifikasi akan dinilai
pengaruh langsung antar faktor, dengan pedoman penilaian sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Pedoman Penilaian Analisis Prospektif Skor
Pengaruh Tidak ada pengaruh
1 Berpengaruh kecil
2 Berpengaruh sedang
3 Berpengaruh sangat kuat
13
Langkah-langkah : 1. Matriks hasil penilaian pengaruh langsung diinputkan pada software analisis prospektif.
2. Hasil penilaian yang beragam tersebut dinormalisasi, sehingga tiap faktor mempunyai nilai pengaruh pengembangan usaha dan mempunyai nilai ketergantungan terhadap
keterkaitan antar faktor. 3. Nilai yang telah dinormalisasi tersebut diplotkan pada diagram pengaruh faktor terhadap
sistem dan ketergantungan terhadap keterkaitan antar faktor, sehingga tiap faktor tersebar pada empat kuadran.
Hasil matriks gabungan dari pendapat pakar diolah dengan perangkat lunak analisis prospektif menggunakan teknik statistik untuk menghitung pengaruh langsung global,
ketergantungan global, kekuatan global dan kekuatan global tertimbang. Hasil perhitungan divisualisasikan dalam diagram pengaruh dan ketergantungan antar faktor pada Gambar 3.
Kuadran kiri atas kuadran I merupakan faktor yang memberikan pengaruh tinggi terhadap kinerja sistem dengan ketergantungan yang rendah terhadap keterkaitan antar faktor.
Kuadran kanan atas kuadran II merupakan kelompok faktor yang memberikan pengaruh dan ketergantungan yang tinggi. Kuadran kanan bawah kuaran III memiliki pengaruh
rendah terhadap kinerja sistem dan ketergantungan yang tinggi terhadap keterkaitan antar faktor sehingga menjadi output dalam sistem. Kuadran kiri bawah kuadran IV mempunyai
pengaruh rendah terhadap kinerja sistem dan ketergantungan juga rendah terhadap keterkaitan antar faktor. Untuk kajian ini semua faktor yang telah diidentifikasi harus
diperbandingkan dengan pedoman penilaian pada Tabel 4. Analisis dilakukan dengan menggunakan software analisis prospektif.
Pengaruh
Ketergantungan Gambar 3. Diagram pengaruh dan ketergantungan sistem
Hardjomidjojo, 2002. 4. Penyusunan keadaan yang mungkin terjadi state pada faktor. Berdasarkan faktor dominan
yang diperoleh pada tahap 3, disusun keadaan yang mungkin terjadi di masa depan. Setiap faktor boleh memiliki lebih dari satu keadaan, dengan ketentuan keadaan harus memiliki
peluang sangat besar untuk terjadi bukan khayalan dalam suatu waktu di masa yang akan datang. Keadaan bukan merupakan tingkatan atau ukuran suatu faktor seperti besar, sedang,
kecil, atau baikburuk, tetapi merupakan deskripsi tentang situasi dari sebuah faktor. Untuk kajian ini akan disusun skenario berdasarkan faktor dominan pada kuadran I dan faktor
penghubung stakes pada kuadran II. Variabel
Penentu INPUT
Variabel Autonomous
UNUSED Variabel
Penghubung STAKES
Variabel Terikat
OUTPUT
14
5. Membangun dan memilih skenario. Skenario disusun berdasarkan kombinasi dari hubungan beberapa keadaan faktor secara timbal balik mutual compatible dari keadaan yang paling
optimis sampai paling pesimis. 6. Analisis skenario dan penyusunan strategi. Berdasarkan skenario yang disusun pada tahap
sebelumnya didiskusikan strategi yang perlu dilakukan untuk pencapaian skenario yang diinginkan ataupun menghindari skenario yang berdampak negatif pada sistem.
15
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN