Tingkah Laku Ikan Mendekati Umpan

diidentifikasi sebagai stimulan makanan Lokkerberg, 1990 dikutip oleh Fitri, 2008. Pada ikan cod asam amino yang dapat menstimuli ikan adalah Leusin, metionin, asparagin, glutamin, alanin dan threonin menurut Yacob et al 2004 Menurut Hara 2006 dikutip oleh Fitri 2008 yang asam amino yang dapat menstimuli ikan air tawar adalah sistein, arginin dan glutamin.

2.4 Tingkah Laku Ikan Mendekati Umpan

Tingkah laku ikan adalah suatu gerakan total secara menyeluruh baik gerakan dari dalam maupun dari luar tubuh yang diperagakan dalam bentuk tingkah laku untuk merespons perubahan lingkungannya. Menurut Mulyadi 2001 tingkah laku dapat diartikan sebagai reflek atau respons ikan terhadap segala bentuk stimulan yang datang dari luar maupun dari dalam dan diaktualisasikan dalam bentuk gerak berpola sesuai dengan jenis stimulan yang mempengaruhi. Tingkah laku ikan biasanya didasarkan pada indera ikan, salah satunya adalah indera penciuman. Pada jenis tertentu indera ini lebih berkembang daripada mata dalam mencari mangsa, misalnya ikan hiu. Tingkah laku ini dimanfaatkan pada pengopersian alat tangkap dengan umpan misalnya bubu dan rawai. Secara umum ikan menggunakan saraf penciuman, penglihatan atau keduanya secara bersamaan dan pendengaran untuk mendeteksi makanan di sekitarnya. Oleh karena itu, dalam memilih umpan disesuaikan dengan kesukaan makanan ikan. Sasaran dan kecenderungan ikan dalam mendeteksi makanan Wudianto et al., 1993. Hal tersebut diperkuat oleh Zarochman 1996 yang mengatakan bahwa keberhasilan penggunaan umpan untuk penangkapan direkayasa sesuai dengan kebiasaan terpenting dalam kehidupan hewan melakukan perburuan mencari makanan. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai kebiasaan makan akan membantu dalam memahami hubungan antara ikan sasaran dengan alat tangkap yang dipasangi umpan. Menurut Ferno dan Olsen 1994 ada empat fase tingkah laku ikan terhadap umpan dan pancing: 1 Timbul selera arousal Fase ini disebabkan oleh karena ikan dapat mendeteksi keberadaan umpan. Respons ikan akibat kehadiran umpan sebagai makanan merupakan salah satu yang penting dalam proses rangkaian aktivitas mencari makan bagi ikan. Pada umumnya ikan menggunakan organ olfactory bulb untuk mendeteksi jarak atau keberadaan makanan umpan. Ikan dapat mengetahui keberadaan makanan atau umpan akibat adanya organ chemosensory yang dapat mendeteksi jarak atau posisi dimana ikan itu berada. Dari hasil penelitian didapat adanya pengaruh lama perendaman pancing terhadap hasil tangkapan pancing dengan menggunakan umpan ikan segar. Umpan mackerel yang digunakan dalam keadaan segar dan lama waktu perendaman selama 24 jam menghasilkan tangkapan 50 dari rata-rata hasil tangkapan. Hal tersebut membuktikan bahwa umpan ikan yang telah lama terendam akan kehilangan bau amisnya dan tidak dapat lagi menarik ikan-ikan yang menjadi target tangkapan Lokkerberg, 1996 dikutip oleh Fitri, 2008. 2 Menentukan lokasi location phase Setelah fase pertama, ikan-ikan akan berorientasi untuk dapat mencari lokasi umpan yang telah dideteksinya melalui organ chemoreceptor ataupun organ deteksi lainnya. Biasanya pada tahap ini ikan-ikan akan menggunakan organ penglihatannya untuk menemukan makanan atau umpan. Pada fase ini arus juga memegang peranan penting begi keberhasilan ikan dalam menemukan makanan atau umpan tersebut, karena arus merupakan media transfer bau yang baik di perairan. Pengamatan di lapangan terhadap tingkah laku ikan Gadus meriangus whitting menuju umpan pada pancing dan diterangkan pula bahwa lebih banyak ikan yang tertarik menuju umpan dalam kondisi perairan berarus. Hal ini disebabkan rangsangan bau aroma dapat dibawa oleh arus pada jangkauan yang lebih jauh, sedangkan dalam kondisi air tenang atau berarus lemah daya hantar aroma dari umpan semakin lemah sehingga ikan yang tertarik kepada umpan jumlahnya sedikit. Sumber makanan dengan cepat lebih mudah ditemukan oleh ikan hiu dalam kondisi air berarus, sedangkan pada perairan yang berarus lemah sampai tenang lokasi umpan hanya ditemukan secara alami Ferno dan Olsen, 1994. Jenis ikan catfish Ictalarus sp dan hiu Sphyrna sp akan berenang zig-zag dalam mencari makan atau umpan, kemungkinan pada jenis ikan-ikan ini pencarian makanan melalui adaptasi chemo-orientation memiliki konsentrasi yang berbeda. 3 Mengidentifikasikan umpan up take Pada fase ini ikan akan berhasil menemukan umpan dan akan mencari tahu apakah umpan ini cocok untuk dimakan atau tidak. Berdasarkan hasil pengamatan di laboratorium ikan yang menemukan umpan akan berhenti sejenak sebelum mulai memakannya Riyanto, 2008. Menurut Ferno dan Olsen 1994 ikan-ikan akan menggunakan penglihatannya dan mechanoreceptor untuk mengidentifikasi dan memutuskan makanan yang layak atau tidak untuk dimakan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Lokkerborg 1996 yang mangatakan bahwa sosok atau wujud umpan yang tertampak oleh penglihatam merupakan fakor penting dalam penerimaan umpan. 4 Fase masuknya makanan umpan ke dalam mulut ikan food ingestion Fase ini adalah dimana umpan mulai masuk ke dalam mulut ikan. Pada fase inilah kesempatan mata pancing mengait ikan. Hal yang sangat berpengaruh pada fase ini adalah ukuran dan bentuk umpan, dimana umpan yang terlalu besar tidak akan termakan oleh ikan yang berukuran kecil. Sedangkan umpan yang terlalu kecil akan sulit terdeteksi atau terlihat oleh ikan.

2.5 Organ Penglihatan Visual Organ