Tujuan Manfaat Morfologi dan Klasifikasi Ikan Kerapu Macan Epinephelus

ikan segar. Sedangkan umpan buatan adalah umpan yang sengaja dibuat oleh manusia. Penelitian mengenai umpan telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain Uji Coba Beberapa Macam Umpan Tiruan pada Penangkapan Ikan dengan Huhate di Perairan Bone-Bone, Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara Syafrie, 2008; Analisis Indera Penglihatan Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus dan Hubungannya dalam Merespons Umpan Natsir, 2008 dan Respons Penciuman Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus terhadap Umpan Sejati, 2008; Respons Penciuman Ikan Kerapu Macan terhadap Umpan Buatan Riyanto, 2008 dan Respons Penglihatan dan Penciuman Ikan terhadap Umpan Terkait dengan Efektivitas Penangkapan Fitri, 2008. Berdasarkan penelitian sebelumnya didapatkan hasil komposisi umpan buatan asam amino arginin dan leusin dapat digunakan sebagai atraktan yang berperan pada respons penciuman ikan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh komposisi asam amino arginin dan leusin dan perbedaan warna umpan buatan terhadap respons tingkah laku ikan.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah: 1 Mengetahui pola pergerakan ikan kerapu macan dalam merespons umpan buatan; dan 2 Menguji respons ikan kerapu macan terhadap umpan buatan yang berbeda.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1 Memberikan informasi tentang respons tingkah laku ikan kerapu macan terhadap umpan; 2 Memberikan informasi dalam pembuatan umpan buatan pada proses penangkapan ikan kerapu mengunakan bubu yang efektif dan efisien; dan 3 Sebagai acuan dalam mengembangkan teknik penangkapan ikan kerapu. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi dan Klasifikasi Ikan Kerapu Macan Epinephelus

fuscoguttatus Ikan kerapu Epinephelus sp atau dikenal dengan nama dagang groupers merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi dan berpeluang dipasarkan baik di domestik maupun internasional. Ada beberapa macam ikan kerapu di pasaran, diurut dari nilai ekonomis yang tertinggi, yaitu ikan kerapu lodi, kerapu macan, kerapu lumpur, kerapu tikus, kerapu bebek dan lainnya. Di pasaran ikan kerapu yang banyak dijumpai adalah jenis ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus Bahar, 2006. Ikan kerapu macan dalam perdagangan internasional, dikenal dengan nama carped cod . Ikan kerapu ini mirip dengan kerapu lumpur, namun ukuran tubuhnya lebih tinggi dengan noda-noda pada tubuhnya yang lebih rapat dan berwarna gelap. Seluruh tubuh berwarna cokelat kemerahan atau merah, termasuk sirip-siripnya Murtidjo, 2001. Menurut Andreas dan Soeharmoko 1997, ciri- ciri morfologis dari ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus bentuknya agak bulat memanjang dan mempunyai ukuran badan lebih tinggi, sirip dada berwarna kemerahan dan sirip lainnya mempunyai tepi kecoklatan. Bentuk dari ikan kerapu macan dapat dilihat pada Gambar 1. Menurut Heemstra dan Randall 1993 sistematika pengklasifikasian ikan kerapu macan adalah: Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Teleostei Subkelas : Actinopterygii Ordo : Perciformes Family : Serranidae Genus : Epinephelus Spesies : Epinephelus fuscoguttatus Sumber: www.fishyforum.com 2009 Gambar 1 Ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus. 2.2 Tingkah Laku Makan Ikan Kerapu Kerapu merupakan ikan yang bersifat nokturnal. Pada malam hari aktif bergerak di kolom perairan untuk mencari makan sedangkan pada siang hari lebih banyak bersembunyi di liang-liang karang Valenciennes, 1828. Kemudian Tampubolon dan Mulyadi 1989 yang dikutip oleh Maryati 2004 menyatakan ikan kerapu mempunyai kebiasaan makan pada siang hari dan malam hari, namun lebih aktif lagi pada waktu fajar dan senja hari. Menurut Indonesia Corel Reef Foundation 2004, kerapu termasuk ikan jenis crepuscular, yang merupakan ikan yang aktif di antara waktu siang dan malam hari. Ikan kerapu termasuk jenis karnivora. Kerapu dewasa memangsa ikan-ikan kecil, kepiting dan udang-udangan, sedangkan pada saat larva memangsa larva moluska trokofor, rotifera, mikro crustacea, copepoda dan zooplankton. Sebagai ikan karnivor, kerapu cenderung menangkap mangsa yang aktif bergerak di kolom air Nybakken, 1988. Ikan kerapu biasanya mencari makan dengan cara menyergap mangsa dari tempat persembunyiannya. Ikan kerapu juga bersifat kanibalisme jika kekurangan makanan. Kanibalisme biasanya mulai terjadi pada larva berumur 30 hari, dimana pada saat itu cenderung berkumpul di suatu tempat dengan kepadatan tinggi Direktorat Jenderal Perikanan, 1999 yang dikutip oleh Maryati, 2004

2.3 Reaksi Penciuman Ikan terhadap Rangsangan Bau