Reaksi Penciuman Ikan terhadap Rangsangan Bau

Sumber: www.fishyforum.com 2009 Gambar 1 Ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus. 2.2 Tingkah Laku Makan Ikan Kerapu Kerapu merupakan ikan yang bersifat nokturnal. Pada malam hari aktif bergerak di kolom perairan untuk mencari makan sedangkan pada siang hari lebih banyak bersembunyi di liang-liang karang Valenciennes, 1828. Kemudian Tampubolon dan Mulyadi 1989 yang dikutip oleh Maryati 2004 menyatakan ikan kerapu mempunyai kebiasaan makan pada siang hari dan malam hari, namun lebih aktif lagi pada waktu fajar dan senja hari. Menurut Indonesia Corel Reef Foundation 2004, kerapu termasuk ikan jenis crepuscular, yang merupakan ikan yang aktif di antara waktu siang dan malam hari. Ikan kerapu termasuk jenis karnivora. Kerapu dewasa memangsa ikan-ikan kecil, kepiting dan udang-udangan, sedangkan pada saat larva memangsa larva moluska trokofor, rotifera, mikro crustacea, copepoda dan zooplankton. Sebagai ikan karnivor, kerapu cenderung menangkap mangsa yang aktif bergerak di kolom air Nybakken, 1988. Ikan kerapu biasanya mencari makan dengan cara menyergap mangsa dari tempat persembunyiannya. Ikan kerapu juga bersifat kanibalisme jika kekurangan makanan. Kanibalisme biasanya mulai terjadi pada larva berumur 30 hari, dimana pada saat itu cenderung berkumpul di suatu tempat dengan kepadatan tinggi Direktorat Jenderal Perikanan, 1999 yang dikutip oleh Maryati, 2004

2.3 Reaksi Penciuman Ikan terhadap Rangsangan Bau

Menarik perhatian ikan dengan menggunakan umpan merupakan cara pertama yang dilakukan manusia untuk menangkap ikan Gunarso, 1985. Jenis rangsangan untuk menarik perhatian ikan dibagi menjadi lima, yaitu: 1 Rangsangan kimiawi chemical stimulating, yaitu rangsangan yang akan merangsang indera penciuman dan perasa; 2 Rangsangan berdasarkan penglihatan optical stimulating, yaitu rangsangan yang diberikan atau ditimbulkan untuk merangsang penglihatan sebagai akibat dari gerak, bentuk maupun warna; 3 Rangsangan berdasarkan pendengaran acoustic stimulating, yaitu rangsangan yang diberikan atau ditimbulkan untuk indera pendengaran dan indera peraba atau linea lateris; 4 Rangsangan listrik electrical stimulating, yaitu memberikan rangsangan pada kemampuan merasakan arus listrik; dan 5 Rangsangan berupa tempat-tempat berlindung untuk mengumpulkan ikan. Dalam perikanan pancing, jenis rangsangan yang paling berpengaruh dalam keberhasilan penangkapan ikan adalah rangsangan kimia yang berasal dari umpan. Umpan yang baik adalah umpan yang dapat dideteksi oleh ikan pada jarak yang lebih jauh. Rangsangan penglihatan dapat membantu ikan menemukan lokasi umpan. Umpan yang mengandung asam amino diidentifikasi dapat menjadi stimulus dan atraktor makan pada ikan dan crustacea Engas dan Lokkerborg, 1994 dikutip oleh Fitri, 2008. Berdasarkan hasil beberapa analisis elektrofisiologi bahwa asam amino merupakan atraktan stimuli yang efektif untuk organ penciuman dan rasa pada ikan Sola dan Tongiorgi, 1998 dikutip oleh Fitri, 2008. Asam amino yang sangat efektif sebagai stimulus pada sistem penciuman ikan atlantik salmon adalah glutamin dan alanin Caprio, 1982 dikutip oleh Fitri, 2008. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa efektifitas relatif stimulus organ penciuman dari kandungan asam amino sebanyak 10 -4 M adalah alanin, glutamin, lystein dan methionin. Kandungan alanin terdapat pada jaringan organisme cacing, moluska, crustacea dan ikan teleostei. Sedangkan untuk arginin terdapat pada jaringan organisme moluska dan crustacea. Pengetahuan yang mendasari bahwa untuk ikan catfish reseptor penciuman sangat besar responsnya pada kandungan lystein dan methionin dan pada reseptor rasa sangat besar reseptornya pada kandungan alanin dan arginine masih belum diketahui. Nukkleosid, nukleotid dan tiga jenis asam amino aromatik phenylalanine, tryptophan dan tyrosan dan histidin diidentifikasi sebagai stimulan makanan Lokkerberg, 1990 dikutip oleh Fitri, 2008. Pada ikan cod asam amino yang dapat menstimuli ikan adalah Leusin, metionin, asparagin, glutamin, alanin dan threonin menurut Yacob et al 2004 Menurut Hara 2006 dikutip oleh Fitri 2008 yang asam amino yang dapat menstimuli ikan air tawar adalah sistein, arginin dan glutamin.

2.4 Tingkah Laku Ikan Mendekati Umpan