PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN BATASAN MASALAH

commit to user I-2 perhatian penelitian pada bidang miring McIntosh dkk, 2005. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk menganalisis kemampuan prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar pada bidang miring melalui kajian gait dynamic. Kajian gait dynamic merupakan analisis gerakan berjalan pada manusia yang memperhitungkan variabel percepatan dan kecepatan serta berbagai gaya yang menyebabkan perpindahan Vaughan, 1999. Melalui kajian gait dynamic ini kemampuan prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar dalam menunjang aktifitas berjalan amputee pada bidang miring dapat diketahui dari karakteristik gait yang terbentuk. Karakteristik gait amputee dilihat berdasarkan komparasi nilai kuantitatif external work, serta komponen gaya dan torsi yang dihasilkan amputee pengguna prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar, antara kaki normal dengan kaki prosthetic, saat berjalan pada bidang miring, melalui kajian gait dynamic. Pola berjalan normal menunjukkan gerakan sendi dan besarnya gaya kontak kaki dengan lantai yang relatif simetris antara anggota gerak bagian kanan dan kiri Barth dkk, 1999. Oleh karena itu prosthetic sebagai pengganti anggota gerak bawah dikatakan baik apabila mampu mengkomodasi gerakan berjalan menyerupai pola berjalan normal. Melalui kajian gait dynamic, dilakukan pengujian untuk mengetahui kontribusi prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar terhadap karakteristik gait amputee yang dilakukan sepanjang periode waktu dalam satu siklus berjalan pada bidang miring.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar dalam menunjang aktifitas berjalan amputee pada bidang miring melalui kajian gait dynamic.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui kemampuan prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar commit to user I-3 dalam menunjang aktifitas berjalan amputee pada bidang miring melalui kajian gait dynamic . Tahapan prosesnya, sebagai berikut: 1. Menentukan model matematis gait dynamic pengguna prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar pada bidang miring di setiap fase gerakan dalam satu siklus berjalan. 2. Menentukan nilai external work, serta komponen gaya dan torsi, yang dihasilkan oleh pengguna prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar pada bidang miring di setiap fase gerakan dalam satu siklus berjalan. 3. Menentukan komparasi nilai external work di setiap fase gerakan, diantara kaki normal dengan kaki prosthetic.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang didapat dari pelaksanaan penelitian ini yaitu memperoleh informasi data ilmiah penggunaan prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar melalui kajian gait dynamic sebagai referensi analisis karakteristik gait amputee pada bidang miring serta digunakan dalam pengembangan rancangan dan teknologi prosthetic.

1.5 BATASAN MASALAH

Batasan masalah berfungsi untuk memperjelas obyek penelitian yang diamati. Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan kepada satu orang responden amputee atas lutut, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 49 tahun, dengan stump sepanjang 37 cm masih dapat digerakkan. 2. Prosthetic yang digunakan dalam penelitian merupakan desain awal prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar. 3. Satu siklus gerakan berjalan di bidang miring, maksimal dibagi menjadi delapan fase gerakan. Delapan fase gerakan ini mengacu pada siklus gerakan berjalan pada bidang datar berdasarkan Whittle 2007. 4. Bidang miring yang digunakan dalam penelitian adalah bidang miring dengan kemiringan 15 . Spesifikasi kemiringan ini berdasarkan Redfern dkk 1997, commit to user I-4 dimana untuk bidang miring dengan kemiringan 20 tidak diujikan karena spesifikasi kemiringan bidang disesuaikan dengan desain prosthetic yang digunakan dalam penelitian dimana maksimal gerakan plantarflexion dan dorsiflexion pada bagian ankle sebesar 17 . 5. Penelitian gerak berjalan amputee, dilakukan dengan menggunakan bantuan harness dan parallel bar handraill sebagai peralatan keselamatan ketika berjalan pada bidang miring. 6. Pengukuran gerak berjalan amputee, dilakukan tanpa adanya beban tambahan. 7. Kajian gerakan jalan dilakukan pada bidang sagital dari bidang tubuh manusia. 8. Model perhitungan gait dynamic yang dikembangkan pada penelitian ini adalah Lagrange. 9. Karakteristik gait yang diamati hanya berdasarkan data kuantitatif dari hasil perhitungan model matematis yang dikembangkan dalam penelitian.

1.6 ASUMSI PENELITIAN