Variabel Penelitian Definisi Operasional

a 2 b 1 : Kelompok perenang putra yang memiliki power lengan tinggi siswa dilatih menggunakan latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter. a 3 b 1 : Kelompok perenang putra yang memiliki power lengan tinggi siswa dilatih menggunakan latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter. a 1 b 2 : Kelompok perenang putra yang memiliki power lengan rendah siswa dilatih menggunakan latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter. a 2 b 2 : Kelompok perenang putra yang memiliki power lengan rendah siswa dilatih menggunakan latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter. a 3 b 2 : Kelompok perenang putra yang memiliki power lengan tinggi siswa dilatih menggunakan latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter. Rancangan penelitian yang telah dipilih cukup memadai untuk pengujian hipotesis penelitian dan hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi, maka dilakukan validasi terhadap hal-hal atau variabel dalam penelitian ini.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas independent dan satu variabel terikat dependent dengan rincian yaitu :

1. Variabel bebas independent

a. Variabel manipulatif yaitu metode latihan yang mempunyai 3 taraf yaitu: 1 Latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter. 2 Latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter. 3 Latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter. b. Variabel bebas atributif yang dikendalikan dalam penelitian ini yaitu: 1 Power lengan tinggi. 2 Power lengan rendah.

2. Variabel terikat dependent

Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.

D. Definisi Operasional

Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Latihan Interval Anaerob Jarak Tempuh Renang 25 Meter

Latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter adalah latihan interval anaerob dengan perbandingan 1 untuk waktu kerja dan 3 untuk waktu istirahat. Latihan interval anaerob dalam penelitian ini adalah latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:3, dengan waktu kerja antara 16-20 detik. Dengan demikian periode istirahatnya yaitu 51-60 detik. Semua latihan dilakukan sesuai dengan program latihan yang direncanakan.

2. Latihan Interval Anaerob Jarak Tempuh Renang 50 Meter

Latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter adalah latihan interval anaerob dengan perbandingan 1 untuk waktu kerja dan 2 untuk waktu istirahat. Latihan interval anaerob dalam penelitian ini adalah latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:2, dengan waktu kerja antara 32-40 detik. Dengan demikian periode istirahatnya yaitu 64-80 detik. Semua latihan dilakukan sesuai dengan program latihan yang direncanakan.

3. Latihan Interval Anaerob Kombinasi Jarak Tempuh Renang 25-50 Meter

Latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter yaitu latihan interval anaerob dengan perbandingan 1 untuk waktu kerja, 3 untuk waktu istirahat dan perbandingan 1 untuk waktu kerja, 2 untuk waktu istirahat. Latihan interval anaerob dalam penelitian ini adalah latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:3 dan 1:2, dengan waktu kerja antara 16-20 detik dan 32-40 detik. Semua latihan dilakukan sesuai dengan program latihan yang direncanakan.

4. Power Lengan

Power disebut juga sebagai power eksplosif, menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dinamik dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran power otot maksimal dalam durasi waktu pendek. Pada penelitian ini power lengan merupakan variabel yang melekat pada sampel dan menjadi sifat dari sampel tersebut. Dibedakan atas power otot lengan tinggi dan rendah. Power otot lengan diukur dengan tes lempar menggunakan bola medisin. Sampel dengan posisi duduk, dada dan pinggul terikat dengan sabuk yang aman dikursi. Kemudian sampel melakukan lemparan bola medisin ke depan, lemparan dilakukan sebanyak 2 kali, kemudian dipilih jarak lemparan terjauh dicatat dalam satuan feet.

5. Peningkatan Kecepatan Renang 100 Meter Gaya Bebas

Kecepatan renang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kecepatan renang yang dilakukan dengan kecepatan renang penuh, cepat dan eksplosif dalam satuan detik. Dimana penghitungannya dimulai pada saat aba-aba “ya” timers menghidupkan stopwatch, perenang melakukan tolakan dari balok start kolam renang tempat untuk melakukan kecepatan renang 100 meter sampai saat memasuki finish dan timers mematikan stopwatch alat untuk mengukur kecepatan renang 100 meter dengan satuan detik, tingkat ketelitian 0,01 detik. Pengambilan waktu yang dicatat merupakan kecepatan maksimal dari masing- masing perenang menggunakan stopwatch yang selanjutnya dapat diolah secara statistik.

E. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER

0 20 124

PERBEDAAN PENGARUH PELATIHAN INTERVAL ANAEROB RASIO WAKTU KERJA ISTIRAHAT 1 3, 1 5 DAN 1 7 TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS DITINJAU DARI POWER OTOT LENGAN

0 10 139

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KATROL DENGAN DUMBELL ARM SWING TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA ATLET PUTRIUSIA (13-14 TAHUN) RENANG BUNDA SWIMMING CLUB PADANGSIDIMPUANTAHUN 2014/2015.

0 3 28

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL JARAK 25 METER DENGAN LATIHAN INTERVAL JARAK 50 METER TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER PADA ATLET PUTRA USIA 13-14 TAHUN KLUB LUMBA-LUMBA BINJAI TAHUN 2014.

0 3 15

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA PUNGGUNG.

0 2 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN POWER TUNGKAI, POWER LENGAN, DAN KAPASITAS AEROBIK (VO2 Max) DENGAN PRESTASI RENANG GAYA BEBAS 50 METER.

1 3 31

PERBANDINGAN METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER.

0 0 30

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN.

0 0 15

Pengaruh metode latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap peningkatan kecepatan lari Agus Subardan TESIS

0 0 150

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL AEROB DAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA PUNGGUNG PADA ATLET ELITE SWIMMING CLUB SOLO - UNS Institutional Repository

0 0 19