commit to user I-1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bidang miring merupakan medan berjalan yang lazim ditemukan pada tempat umum. Bidang miring biasa disediakan sebagai fasilitas untuk
meningkatkan aksesbilitas berjalan bagi disabled, lansia dan kaum berkebutuhan khusus Vickers dkk, 2008. Selain itu, bidang miring juga merupakan salah satu
bidang yang digunakan sebagai sarana pelatihan berjalan gait training bagi disabled khususnya amputee May,1999. Pada manusia normal, anggota gerak
bagian bawah secara fungsional telah mengakomodasi tubuh untuk berjalan pada tangga, doorway dan bidang miring Perry, 1992. Pada penderita amputasi,
ketiadaan kaki digantikan prosthetic sebagai alat bantu untuk menggantikan fungsi anggota gerak bawah. Sehingga secara fungsional, prosthetic harus mampu
digunakan di berbagai medan berjalan. Desain prosthetic atas lutut konvensional pada dasarnya memiliki tingkat
kestabilan pada saat berdiri, namun pada mengayun kaki kurang leluasa menggerakkan shank dan foot sehingga tidak mampu beradaptasi dengan
perubahan kecepatan dan level ketinggian Murphy, 1964. Prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar merupakan jenis
prosthetic atas lutut yang dirancang dengan menambahkan komponen gas spring pada sendi lutut untuk menggantikan mekanisme otot hamstring dan quadriceps
yang berada di sepanjang paha sampai lutut, dimana mekanisme pergerakan sendi dibantu oleh 2 buah bar penghubung. Gerakan meregang dan mengendur pada
gas spring akan mengurangi jumlah kerja yang harus dilakukan penderita amputasi ketika beraktifitas. Rancangan prosthetic endoskeletal sistem energy
storing knee mekanisme 2 bar, diharapkan mampu memperbaiki mekanisme kerja lutut dalam menghasilkan kendali untuk memperhalus ayunan langkah selama
fase mengayun pada bidang miring. Menurut Vickers dkk 2008, gerak berjalan pada level kemiringan
tertentu akan berbeda dengan gerak berjalan pada bidang datar. Namun demikian, penelitian gerak berjalan pada manusia normal dan disabled
yang berkembang saat ini, lebih banyak terfokus pada bidang mendatar, dengan sedikit adanya
commit to user I-2
perhatian penelitian pada bidang miring McIntosh dkk, 2005. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk menganalisis kemampuan prosthetic endoskeletal
sistem energy storing knee mekanisme 2 bar pada bidang miring melalui kajian gait dynamic. Kajian gait dynamic merupakan analisis gerakan berjalan pada
manusia yang memperhitungkan variabel percepatan dan kecepatan serta berbagai gaya yang menyebabkan perpindahan Vaughan, 1999. Melalui kajian gait
dynamic ini kemampuan prosthetic endoskeletal sistem energy storing knee mekanisme 2 bar dalam menunjang aktifitas berjalan amputee pada bidang miring
dapat diketahui dari karakteristik gait yang terbentuk. Karakteristik gait amputee
dilihat berdasarkan komparasi nilai kuantitatif external work, serta komponen gaya dan torsi yang dihasilkan amputee pengguna prosthetic endoskeletal sistem
energy storing knee mekanisme 2 bar, antara kaki normal dengan kaki prosthetic, saat berjalan pada bidang miring, melalui kajian gait dynamic.
Pola berjalan normal menunjukkan gerakan sendi dan besarnya gaya kontak kaki dengan lantai yang relatif simetris antara anggota gerak bagian kanan
dan kiri Barth dkk, 1999. Oleh karena itu prosthetic sebagai pengganti anggota gerak bawah dikatakan baik apabila mampu mengkomodasi gerakan berjalan
menyerupai pola berjalan normal. Melalui kajian gait dynamic, dilakukan pengujian untuk mengetahui kontribusi prosthetic endoskeletal sistem energy
storing knee mekanisme 2 bar terhadap karakteristik gait amputee yang dilakukan sepanjang periode waktu dalam satu siklus berjalan pada bidang miring.
1.2 PERUMUSAN MASALAH