commit to user
IV-56 Grafik pada gambar 4.17 yang ditampilkan di atas, menunjukkan nilai
gaya yang dihasilkan kaki prosthetic mempunyai nilai yang lebih rendah pada fase mengayun daripada nilai gaya pada kaki normal, saat amputee naik permukaan
bidang miring.
c. External work saat naik permukaan bidang miring
Rekapitulasi perhitungan nilai external work pada setiap fase berjalan di media naik permukaan bidang miring ditampilkan dalam tabel 4.19.
Tabel 4.19 External work saat amputee naik permukaan bidang miring
Fase External work J
Kaki Kiri Normal Kaki Kanan Prosthetic
Fase 1 590.322
487.184 Fase 2
616.693 608.064
Fase 3 759.554
834.592 Fase 4
604.717 511.119
Fase 5 778.164
603.311 Fase 6
959.028 626.716
Fase 7 811.752
436.829 Fase 8
463.3 488.184
Berdasarkan tabel 4.19 komparasi nilai external work antara kaki normal dan kaki prosthetic setiap fase gerakan dapat digambarkan dalam grafik pada gambar 4.18.
Gambar 4.18 External work saat naik permukaan bidang miring
200 400
600 800
1000 1200
Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6 Fase 7 Fase 8
E x
te rn
a l w
o rk
J
Fase gait cycle
External Work saat Naik Permukaan Bidang Miring
Kaki normal Kaki prosthetic
commit to user
IV-57 Grafik pada gambar 4.18 yang ditampilkan di atas, menunjukkan nilai
external work pada kaki prosthetic mempunyai nilai yang lebih rendah pada fase mengayun daripada nilai external work pada kaki normal, saat amputee naik
permukaan bidang miring.
2. Turun permukaan bidang miring
Berikut tabulasi data perhitungan external work serta komponen gaya dan torsi aktifitas berjalan amputee menuruni permukaan bidang miring.
a. Torsi saat turun permukaan bidang miring
Rekapitulasi perhitungan nilai torsi pada ankle, knee dan hip pada setiap fase berjalan di media turun permukaan bidang miring terdapat dalam tabel 4.20.
Tabel 4.20 Rekapitulasi nilai torsi pada ankle, knee dan hip saat turun permukaan bidang miring
Fase T1 pada ankle N.m
T1 pada knee N.m T3 pada hip N.m
Kaki Kiri Normal
Kaki Kanan
Prosthetic Kaki Kiri
Normal Kaki
Kanan Prosthetic
Kaki Kiri Normal
Kaki Kanan
Prosthetic Fase 1
0.952 0.983
21.27 16.863
18.917 17.622
Fase 2 0.895
1.077 19.149
12.737 18.54
12.414 Fase 3
0.687 1.01
23.552 20.768
21.843 45.705
Fase 4 0.949
0.921 19.15
18.155 19.864
23.386 Fase 5
1.089 0.835
13.44 16.606
6.217 4.076
Fase 6 0.987
0.913 16.265
28.834 38.432
27.615 Fase 7
1.015 1.002
32.683 24.368
19.701 20.074
Fase 8 0.907
0.981 10.405
12.442 7.141
14.523
Berdasarkan tabel 4.20, komparasi nilai torsi pada setiap fase gerakan antara kaki normal dan kaki prosthetic dapat digambarkan dalam grafik pada gambar 4.19
sampai dengan gambar 4.21.
commit to user
IV-58
Gambar 4.19 Torsi pada ankle saat turun permukaan bidang miring
Gambar 4.20 Torsi pada ankle saat turun permukaan bidang miring
Gambar 4.21 Torsi pada ankle saat turun permukaan bidang miring
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
1.2
Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6 Fase 7 Fase 8 T
o rs
i Nm
Fase Gait Cycle
Torsi pada Ankle saat Turun Permukaan Bidang Miring
kaki normal kaki prosthetic
5 10
15 20
25 30
35
Fase 1 Fase 2
Fase 3 Fase 4
Fase 5 Fase 6
Fase 7 Fase 8
To rs
i N
m
Fase Gait Cycle
Torsi pada Knee saat Turun Permukaan Bidang Miring
kaki normal kaki prosthetic
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
Fase 1 Fase 2
Fase 3 Fase 4
Fase 5 Fase 6
Fase 7 Fase 8
T o
rs i
N m
Fase Gait Cycle
Torsi pada Hip saat Turun Permukaan Bidang Miring
kaki normal kaki prosthetic
commit to user
IV-59 Grafik pada gambar 4.19 sampai dengan gambar 4.21 yang ditampilkan di
atas, menunjukkan nilai torsi pada kaki normal dan kaki prosthetic saat turun bidang miring. Nilai torsi ankle pada kaki prosthetic mempunyai nilai yang lebih
tinggi pada fase berdiri dan menurun pada saat fase mengayun. Torsi knee pada kaki prosthetic mempunyai nilai yang lebih rendah pada fase berdiri kemudian
meningkat saat kaki mengayun. Torsi hip pada kaki prosthetic meningkat cukup besar ketika kaki menahan berat tubuh kemudian menurun ketika kaki sedang
dalam keadaan mengayun.
b. Gaya saat turun permukaan bidang miring