sampai tenang lokasi umpan hanya ditemukan secara alami Ferno dan Olsen, 1994.
Jenis ikan catfish Ictalarus sp dan hiu Sphyrna sp akan berenang zig-zag dalam mencari makan atau umpan, kemungkinan pada jenis ikan-ikan ini
pencarian makanan melalui adaptasi chemo-orientation memiliki konsentrasi yang berbeda.
3 Mengidentifikasikan umpan up take
Pada fase ini ikan akan berhasil menemukan umpan dan akan mencari tahu apakah umpan ini cocok untuk dimakan atau tidak. Berdasarkan hasil
pengamatan di laboratorium ikan yang menemukan umpan akan berhenti sejenak sebelum mulai memakannya Riyanto, 2008.
Menurut Ferno dan Olsen 1994 ikan-ikan akan menggunakan penglihatannya dan mechanoreceptor untuk mengidentifikasi dan memutuskan
makanan yang layak atau tidak untuk dimakan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Lokkerborg 1996 yang mangatakan bahwa sosok atau wujud umpan yang
tertampak oleh penglihatam merupakan fakor penting dalam penerimaan umpan. 4
Fase masuknya makanan umpan ke dalam mulut ikan food ingestion Fase ini adalah dimana umpan mulai masuk ke dalam mulut ikan. Pada fase
inilah kesempatan mata pancing mengait ikan. Hal yang sangat berpengaruh pada fase ini adalah ukuran dan bentuk umpan, dimana umpan yang terlalu besar tidak
akan termakan oleh ikan yang berukuran kecil. Sedangkan umpan yang terlalu kecil akan sulit terdeteksi atau terlihat oleh ikan.
2.5 Organ Penglihatan Visual Organ
Mata penglihatan pada ikan merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk mencari makan, menghindari predatorpemangsa atau dari
kepungan suatu alat tangkap. Ketajaman pada mata ikan dapat dijadikan dasar untuk mengetahui area kekuatan pandang untuk melihat suatu objek benda
melalui metode tingkah laku ikan Muntz, 1974 yang dikutip oleh Purbayanto, 1999
Sumbu penglihatan visual axis diidentifikasikan untuk mengetahui kebiasaan ikan dalam melihat makanan atau objek yang lain Blaxter, 1980.
Sumbu penglihatan diperoleh setelah nilai kepadatan sel kon tiap bagian sel dari retina mata diketahui, dengan cara menarik garis lurus dari bagian retina yang
memilki nilai kepadatan sel kon yang tertinggi menuju titik pusat lensa mata Tamura, 1957. Kepadatan sel kon yang tinggi dimungkinkan untuk mengetahui
ketajaman penglihatan dan sumbu penglihatan Blaxter, 1980. Menurut Natsir 2008 susunan sel reseptor dari retina mata ikan kerapu
macan Epinephelus fuscoguttatus terdiri dari sel kon tunggal single cone cell dan sel kon ganda twine cone cell yang membentuk mozaik, sedangkan sel rod
tidak terdapat pada susunan tersebut. Sel kon merupakan reseptor penglihatan untuk color vision dan ketajaman penglihatan visual acuity. Ukuran diameter
lensa akan meningkat sejalan dengan bertambahnya ukuran tubuh ikan. Kepadatan sel kon berbanding terbalik dengan ukuran panjang tubuh.
Semakin besar ukuran panjang tubuh Epinephelus fuscoguttatus maka kepadatan sel konnya akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan ukuran sel sel kon akan
tetap selama ikan hidup Natsir, 2008. Menurut Purbayanto 1999 bahwa diameter lensa mata ikan akan meningkat dengan bertambahnya ukuran tubuh
sementara itu kepadatan sel kon cenderung menurun dengan meningkatnya pertambahan panjang tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian Natsir 2008 diketahui bahwa Epinephelus fuscoguttatus
memiliki sumbu penglihatan yang mengarah ke depan-naik upper- fore
. Hal ini dapat dilihat dari padatnya sel kon pada bagian ventro-temporal, dengan menarik garis lurus melalui lensa mata maka terlihatlah arah penglihatan
ikan kerapu macan.
2.6 Organ Penciuman Olfactory Bulb